Dokter biasanya akan mendiagnosis penyakit radang panggul dengan menanyakan riwayat kesehatan individu, melakukan pemeriksaan fisik, dan melakukan pemeriksaan yang sesuai. Temuan pemeriksaan fisik pada penyakit ini sering meliputi:
- Suhu lebih dari 101oF (38,3oC).
- Keputihan abnormal.
- Nyeri tekan pada perut bagian bawah saat dilakukan tekanan dari luar.
- Nyeri tekan saat serviks digoyangkan (selama pemeriksaan bimanual atau dengan spekulum).
- Nyeri pada organ kewanitaan (indung telur).
Pemeriksaan laboratorium dapat meliputi:
- Pemeriksaan urine atau serum kehamilan jika wanita berusia subur
- Urinalisis untuk memeriksa infeksi kandung kemih dan ginjal.
- Pemeriksaan darah lengkap (kurang dari separuh wanita dengan penyakit akut ini memiliki jumlah sel darah putih tinggi tetapi mengindikasikan adanya infeksi dalam tubuhnya)
- Kultur serviks untuk gonore dan klamidia.
- Pemeriksaan untuk penyakit menular seksual lainnya, termasuk sifilis dan HIV.
Pencitraan Penyakit Radang Panggul
Ultrasonografi panggul, walaupun tidak dilakukan secara rutin, dapat menjadi alat penting dalam mendiagnosis komplikasi seperti abses tuba-ovarium, torsi ovarium, kista ovarium, dan kehamilan ektopik. Meskipun tidak mungkin terjadi pada kehamilan, Penyakit ini adalah diagnosis yang paling sering dilewatkan pada kehamilan ektopik dan dapat terjadi selama 12 minggu pertama kehamilan.
Bedah Eksplorasi
Seorang spesialis kandungan bagian ginekologi dapat menggunakan laparoskopi (tabung kecil dengan kamera terpasang) dan membuat sayatan bedah kecil di dalam dan sekitar pusar untuk melihat organ reproduksi dan mengevaluasi apakah ada peradangan.
Dokter juga dapat mengidentifikasi kehamilan ektopik dengan menggunakan teknik ini. Perawatan definitif kemudian dapat diberikan dari mulai antibiotik melalui selang infus sampai menghilangkan kehamilan ektopik.
Praktisi perawatan kesehatan akan memulai terapi antibiotik untuk penyakit radang panggul segera setelah diagnosis dilakukan. Gonore dan klamidia akan menjadi diagnosis pertama dan menjadi tujuan perawatan untuk setiap orang. Obat penahan nyeri dan pemberian cairan melalui infus akan diberikan jika pasien membutuhkannya.