Saat pemeriksaan, dokter akan menanyakan riwayat rinci termasuk riwayat seksual, mengumpulkan sampel urine, dan melakukan pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan prostat.
Tes laboratorium:
- Pemeriksaan urine dan kultur urine: Tes ini membantu dalam diagnosis infeksi saluran kemih.
- Kultur uretra
- Urine dapat diperiksa untuk mencari apakah ada penyakit menular seksual
- Kadang-kadang swab atau kapas kecil sekitar 3 sentimeter dimasukan ke dalam uretra dan diperiksa menggunakan mikroskop. Meskipun tidak nyaman untuk pasien, namun proses ini hanya membutuhkan waktu beberapa detik
- Hasil pemeriksaan biasanya membutuhkan waktu satu hari
- Praktisi kesehatan sering juga memerintahkan tes lain seperti jumlah sel darah putih. Jumlah sel darah putih bisa tinggi jika ada infeksi. Metode gram untuk eksudat uretra pada beberapa kasus, dapat mendiagnosa adanya infeksi bakteri
- Ada beberapa tes cepat untuk beberapa bakteri yang menyebabkan epididimitis. Pemeriksaan ini adalah mendeteksi organisme dengan polymerase chain reaction (PCR) dan metode imunologi. Namun, tes ini biasanya membutuhkan konfirmasi dengan mengkultur bakteri.
Tes pencitraan:
- USG dan scan nuklir membantu membedakan torsi testis dari epididimitis
- CT dan MRI scan digunakan sesekali untuk membantu menentukan dan membedakan antara banyak kondisi yang dapat menyebabkan beberapa gejala yang mirip dengan epididimitis (misalnya, kista, pembentukan hidrokel (cairan di daerah testis), hernia, jaringan kanker, atau untuk mengetahui sejauh mana abses atau gangren di testis).
Diagnosis yang benar untuk penyebab epididimitis penting dilakukan karena diagnosis yang salah dapat menyebabkan banyak masalah di luar gejala. Sebagian besar infeksi yang melibatkan epididimis adalah karena agen infeksi menular seksual atau oleh bakteri yang diperoleh selama hubungan seksual. Akibatnya, pasangan seksual dari banyak pasien harus diberitahu dan diobati, bahkan jika mereka saat ini tidak menunjukkan gejala.
Namun, banyak pria, biasanya lebih tua dari 39 tahun dan beberapa anak-anak dapat memperoleh penyakit tanpa dikaitkan dengan penularan seksual, misalnya, infeksi kandung kemih atau peradangan karena iritasi zat kimia tertentu, sehingga dokter harus mengambil riwayat kesehatan rinci dari pasien, dan pasien perlu bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan riwayat kesehatan secara jujur. Situasi ini bahkan lebih kompleks ketika anak-anak memiliki gejala epididimitis; kebanyakan ahli menyarankan bahwa Badan Perlindungan Anak perlu dihubungi jika memang terjadi dugaan penganiayaan anak dan pelecehan seksual.