DokterSehat.Com – Ada pelbagai jenis peradangan (inflamasi) yang terjadi pada tubuh. Peradangan tersebut sifatnya bisa ringan, namun juga bisa cukup serius. Mata adalah salah satu organ tubuh yang juga kerap mengalami peradangan. Salah satu jenis radang pada mata yang perlu Anda waspadai adalah radang saraf mata tau Neuritis optik. Apa itu neuritis optik? Apa penyebab neuritis optik? Bagaimana cara mengobati neuritis optik?
Apa Itu Neuritis Optik?
Neuritis optik adalah kondisi di mana terjadi peradangan (inflamasi) pada saraf optik yang menghubungkan antara otak dan mata. Kondisi ini lantas menyebabkan terkikisnya lapisan pelindung bernama myelin. Padahal, myelin ini berfungsi sebagai penghantar pesan visual yang diterima mata untuk kemudian diteruskan ke otak.
Adanya inflamasi pada saraf optik tersebut berdampak pada pesan visual yang tidak tersampaikan dengan baik. Akibatnya, penderita neuritis optik akan mengalami gangguan fungsi penglihatan. Neuritis optik adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, namun kaum hawa diklaim menjadi kelompok yang paling rentan terserang penyakit ini, utamanya mereka yang berada di rentang usia 20 – 45 tahun.
Penyebab Neuritis Optik
Neuritis optik terjadi akibat adanya peradangan pada saraf optik yang menghubungkan antara mata dan otak. Penyebab neuritis optik ini sendiri disinyalir karena adanya abnormalitas sistem kekebalan tubuh (autoimun), di mana autoimun yang seharusnya melindungi tubuh dari penyakit malah berbalik menyerang, dalam kasus ini myelin yang diserang.
Penyakit-penyakit autoimun yang diklaim menjadi penyebab neuritis optik seperti neuromyelitis optica dan multiple sclerosis. Bahkan, penderita multiple sclerosis memiliki risiko terkena neuritis optik sebesar 50 persen.
Di samping penyakit autoimun, beberapa faktor turut andil dalam memicu terjadinya neuritis optik. Faktor-faktor yang dimaksud meliputi:
- Wanita usia 20 – 45 tahun
- Penyakit akibat infeksi (campak, ensefalitis virus, gondok, lyme, ensefalitis virus, meningitis, sinusitis, TBC)
- Sarcoidosis
- Lupus
- Diabetes
- Kekurangan vitamin B12
Ciri dan Gejala Neuritis Optik
Neuritis optik ditandai oleh sejumlah ciri dan gejala. Penting bagi Anda untuk mengetahui ciri dan gejala neuritis optik (optic neuritis) agar bisa segera dilakukan penanganan medis, mengingat penyakit yang satu ini bisa berakibat fatal jika tidak segara diobati.
Anda kemungkinan mengalami neuritis optik apabila mengalami gejala-gejala sebagai berikut:
1. Nyeri pada Mata
Mata yang terasa nyeri adalah ciri-ciri neuritis optik yang paling mudah dikenali. Nyeri mata lantas bertambah parah apabila penderita neuritis optik menggerakkan matanya. Rasa nyeri umumnya terasa di bagian mata dari mata.
2. Penurunan Fungsi Penglihatan
Selain itu, penderita neuritis optik juga umumnya mengalami penurunan fungsi penglihatan pada matanya. Derajat gejala neuritis optik yang satu ini juga berbeda tiap orangnya. Namun pada umumnya, kondisi ini bersifat sementara, artinya akan sembuh dalam kurun waktu tertentu, bisa hari, bulan, atau bahkan tahun.
Penurunan fungsi penglihatan ini terjadi dalam terhitung beberapa jam atau hari setelah peradangan muncul. Atau, aktivitas fisik seperti olahraga juga mempercepat penurunan penglihatan. Sayangnya, ada beberapa kasus di mana turun atau bahkan hilangnya penglihatan terjadi secara permanen alias tidak bisa disembuhkan.
3. Dyschromatopsia
Dyschromatopsia adalah kondisi di mana mata tidak dapat mengidentifikasi warna dengan benar. Ini juga menjadi gejala neuritis optik yang lazim terjadi. Penderita neuritis optik akan merasa bahwa warna yang ia lihat tidak seterang sebagaimana mestinya.
4. Penyempitan Luas Pandang
Gejala neuritis optik lainnya adalah menyempitnya luas pandang mata pada penderitanya. Mata umumnya tidak mampu untuk menangkap bayangan pada bagian tepi dengan jelas.
5. Photopsia
Photopsia adalah gejala neuritis optik di mana mata penderitanya melihat kilauan cahaya (flash light) dan berkediip-kedip. Kilauan cahaya itu bisa terlihat pada salah satu atau kedua mata
6. Uhtoff
Ciri-ciri neuritis optik yang satu ini ditandai dengan kondisi memburuknya penglihatan mata, yang lantas diiringi dengan peningkatan suhu tubuh penderitanya. Akan tetapi, uhtoff adalah gejala neuritis optik yang jarang terjadi.
Meskipun jarang terjadi, perlu diketahui bahwa neuritis optik bisa berujung pada kebutaan permanen. Oleh sebab itu, apabila Anda mengalami satu atau beberapa gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter guna dilakukan pemeriksaan neuritis optik dan langkah pengobatan medis.
Diagnosis Neuritis Optik
Guna memastikan penyakit neuritis optik yang diderita pasien, dokter akan melakukan serangakain tes pemeriksaan neuritis optik. Tes pemeriksaan tersebut meliputi:
1. Anamnesis
Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pasien terkait keluhan yang dialami, seperti:
- Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
- Apakah memiliki riwayat penyakit lainnya?
- Apakah ada alergi obat?
2. Pemeriksaan Fisik
Setelah itu, dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien, dalam hal ini organ mata, guna mengidentifikasi apakah ada gejala-gejala neuritis optik pada mata pasien.
Pemeriksaan fisik mata ini meliputi:
- Tes reaksi pupil
- Pemeriksaan struktur belakang mata dan saraf optik (oftamoloskopi)
- Pemeriksaan mata dasar
3. Pemeriksaan Penunjang
Guna menguatkan diagnosis neuritis optik, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang, yang terdiri dari:
- Optical Coherence Tomography (OCT), yakni untuk melihat tingkat ketebalan serabut saraf retina
- Visual Evoked Response (VER), yakni tes yang dilakukan guna menganalisis seberapa cepat konduksi elektrik yang terjadi pada saraf optic
- MRI, yakni untuk memeriksa kondisi otak
- Tes darah, untuk memeriksa sistem kekebalan tubuh
Pengobatan Neuritis Optik
Mengingat neuritis optik merupakan bentuk peradangan, maka obat neuritis optik yang lazim diberikan kepada pasien ialah obat-obatan dari golongan steroid. Steroid dengan dosis tinggi akan disuntikkan ke dalam darah pasien guna mempercepat proses penyembuhan. Steroid juga berfungsi untuk meredakan penyakit terkait neuritis optik, yakni multiple sclerosis.
Namun perlu diingat, obat neuritis optik memiliki sejumlah efek samping, seperti:
- Berat badan mengalami kenaikan
- Insomnia
- Masalah lambung
- Perubahan mood
Sementara itu, pada kasus di mana neuritis optik sudah parah sehingga tidak bisa diobati dengan steroid, dokter akan memberikan immunoglobulin intravena (IVIG). Sementara neuritis optik akibat kekurangan vitamin B12 dapat diobati dengan menambah asupan vitamin B12.
Pencegahan Neuritis Optik
Faktor lingkungan dan gaya hidup memegang peranan penting dalam mencegah neuritis optik. Beberapa hal sederhana yang bisa Anda lakukan guna menghindari neuritis optik antara lain:
- Tidak merokok (atau terpapar asap rokok)
- Cukupi kebutuhan vitamin D
- Vaksinasi influenza (influenza meningkatkan risiko multiple sclerosis)