Terbit: 18 May 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Terdapat lebih dari 100 tipe kerusakan saraf yang berbeda. Tipe yang bervariasi memiliki gejala yang berbeda dan membutuhkan tatalaksana yang berbeda.

Nyeri dan Kerusakan Saraf – Prevalensi, Penyebab dan Pengobatan

Diperkirakan 1 dari 50 penduduk Amerika mengalami kerusakan saraf perifer. Tipe kerusakan ini semakin meningkat seiring bertambahnya umur.  Sekitar 1 dari 4 orang dengan diabetes memiliki kerusakan saraf.

Apa yang menyebabkan Nyeri Saraf dan Kerusakan Saraf?

Berikut ini penyebab yang mungkin menyebabkan nyeri saraf dan kerusakan saraf:

  • Penyakit autoimun. Tipe penyakit autoimun sangat anyak dan dapat memberikan gejala nyeri saraf maupun kerusakan saraf. Hal ini meliputi: multipel sklerosis, Gullain-Barre syndrome (kondisi yang jarang di mana sistem imun menyerang saraf perifer), myastenia gravis, lupus, dan inflammatory bowel disease.
  • Kanker dapat menyebabkan nyeri pada saraf dan kerusakan saraf melalui cara yang berbeda. Contohnya, massa kanker yang besar dapat menekan atau menghancurkan saraf. Pada kasus lain, tipe kanker tertentu dapat menyebabkan defisiensi nutri yang mempengaruhi fungsi saraf. Selain itu, beberapa tipe kemoterapi dan radiasi dapat memproduksi nyeri saraf dan kerusakan saraf pada individu tertentu.
  • Penekanan/trauma. Apapun yang menyebabkan trauma atau penekanan pada saraf dapat menyebabkan nyeri saraf dan kerusakan saraf. Ini dapat meliputi jepitan pada saraf leher, atau carpal tunnel syndrome.
  • Sekitar 25% orang dengan diabetes mengalami kerusakan saraf, yang akan bertambah ketika penyakit semakin parah. Neuropati diabetikum merupakan komplikasi serius yang akan mempengaruhi 3 tipe saraf. Saraf sensoris adalah saraf yang paling sering terpengaruh yang menyebabkan sensasi terbakar atau baal. Jika Anda memliki diabetes dan merasa pernah mengalami gejala ini, Anda perlu mengatakannya kepada dokter Anda sesegera mungkin.
  • Efek samping obat dan toksik. Hal ini meliputi pengobatan seperti kemoterapi untuk kanker dan obat tertentu untuk mengobati HIV. Substansi toksik juga dapat ditelan dengan tidak sengaja seperti arsenik dan merkuri, juga dapat merusak saraf.
  • Penyakit motor neuron. Motor neuron adalah saraf di otak dan kolumna spinalis yang berhubungan dengan otot di seluruh tubuh Anda. Penyakit yang mempengaruhi saraf ini adalah amyotrophic lateral sclerosis, yang disebut ALS, atau Lou Gehrig’s disease, yang menyebabkan kerusakan saraf semakin buruk.
  • Defisiensi nutrisi. Defisiensi zat gizi tertentu seperti vitamin B6 dan B12 dapat menyebabkan gejala nyeri saraf dan kerusakan saraf, meliputi kelemahan dan sensasi terbakar. Defisiensi zat gizi juga menyebabkan kerusakan saraf dapat disebabkan hal-hal seperti konsumsi alkohol berlebih atau adanya operasi lambung.
  • Penyakit infeksi. Penyakit infeksi tertentu mampu mempengaruhi saraf seperti penyakit Lyme, virus herpes, HIV, dan hepatitis C.

Bagaimana hal ini diobati?

Kerusakan saraf pada banyak kasus tidak dapat diobati seluruhnya, namun ada beberapa variasi terapi yang dapat mengurangi gejala Anda. Karena kerusakan saraf seringkali progresif, penting untuk mengonsultasikan hal ini kepada dokter ketika Anda pertama kali mengenali gejala. Cara ini adalah cara Anda mengurangi risiko kerusakan yang permanen.

Seringkali, tujuan pengobatan adalah mengatasi kondisi yang mendasari kerusakan saraf ini. Hal ini berarti:

  • Dokter akan menyarankan mengontrol kadar gula darah pada orang dengan diabetes
  • Mengoreksi defisiensi nutrisi
  • Mengubah pengobatan ketika obat yang dikonsumsi menyebabkan kerusakan saraf
  • Terapi fisik atau pembedahan jika terjadi penekanan atau trauma pada saraf
  • Pengobatan kondisi autoimun

Selain itu dokter akan meresepkan obat yang bertujuan untuk meminimalisir nyeri saraf yang Anda rasakan. Hal ini meliputi:

  • Pereda nyeri
  • Antidepresan trisiklik
  • Obat anti kejang

Pendekatan komplementer dan alternatif juga akan membantu meredakan nyeri dan ketidaknyamanan Anda. Hal ini meliputi

  • Akupuntur
  • Konsultasi
  • Hipnoterapi
  • Meditasi

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi