Terbit: 4 August 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Pellagra adalah penyakit yang disebabkan tubuh kekurangan vitamin B3. Kekurangan vitamin ini dapat berakibat fatal jika dibiarkan atau tidak segera mendapatkan pengobatan. Simak informasi selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!

Pellagra: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll

Apa Itu Pellagra?

Pellagra adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B3 atau juga dikenal sebagai niasin. Penyakit ini ditandai dengan demensia, diare, dan dermatitis, atau juga dikenal sebagai “tiga D”. Jika tidak segera diobati, ini bisa berakibat kematian.

B3 berperan dalam mengubah karbohidrat menjadi glukosa, memetabolisme lemak dan protein, dan menjaga sistem saraf berfungsi dengan baik. B3 juga dapat membantu tubuh membuat hormon yang berhubungan dengan seks, stres, melancarkan peredaran darah, dan mengontrol kadar kolesterol.

Terdapat dua jenis pellagra, yaitu primer dan sekunder. Primer terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan vitamin B3 dari makanan, sedangkan sekunder terjadi ketika tubuh tidak mampu menyerap B3 akibat HIV dan penggunaan alkohol.

Tanda dan Gejala Pellagra

Kekurangan vitamin B3 atau niasin yang parah dapat menyebabkan tanda-tanda dan gejala terkait pada masalah kesehatan kulit, sistem pencernaan, dan sistem saraf.

Tanda dan gejala pellagra secara umum, di antaranya:

  • Ruam yang menebal dan bersisik pada kulit ketika terpapar sinar matahari
  • Pembengkakan pada mulut dan lidah tampak merah cerah
  • Muntah
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Apati, ketiadaan perasaan, emosia, atau minat
  • Depresi
  • Kelelahan
  • Disorientasi, kehilangan kemampuan mengenali lingkungan
  • Hilang ingatan (amnesia)

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala kekurangan vitamin B3 atau niasin harus segera ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Namun, bagi orang yang sudah dipastikan memiliki jenis gejala pellagra, dokter dapat menyarankan untuk menggunakan suplemen B3 atau niasin.

Ketika gejalanya tidak terlalu parah atau tidak jelas, dokter mungkin memeriksa riwayat medis pasien. Dalam beberapa kasus, gejala kekurangan vitamin B3 mungkin mirip dengan kekurangan vitamin lainnya, sehingga informasi yang jelas tentang pola makan dan gaya hidup pasien dapat membantu diagnosis yang akurat.

Penyebab Pellagra

Penyebab mendasar dari penyakit ini dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu primer dan sekunder.

1. Pellagra primer

Jenis ini terjadi jika pola makan rendah vitamin B3 atau niasin. Orang-orang yang paling berisiko mengalaminya adalah mereka yang bergantung pada karbohidrat berasal dari jagung. Namun, ini sangat jarang terjadi di negara maju, di mana produsen secara rutin menambahkan vitamin B3 dalam tepung.

2. Pellagra Sekunder

Jenis kedua terjadi ketika tubuh tidak dapat menyerap vitamin B3, meskipun makan makanan yang mengandung banyak vitamin B3. Faktor yang secara signifikan dapat meningkatkan risiko adalah penggunaan alkohol.

Penggunaan alkohol dapat menyebabkan pellagra melalui kekurangan gizi. Orang yang tidak makan makanan mengandung vitamin B3 dengan cukup, alkohol dapat menghambat tubuh menyerap vitamin ini.

Alkohol juga dapat menghambat protein tertentu untuk mengubah menjadi vitamin B3, sehingga meningkatkan risiko kekurangan vitamin B3. Namun, penyakit ini yang dipicu alkohol sering kali tidak terdeteksi karena gejalanya mirip dengan delirium akibat penghentian minum alkohol.

Faktor Risiko Pellagra

Terdapat sejumlah faktor yang meningkatkan risiko lainnya, khususnya untuk pellagra sekunder, di antaranya:

  • Kekurangan gizi akibat tunawisma, anoreksia, HIV, atau kanker stadium akhir.
  • Penyakit Hartnup, suatu kondisi yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi protein tertentu (asam amino) dari makanan.
  • Penyakit Crohn.
  • Dialisis, merupakan prosedur untuk membuang limbah berbahaya di dalam tubuh yang disebabkan stadium akhir penyakit ginjal.
  • Obat-obatan tertentu, seperti isoniazid untuk TBC.
  • Sindrom karsinoid, kumpulan gejala akibat tumor karsinoid.

Diagnosis Pellagra

Pellagra adalah penyakit yang mungkin sulit untuk didiagnosis karena menyebabkan berbagai gejala. Penyakit ini juga tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis.

Namun, sebagai gantinya dokter dapat memeriksa masalah gastrointestinal, ruam, atau perubahan kondisi mental pasien. Dokter juga dapat menguji urine, untuk mendeteksi asam nikotinat, niasin oksida, dan metabolit seperti 2-pyridone dan 2-methyl nicotinamide. Dua metabolit yang terakhir dapat diukur untuk mengetahui defisiensi niasin.

Dalam kebanyakan kasus, mendiagnosis pellagra juga dapat diketahui dengan melihat apakah gejalanya merespons penggunaan suplemen niasin.

Pengobatan Pellagra

Perawatan penyakit ini diberikan berdasarkan jenisnya, baik itu menggunakan suplemen maupun makanan yang mengandung vitamin B3.

Berikut ini cara mengobati pellagra berdasarkan jenisnya:

1. Pelagra Primer

Jenis ini dapat diobati dengan menjalankan perubahan pola makan dan penggunaan suplemen niasin atau nikotinamid. Vitamin ini mungkin juga dapat diberikan secara intravena. Nikotinamid adalah bentuk lain dari vitamin B3.

Jika dilakukan perawatan dini untuk penyakit ini, kebanyakan orang merasa mengalami pemulihan penuh dan mulai merasa lebih baik dalam beberapa hari setelah diberikan pengobatan. Pemulihan kondisi kulit bisa membutuhkan waktu beberapa bulan.

Namun, jika tidak segera diobati, pellagra primer biasanya menyebabkan kematian setelah memiliki penyakit ini selama empat atau lima tahun.

2. Pellagra Sekunder

Cara mengobati pellagra sekunder biasanya fokus pada penyebab yang mendasarinya. Namun, beberapa kasus jenis ini juga direspons dengan baik setelah penggunaan niasin atau nikotinamid, baik secara oral maupun intravena.

Ketika pulih dari kedua jenis penyakit ini, sangat penting untuk memastikan ruam tidak lembap dan melindunginya dengan tabir surya agar tidak terkena paparan sinar matahari langsung.

Komplikasi Pellagra

Komplikasi utama dari penyakit ini sangat serius dan kondisinya dapat mengancam nyawa jika tidak diobati dengan dosis suplemen vitamin B3 dalam beberapa bentuk.

Berikut ini adalah gejala dari komplikasi pellagra:

1. Gejala Mirip dengan Demensia

Komplikasi paling sering terjadi dari pellagra stadium akhir (selain kematian) adalah gejala demensia, yang biasanya dapat membingungkan dengan penyakit Alzheimer.

Penderita penyakit ini dapat mengalami beberapa gejala, termasuk kebingungan, delusi, dan kecemasan yang parah, tetapi juga merupakan gejala demensia dan membingungkan, terutama jika penderitanya berusia lebih tua.

2. Gejala Psikologis yang Parah

Kekurangan vitamin B3 yang sedang bahkan dapat menyebabkan beberapa gejala psikologis yang mungkin keliru atau salah didiagnosis sebagai gangguan kesehatan mental, tetapi sebenarnya mungkin hanya akibat kekurangan vitamin B3. Gejala psikologis yang paling sering terjadi, termasuk kecemasan dan depresi.

Pencegahan Pellagra

Pellagra adalah penyakit yang mungkin sulit dicegah dalam kondisi kesehatan tertentu, di antaranya:

  • Orang dengan kondisi tertentu. Orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti penderita diabetes, dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B3 atau niasin dalam makanan mungkin tidak dapat mencegah penyakit ini. Dokter mungkin akan menentukan pilihan tentang cara mencegah defisiensi vitamin B3 yang serius
  • Orang yang menggunakan obat-obatan tertentu. Mereka yang menggunakan obat-obatan tertentu seperti antibiotik dan isoniazid, yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B3 dalam makanan. Dokter dapat menyarankan pilihan cara mencegah defisiensi vitamin B3 yang serius.

Sedangkan dalam kondisi kesehatan yang normal atau berisiko, berikut ini beberapa cara mencegah pellagra:

1. Jangan Minum Alkohol secara Berlebihan

Minum alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan pembuangan nutrisi yang tinggi melalui urine, sedangkan pecandu alkohol jangka panjang tidak hanya mengalami kekurangan vitamin B3, tetapi juga semua nutrisi.

Orang yang kecanduan alkohol harus segera mencari bantuan untuk mencegah pellagra dan juga kondisi kesehatan lain yang terkait dengan minum alkohol berlebihan.

2. Makan Makanan Bergizi

Makan makanan yang kaya akan vitamin B3 atau niasin sangat penting untuk mencegah kekurangan nutrisi ini. Makanan yang kaya akan vitamin B3, termasuk daging sapi, ikan, ayam, dan kacang-kacangan.

3. Mengonsumsi Suplemen

Mereka yang berisiko mengembangkan pellagra, mungkin disarankan mengonsumsi suplemen vitamin B3 untuk pencegahan. Biasanya disarankan mengonsumsi suplemen vitamin B kompleks dengan semua vitamin B karena jika vitamin B3 kurang dalam makanan, vitamin B lainnya mungkin juga kurang. Suplemen triptofan mungkin juga dapat disarankan untuk dikonsumsi.

 

  1. Anonim. 2019. Niacin Deficiency. https://www.webmd.com/diet/niacin-deficiency-symptoms-and-treatments#1. (Diakses pada 4 Agustus 2020)
  2. Dix, Megan. 2018. Pellagra. https://www.healthline.com/health/pellagra#treatment. (Diakses pada 4 Agustus 2020)
  3. Zambon, Veronica. 2020. Pellagra: Everything you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/pellagra. (Diakses pada 4 Agustus 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi