Penanganan Atrial Fibrilasi:
- Mengembalikan irama jantung normal. Obat ini membantu mengembalikan jantung untuk irama normal dan mempertahankan ritme itu.
- Banyak obat yang tersedia untuk memulihkan dan mempertahankan irama jantung normal, termasuk: Amiodarone (Cordarone), dofetilide (Tikosyn), flekainid asetat (Tambocor), propafenone (Rythmol), dan sotalol (Betapace AF). Anda mungkin harus tinggal di rumah sakit ketika Anda pertama kali mulai mengonsumsi obat ini sehingga irama jantung Anda dapat dimonitor. Obat-obat ini efektif 30-60 persen dalam jangka waktu tertentu, tetapi mungkin suatu waktu kehilangan efektivitasnya dari waktu ke waktu. Anda mungkin perlu mencoba beberapa resep dari dokter Anda untuk menemukan obat yang terbaik untuk Anda.
- Beberapa obat kontrol ritme sebenarnya menyebabkan lebih aritmia, sehingga sangat penting untuk mendiskusikan gejala dan setiap perubahan kondisi Anda dengan dokter Anda.
- FDA ingin pasien mengetahui bahwa percobaan klinis dari dronedarone (Multaq), yang disebut PALLAS, dihentikan karena ternyata obat dua kali lipat memiliki risiko kematian, stroke, dan gagal jantung pada pasien AF-permanen yang dirawat inap.
- Mengontrol detak jantung. Obat pengontrol detak jantung, seperti digoxin (Lanoxin), metoprolol (Toprol XL, Lopressor), beta-blockers, dan calcium channel blockers, digunakan untuk membantu memperlambat denyut jantung selama atrial fibrilasi. Anda mungkin perlu mengonsumsi dua obat yang berbeda untuk menjaga detak jantung Anda terkontrol.
- Obat pengencer darah atau obat antikoagulan. Obat antikoagulan – seperti apixaban (Eliquis), dabigatran (Pradaxa), edoxaban (Lixiana, Savaysa), rivaroxaban (Xarelto), dan warfarin (Coumadin). Obat antikoagulan hanya menurunkan risiko stroke, bukan menghilangkan risiko tersebut. Tes darah rutin diperlukan saat mengonsumsi warfarin untuk mengevaluasi efektivitas dan meminimalkan risiko obat. Bicarakan dengan dokter Anda tentang obat antikoagulan yang tepat untuk Anda.
Sampai saat ini, satu-satunya antikoagulan disetujui oleh FDA untuk AF adalah warfarin. Sementara warfarin sangat efektif dan relatif murah, ada masalah yang terkait dengan penggunaannya. Contohnya:
- Seseorang yang mengonsumsi warfarin perlu tes darah rutin untuk menyesuaikan dosis berdasarkan cara pembekuan darah
- Dosis yang tepat tergantung pada sejumlah faktor seperti ukuran tubuh dan usia
- Warfarin berinteraksi dengan berbagai macam makanan serta obat-obatan lain. Jadi orang yang memakai warfarin perlu melakukan penyesuaian dalam diet mereka dan harus berhati-hati tentang apa obat lain yang sedang dikonsumsi.
DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi