Terbit: 30 January 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Antonius Hapindra Kasim

Nyeri otot dalam dunia medis dikenal dengan sebutan myalgia. Kondisi ini bisa bersifat akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang). Rasa nyeri  adalah kondisi yang pernah dialami oleh setiap orang orang dan bisa terjadi bagian tubuh manapun karena jaringan otot hampir ada disemua bagian tubuh. Simak penyebab, gejala, diagnosis, hingga cara menghilangkan nyeri selengkapnya di bawah ini.

Nyeri Otot: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyebab Nyeri Otot

Penyebab nyeri otot sangat bervariasi. Jaringan otot bisa rusak akibat dari kegiatan sehari-hari, cedera karena gerakan (menyentak gerakan, kecelakaan, jatuh, patah tulang, keseleo, dislokasi, dan pukulan langsung ke otot) juga dapat menyebabkan nyeri.

Penyebab nyeri otot yang paling umum adalah gerakan berlebihan, cedera, dan ketegangan. Penyebab ini biasanya menyebabkan nyeri otot akut. Sedangkan nyeri otot kronis dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit atau sebagai respons terhadap kondisi tertentu seperti trauma atau vaksinasi.

Berikut ini adalah beberapa penyebab nyeri otot akut:

  • Cedera atau terlalu sering digunakan: Jenis nyeri otot ini terlokalisasi dan memengaruhi hanya beberapa otot dan area kecil tubuh.
  • Influenza: Nyeri bukan hal yang aneh ketika tubuh bekerja untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
  • Penyakit Lyme: Penyakit yang ditularkan melalui kutu ini muncul dengan gejala seperti flu, termasuk nyeri.
  • Kekurangan vitamin dan mineral: Terbatasnya asupan vitamin dan mineral bisa menyebabkan nyeri, termasuk kekurangan vitamin D dan kalium.

Sedangkan gejala utama dari nyeri otot kronis, di antaranya:

  • Fibromyalgia: Kondisi ini ditandai dengan nyeri meluas yang berdenyut, menusuk atau menusuk.
  • Rheumatoid Arthritis (RA): Proses yang sama yang menyebabkan peradangan pada sendi juga dapat menyebabkan nyeri.
  • Multiple Sclerosis (MS): Nyeri dan kekakuan serta kejang otot tak sadar adalah gejala umum dari MS.
  • Depresi: Kondisi ini dapat bermanifestasi dengan gejala fisik, seperti munculnya nyeri yang tidak dapat dijelaskan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Pada dasarnya, nyeri otot adalah sesuatu yang tidak membahayakan nyawa. Dalam beberapa kasus, perawatan di rumah tidak cukup untuk mengatasi penyebab yang mendasarinya. Myalgia juga bisa menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang salah di tubuh Anda.

Oleh karena itu, Anda harus mengunjungi dokter ketika:

  • Rasa sakit yang tidak hilang setelah beberapa hari perawatan di rumah.
  • Nyeri parah yang timbul tanpa sebab jelas.
  • Nyeri yang terjadi bersamaan dengan ruam.
  • Nyeri yang terjadi setelah gigitan kutu.
  • Disertai kemerahan atau bengkak.
  • Rasa sakit yang terjadi segera setelah perubahan obat.
  • Rasa sakit yang terjadi dengan suhu tinggi.
  • Kesulitan mengatur napas.
  • Kekakuan di daerah leher.
  • Ketidakmampuan untuk menggerakan area tubuh yang sakit.
  • Timbulnya retensi air atau penurunan volume urine.

Gejala Nyeri Otot

Nyeri sendiri adalah gejala utama yang bisa terjadi. Rasa sakitnya terasa seperti otot yang ditarik. Beberapa gejala lainnya yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Nyeri yang dalam di area lokal atau nyeri yang menyebar.
  • Nyeri pegal atau tajam.
  • Nyeri ringan atau berat yang dapat berlangsung beberapa menit atau konstan.
  • Demam dan menggigil jika ada infeksi.
  • Nyeri sendi yang terkait dengan nyeri otot.
  • Sulit melakukan segala aktivitas sehari-hari.

Diagnosis Nyeri Otot

Diagnosis kondisi yang mendasari biasanya melihat potensi penyebab nyeri otot yang terkait dengan penyakit lain, terutama jika nyeri merupakan keluhan utama. Oleh karena itu, pengujian diarahkan untuk menemukan kondisi mendasar yang mungkin memicu timbulnya nyeri.

Beberapa diagnosis mencakup sejumlah langkah, antara lain:

  • Riwayat medis adalah langkah awal ketika seseorang melaporkan nyeri. Proses ini melibatkan riwayat lengkap dari cedera, penyakit sebelumnya, dan obat-obatan yang saat ini sedang diminum.
  • Pemeriksaan fisik melihat lokasi nyeri, bukti kekakuan dan kelemahan, pengamatan gaya berjalan (cara berjalan) serta postur.
  • Tes darah sangat membantu dalam mendeteksi kerusakan otot, peradangan dan untuk mengesampingkan beberapa kondisi yang mendasarinya.
  • Pencitraan, termasuk sinar-X dan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) dapat digunakan untuk mendiagnosis dan mengesampingkan berbagai penyebab nyeri otot.

Pengujian Kondisi Khusus

Tergantung pada kondisi yang dicurigai, dokter dapat melakukan tes khusus. Sebagai contoh, tes darah dilakukan untuk mengidentifikasi penyakit autoimun, termasuk mencari antibodi dan gen tertentu. Sinar-X dapat menentukan jenis radang sendi tertentu yang dapat menyebabkan nyeri, seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.

Selain itu, studi konduksi saraf juga dapat menentukan apakah saraf yang memasok otot berfungsi normal, seperti halnya dengan myositis—yang menyebabkan peradangan dan degenerasi jaringan otot.

Beberapa kondisi otot, seperti fibromyalgia, tidak dapat dengan mudah dikonfirmasi tes darah atau pencitraan. Dalam hal ini, dokter akan mengandalkan gejala dan mengesampingkan kondisi lain dalam membuat diagnosis.

 

Pengobatan Nyeri Otot

Terapi fisik adalah cara menghilangkan nyeri paling umum untuk myalgia kronis. Ini dapat meningkatkan fleksibilitas pada otot yang sakit dan dengan memperkuat jaringan di sekitarnya.

Selain terapi fisik, terdapat obat-obatan yang membantu mengelola rasa sakit. Nyeri bisanya merespons dengan baik obat-obatan non-resep maupun obat resep. Selain itu, obat nyeri yang disuntikkan dan obat antiinflamasi dapat langsung diberikan ke area yang menyakitkan untuk mengurangi rasa sakit.

1. Medis

Obat-obatan seperti obat anti-inflamasi (NSAID) dapat digunakan untuk mengobati peradangan atau nyeri. Obat nyeri tersebut antara lain ibuprofen, natrium diklofenak, serta asam mefenamat.

Pada pasien dengan gangguan nyeri seperti fibromyalgia, obat nyeri untuk meningkatkan kadar serotonin dan norepinefrin (neurotransmitter yang mengatur tidur, nyeri, dan fungsi sistem kekebalan tubuh) dapat diresepkan dalam dosis rendah.

Beberapa obat-obatan yang digunakan untuk membantu tidur dapat diberikan jika nyeri memang sangat hebat, termasuk zolpidem, eszopiclone, dan Ramelteon.

2. Alami

Selain medis, cara menghilangkan nyeri otot lainnya juga bisa dengan perawatan rumahan. Langkah ini bisa dilakukan jika nyeri disebabkan oleh cedera ringan, terlalu banyak berolahraga, atau stres. Cara yang bisa dilakukan adalah:

  • Menghentikan semua aktivitas yang menyebabkan cedera, terutama area yang terkena
  • Menggunakan kompres es untuk membantu meredakan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan. Lakukan cara ini selama 15-20 menit tiga kali sehari.
  • Menggunakan perban kompresi untuk membantu mengurangi pembengkakan.
  • Jika memungkinkan, kurangi aktivitas fisik pada area nyeri untuk meminimalkan peradangan.

Segera periksa ke dokter jika nyeri tersebut membuat Anda sulit bernapas, demam tinggi, kaku leher, ruam, dan mengalami kelemahan otot yang hebat. Waspada juga jika terdapat tanda-tanda infeksi dan peradangan, seperti bengkak dan kemerahan pada otot yang sakit, nyeri tidak hilang dengan obat, dan berlangsung lebih dari 1 minggu.

Biasanya dokter akan menyarankan obat pengurang rasa nyeri untuk mengatasi kondisi ini. Jika penyebabnya infeksi maka dapat diberikan antibiotik. Namun, jika karena hal lain, obat akan disesuaikan dengan penyebabnya.

Pencegahan Nyeri Otot

Jika nyeri Anda disebabkan oleh ketegangan atau aktivitas fisik, lakukan langkah-langkah ini untuk menurunkan risiko mengembangkan nyeri otot di masa mendatang:

  • Lakukan pemanasan dan pendinginan ke dalam semua sesi latihan sekitar 5 menit.
  • Tetap terhidrasi, terutama pada hari-hari ketika sedang aktif.
  • Terlibat dalam olahraga teratur yang membantu mempromosikan otot yang optimal.
  • Apabila Anda bekerja di lingkungan yang membuat risiko ketegangan otot meningkat, cobalah untuk meregangkan tubuh secara teratur.

 

  1. Cadman, Bethany 2018. What are the causes of unexplained muscle aches?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322869.php#home-remedies. (Diakses pada 30 Desember 2019).
  2. Barhum, Lana. 2019. An Overview of Myalgia. https://www.verywellhealth.com/myalgia-overview-4584594#diagnosis. (Diakses pada 30 Desember 2019).
  3. O’Connell, Krista. 2019. What You Need to Know About Muscle Aches and Pains. https://www.healthline.com/health/muscle-aches. (Diakses pada 30 Desember 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi