Terbit: 22 February 2017 | Diperbarui: 4 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Pengobatan medis untuk gigitan hewan tergantung pada status luka gigitan, perawatan luka lokal bervariasi.

Gigitan Hewan – Obat Medis dan Antibiotik

Jika luka dijahit, maka luka harus tetap bersih dan kering. Jangan membasahi luka meskipun tidak sengaja dengan mandi sampai jahitan diambil.

Jika luka dibiarkan terbuka, maka dokter mungkin merekomendasikan untuk dievaluasi harian atau dengan perawatan lain

Jika antibiotik diresepkan, penting untuk menyadari bahwa antibiotik tidak digunakan untuk mengobati infeksi. Antibiotik digunakan untuk mencegah infeksi. Kecenderungan untuk memperkecil resep dengan menggunakan antibiotik semakin marak, dan karena itu, pasien dapat tidak diresepkan antibiotik, dengan ditambahkan edukasi oleh dokter mengenai pemantauan untuk tanda-tanda atau gejala infeksi pada luka secara cermat.

Gigitan yang umumnya mendapatkan antibiotik adalah:

  • Gigitan kucing dengan luka tusukan yang dalam
    • Luka gigitan kucing
    • Luka yang diperlukan pengangkatan jaringan (debridement)
    • Luka sangat terkontaminasi
    • Gigitan hewan pada lansia
    • Gigitan hewan pada orang dengan kondisi medis kronis (seperti diabetes)
  • Gigitan ke daerah dengan suplai darah yang baik (misalnya wajah) umumnya tidak memerlukan antibiotik.
  • Antibiotik yang paling umum diresepkan adalah amoksisilin/ klavulanat (amoxiclav) atau kombinasi dari dua obat, amoksisilin dan sefaleksin (Keflex). Antibiotik lain yang digunakan termasuk eritromisin, kotrimoksazol (Bactrim), dan azitromisin (Zithromax).
  • Jika digunakan pada periode awal, pemberian antibiotik 5 hari umumnya memadai, meskipun beberapa merekomendasikan 3–7 hari. Aturan-aturan ini berubah jika Anda secara aktif mengobati infeksi, atau jika gigitan sangat kotor atau tercemar.
  • Kebanyakan luka gigitan diobati dengan obat nyeri seperti asam mefenamat atau ibuprofen. Kadang-kadang, dokter mungkin meresepkan obat nyeri yang lebih kuat

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi