Terbit: 6 August 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Osteomielitis (osteomyelitis) adalah penyakit tulang yang terjadi karena adanya infeksi oleh bakteri (penyebab tersering) atau jamur. Infeksi dapat menyerang tulang melalui aliran darah atau menyebar dari jaringan tubuh terdekat. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Osteomielitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Osteomielitis?

Osteomyelitis dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau berkembang dalam jangka waktu yang lama (kronis). Jika tidak tertangani dengan cepat dan benar, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan tulang permanen.

Pada anak-anak, osteomielitis paling sering terjadi pada tulang lengan dan kaki. Sementara pada orang dewasa, penyakit ini biasanya menyerang tulang pinggul, tulang belakang, dan tulang kaki.

Perlu diketahui, infeksi juga bisa dimulai dari tulang itu sendiri jika terjadi cedera yang membuat tulang terpapar pemicunya yakni bakteri atau jamur tersebut.

Ciri dan Gejala Osteomielitis

Ciri atau gejala osteomielitis yang pertama kali muncul biasanya berupa rasa nyeri pada tulang yang terinfeksi. Pada perkembangannya, penderita juga akan mengalami gejala spesifik lainnya yang meliputi:

  • Kulit di area tulang yang terinfeksi memerah
  • Keluar cairan dari area tulang yang terinfeksi
  • Pembengkakan pada tulang yang mengalami infeksi
  • Tubuh merasa tidak nyaman
  • Tubuh terasa lelah sepanjang hari
  • Demam dan meriang
  • Bagian tubuh di mana terdapat tulang yang terinfeksi sulit untuk digerakkan

Sayangnya, osteomyelitis terkadang tidak menimbulkan tanda dan gejala yang khas, dalam artian gejala yang muncul mirip seperti gejala masalah kesehatan pada umumnya. Ini terutama untuk bayi, orang dewasa yang lebih tua, dan orang-orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: 13 Kelainan pada Tulang dan Cara Menjaga Tulang Sehat

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Oleh karena penyakit ini terkadang sulit dibedakan dari penyakit lainnya, maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala yang mengarah pada kondisi ini, terlebih jika gejala tersebut sudah berlangsung cukup lama dan tidak juga sembuh kendati sudah mengonsumsi sejumlah obat-obatan.

Osteomielitis memerlukan penanganan medis yang cepat dan tepat agar proses pengobatannya berjalan mudah dan peluang kesembuhannya tinggi. Penanganan yang terlambat bisa saja menimbulkan komplikasi serius yang membahayakan.

Penyebab Osteomielitis

Penyebab osteomyelitis yang paling umum adalah infeksi bakteri bernama Staphylococcus aureus. (S. aureus). Bakteri ini dapat menyerang tulang melalui darah. Jadi, pada awalnya bakteri akan menginfeksi salah satu bagian tubuh. Kemudian, bakteri berpindah hingga menuju tulang setelah masuk ke dalam aliran darah.

Bakteri S. aureus ini sebenarnya umum terdapat pada kulit dan jarang memicu terjadinya masalah kesehatan. Akan tetapi, ada kalanya bakteri tersebut dapat ‘mengalahkan’ sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat serangan penyakit lainnya. Inilah mengapa osteomielitis rentan terjadi pada mereka yang memang sudah menderita suatu penyakit.

Selain melalui aliran darah, ada cara lainnya yang digunakan oleh bakteri tersebut untuk menginfeksi tulang, yaitu:

  • Luka. Luka tusuk yang parah dapat membawa bakteri dan kuman jauh ke dalam tubuh Anda. Setelah menginfeksi luka, mikroorganisme tersebut kemudian menyebar ke tulang terdekat. bakteri juga bisa masuk ke dalam tubuh jika ada tulang yang patah sampai-sampai menonjol keluar kulit
  • Operasi. Infeksi bakteri juga dapat terjadi akibat adanya tindakan operasi untuk mengganti persendian atau memperbaiki tulang yang patah.

Faktor Risiko Osteomielitis

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, infeksi tulang rentan terjadi pada seseorang yang memiliki penyakit tertentu. Hal ini karena sistem kekebalan orang tersebut lemah sehingga mudah bagi bakteri untuk menyerangnya.

Penyakit-penyakit yang menjadi faktor risiko dari osteomyelitis ini adalah sebagai berikut:

  • Rheumatoid arthritis
  • Anemia sel sabit
  • Diabetes
  • AIDS
  • Penyakit arteri perifer (peripheral artery disease)
  • Hemodialisis

Selain itu, beberapa faktor lainnya juga turut berperan dalam meningkatkan risiko terkena infeksi tulang, yaitu:

  • Penggunaan obat steroid jangka panjang
  • Penggunaan obat intravena (IV)
  • Mengonsumsi alkohol
  • Cedera/patah tulang
  • Riwayat operasi tulang

Diagnosis Osteomielitis

Diagnosis penyakit infeksi tulang terbagi ke dalam 3 (tiga) tahap, yaitu:

  • Anamnesis
  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan penunjang

1. Anamnesis

Tahap pertama yakni anamnesis. Pada tahap ini, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien untuk mencari informasi yang bisa dijadikan petunjuk dalam menentukan penyebab dari keluhan. Pertanyaan meliputi:

  • Apa saja gejala yang terasa?
  • Sejak kapan gejala muncul?
  • Apakah pernah mengalami kondisi ini sebelumnya?
  • Apakah baru-baru ini mengalami cedera?
  • Pernah atau sedang menderita penyakit apa?
  • Pernah menjalani operasi?
  • Sedang mengonsumsi obat apa?

2. Pemeriksaan Fisik

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan berlandaskan pada gejala-gejala yang mengarah pada jenis infeksi ini. Melalui pemeriksaan fisik, dokter bisa saja sudah dapat memastikan jika telah terjadi infeksi pada tubuh pasien. Namun, pemeriksaan penunjang masih tetap perlu guna mengonfirmasi apakah infeksi ini menyerang tulang atau bukan.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada kasus osteomylitis meliputi:

  • Tes darah. Tes darah sebenarnya bukan jenis pemeriksaan yang dapat mendeteksi apakah pasien menderita infeksi tulang atau tidak. Tujuan tes ini lebih untuk mencari tahu ada atau tidaknya bakteri di dalam darah pasien.
  • Pencitraan (Imaging). Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kondisi tulang pasien. Beberapa medium yang biasa digunakan dalam metode imaging adalah X-ray, CT scan, dan MRI.
  • Biopsi tulang. Sementara itu, biopsi—atau pengambilan sampel jaringan—tulang berfungsi untuk mengindentifikasi jenis bakteri yang menginfeksi tulang. Dengan cara ini, dokter dapat menentukan metode pengobatan yang tepat untuk menyembuhkan penyakit.

Baca Juga: 6 Penyebab Nyeri Tulang Rusuk dan Cara Mengatasinya

Pengobatan Osteomielitis

Pada masa lampau, infeksi tulang mungkin sulit atau bahkan tidak bisa disembuhkan. Namun seiring dengan ilmu kedokteran yang terus berkembang, osteomielitis kini sudah dapat tertangani. Pengobatan penyakit ini umumnya melalui 2 (dua) cara, yakni tindakan operasi dan pemberian obat antibiotik.

1. Operasi

Tindakan operasi untuk menyembuhkan osteomyelitis ada berbagai macam metode, tergantung dari tingkat keparahannya. Metode operasi meliputi:

  • Membuang cairan yang ada pada tulang yang terinfeksi.
  • Mengangkat bagian dan jaringan tulang yang terkena infeksi. Prosedur ini dalam dunia medis memiliki istilah debridement.
  • Memperbaiki aliran darah menuju tulang.
  • Operasi pengangkatan material asing sisa-sisa operasi sebelumnya di sekitar tulang.
  • Amputasi lengan yang terdapat tulang yang terinfeksi. Ini merupakan jalan terakhir guna menghentikan penyebaran infeksi.

2. Obat Antibiotik

Oleh karena penyakit ini terjadi karena adanya infeksi bakteri, maka dokter juga akan memberikan obat antibiotik guna menghambat pertumbuhan bakteri.

Obat antibiotik biasanya berupa cairan infus yang penggunaannya kira-kira selama 6 minggu. Pada kasus yang lebih parah, dokter akan melanjutkan dengan pemberian obat antibiotik oral sebagai penunjang pengobatan.

Komplikasi Osteomielitis

Jika tidak tertangani dengan baik, infeksi tulang bisa berujung pada sejumlah komplikasi, yaitu:

  • Osteonekrosis. Osteonekrosis adalah kondisi ketika jaringan tulang yang terinfeksi mati.
  • Arthritis septik. Arthritis septik adalah kondisi ketika infeksi turut menyerang persendian yang ada di sekitar tulang yang terinfeksi.
  • Gangguan pertumbuhan tulang. Pada anak-anak, penyakit ini bisa menyebabkan pertumbuhan tulang yang terinfeksi menjadi terhambat. Dampaknya, panjang tulang yang terdampak menjadi tidak sejajar dengan tulang lainnya yang tidak terdampak.
  • Kanker kulit. Apabila infeksi berawal dari adanya luka terbuka pada kulit, maka hal ini bisa meningkatkan risiko kanker kulit pada masa mendatang.

Baca Juga: 5 Vitamin untuk Tulang dan Otot yang Mencegah Osteoporosis

Pencegahan Osteomielitis

Cara mencegah osteomielitis adalah dengan menghindari faktor-faktor pemicunya. Bagi Anda yang sudah telanjur memiliki faktor tersebut—misalnya menderita suatu penyakit kronis—maka mengendalikan penyakit tersebut adalah solusi untuk menekan risiko mengalami masalah kesehatan yang satu ini.

Selain itu, berhati-hatilah dalam beraktivitas yang berpotensi menyebabkan cedera yang mana hal ini dapat memudahkan bakteri untuk masuk ke tubuh. Jika Anda mengalami cedera ringan, segera bersihkan area yang terdampak dan tutupi dengan kain perban bersih. Periksa luka sesering mungkin untuk mencari tanda-tanda infeksi.

Segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda menemukan adanya tanda infeksi dari bagian tubuh yang mengalami cedera.

 

  1. Anonim. Osteomyelitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteomyelitis/symptoms-causes/syc-20375913. (Diakses 11 November 2020)
  2. Anonim. Osteomyelitis. https://www.webmd.com/diabetes/osteomyeltis-treatment-diagnosis-symptoms. (Diakses 11 November 2020)
  3. Anonim. Osteomyelitis. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9495-osteomyelitis. (Diakses 11 November 2020)
  4. Macon, B. 2018. Bone Infection (Osteomyelitis). https://www.healthline.com/health/osteomyelitis. (Diakses 11 November 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi