Terbit: 12 August 2019 | Diperbarui: 13 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Mulut kering atau disebut xerostomia adalah kondisi yang  sering diremehkan oleh sebagian orang, padahal kondisi mulut yang kering dapat berdampak buruk pada kesehatan gigi dan mengganggu kenikmatan saat makan, lho! Karena cairan ludah dapat membantu mencegah kerusakan gigi dengan membatasi pertumbuhan bakteri dan membersihkan makanan dan plak. Selain itu, enzim pada cairan ludah bisa membantu proses pencernaan.

Mulut Kering (Xerostomia): Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatan

Apa Itu Xerostomia?

Mulut kering atau istilah medisnya disebut xerostomia adalah penyakit kekurangan cairan ludah pada mulut. Mulut adalah kondisi yang terjadi ketika kelenjar ludah di mulut tidak memprosuksi air liur yang cukup. Selain mulut kering, xerostomia juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti lidah kasar, sariawan, dan bibir pecah-pecah.

Air liur adalah bagian penting dalam proses pencernaan, yang membantu melembapkan dan mencerna makanan. Air liur juga berfungsi sebagai mekanisme pertahanan utama dalam membantu tubuh menjaga kesehatan gigi, mencegah penyakit gusi dan kerusakan gigi.

Xerostomia bukan kondisi medis yang serius, namun terkadang merupakan gejala dari masalah medis lainnya yang membutuhkan perawatan, juga dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan gigi.

Penyebab Mulut Kering

Mulut kering disebabkan ketika kelenjar ludah di mulut tidak memproduksi air liur yang cukup untuk menjaga mulut basah atau lembap, dan berikut berbagai hal yang menjadi penyebab mulut kering:

1. Obat

Penyebab mulut kering yang pertama adalah konsumsi obat tertentu, seperti obat resep dan obat bebas. Obat ini di antaranya antihistamin, dekongestan, obat hipertensi (untuk tekanan darah tinggi), antidiare, relaksan otot, obat kontinen kemih, beberapa obat penyakit Parkinson, dan sejumlah antidepresan.

2. Umur

Orang dewasa yang lebih tua cenderung lebih banyak mengonsumsi obat daripada mereka yang masih muda. Sebagai pengobatan, banyak obat yang diminum lansia yang menjadi penyebab mulut kering.

3. Pengobatan kanker

Pengobatan kanker seperti radioterapi (terapi radiasi) pada kepala dan leher dapat merusak kelenjar air liur, menyebabkan produksi air liur lebih sedikit. Sementara kemoterapi dapat mengubah sifat air liur, dan berapa banyak yang dihasilkan tubuh.

4. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, orang tua lebih mengalami mulut kering. Faktor yang menjadi penyebab mulut kering termasuk perubahan kemampuan tubuh untuk memproses obat, nutrisi yang tidak memadai, dan mengalami masalah kesehatan jangka panjang.

5. Penyalahgunaan obat

Penggunaan metamfetamin dapat menyebabkan mulut kering parah dan mengalami kerusakan gigi, suatu kondisi yang juga dikenal sebagai “mulut met.” Penggunaan ganja juga dapat menjadi penyebab mulut kering

6. Berolahraga atau bermain di bawah terik matahari

Latihan dapat menyebabkan kelenjar ludah menjadi kering karena cairan tubuh terkonsentrasi di tempat lain dalam tubuh. Gejala mulut kering lebih mungkin terjadi jika olahraga atau bermain di bawah paparan sinar matahari berlanjut untuk waktu yang lama.

7. Efek samping penyakit dan infeksi tertentu

Mulut kering dapat menjadi efek samping dari kondisi medis, termasuk sindrom Sjögren, HIV/AIDS, penyakit Alzheimer, diabetes, anemia, cystic fibrosis, rheumatoid arthritis, hipertensi, penyakit Parkinson, stroke, infeksi jamur (thrush) di mulut, dan penyakit gondok. Mendengkur dan bernafas dengan mulut terbuka juga dapat menyebabkan mulut kering.

8. Merokok dan minum alkohol

Merokok dapat menjadi penyebab mulut kering dan memperburuk kondisi mulut kering. Minum alkohol juga dapat meningkatkan gejala mulut kering.

Gejala Mulut Kering

Sebagai pencegahan, tanda dan gejala mulut kering dapat dikenali dengan berbagai kondisi berikut ini:

  • Bau mulut
  • Mulut kering
  • Cheilitis atau peradangan dan bibi pecah-pecah
  • Retak dan pecah-pecah pada mukosa mulut atau lapisan dalam pipi dan bibir, di mana kulit di sudut mulut dapat membelah atau meradang
  • Glossodynia atau lidah terasa sakit
  • Dysgeusia atau gangguan rasa
  • Infeksi jamur di mulut, seperti sariawan
  • Rasa haus meningkat, terutama di malam hari
  • Radang lidah, bisul lidah
  • Lipstik menempel pada gigi
  • Penyakit gusi lebih sering
  • Kerusakan gigi dan plak lebih banyak
  • Masalah berbicara
  • Masalah menelan dan mengunyah – terutama makanan kering dan rapuh, seperti kerupuk atau sereal
  • Masalah memakai gigi palsu – masalah dengan retensi gigi tiruan, luka gigi tiruan, dan lidah menempel ke langit-langit
  • Sialadenitis atau infeksi kelenjar ludah
  • Sakit tenggorokan
  • Air liur lengket
  • Air liur berserat

Diagnosis Mulut Kering

Dokter umum atau dokter gigi mungkin akan memeriksa mulut penderita xerostomia dan memeriksa riwayat medis. Selain tes darah dan pemindaian kelenjar ludah, berikut beberapa tes untuk mendiagnosis mulut kering:

1. Sialometri

Ini adalah prosedur sederhana yang mengukur aliran saliva atau cairan ludah. Perangkat atau alat pengumpulan ditempatkan di atas lubang saluran kelenjar saliva, dan produksi saliva distimulasi dengan asam sitrat.

2. Saliografi

Merupakan pemeriksaan radiografi kelenjar dan saluran saliva, yang mungkin berguna dalam mengidentifikasi batu kelenjar ludah dan massa.

3. Biopsi

Diagnosis berikutnya dilakukan dengan pengambilan sedikit sampel jaringan kelenjar ludah. Cara ini sering digunakan dalam diagnosis sindrom Sjögren. Jika keganasan (kanker) dicurigai, dokter mungkin akan melakukan biopsi.

Meskipun pasien mengeluh mulut kering yang parah, banyak dokter melaporkan bahwa seringkali mukosa mulut tampak lembap. Sebaliknya, mungkin mukosa mulut tampak kering (lebih jarang), tetapi pasien tidak mengeluhkan gejala mulut kering.

Cara Mengatasi Mulut Kering

Ada berbagai cara mengatasi mulut kering agar tetap lembap dan dapat mencegah gejala mulut kering, berikut di antaranya:

  • Minum cairan yang bebas karbonasi dan bebas gula
  • Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol
  • Menghindari obat kumur yang mengandung alkohol
  • Bagi yang menggunakan gigi palsu, copot ketika hendak tidur
  • Makan wortel atau seledri
  • Bernapaslah melalui hidung, karena bernapas melalui mulut dapat menyebabkan mulut kering
  • Menggunakan humidifier (alat pelembap udara) untuk menambah kelembapan pada kamar tidur, yang dapat membantu mengurangi gejala mulut kering yang berkembang saat tidur.

Cara mengatasi mulut kering juga dapat dilakukan dengan menghindari berbagai hal berikut ini:

  • Berhenti merokok
  • Makanan atau minuman manis
  • Makanan atau minuman asam
  • Makanan kering
  • Makanan pedas
  • Astringen, untuk mengecilkan pori-pori dan mengurangi produki minyak berlebih di kulit
  • Minuman yang terlalu panas atau dingin
  • Minum alkohol harus dikontrol agar tidak berlebihan atau dihindari sama sekali
  • Konsumsi kafein (kopi, teh) dalam jumlah sedang

Komplikasi Mulut Kering

Kondisi mulut kering berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut, di antaranya:

  1. Luka di mulut
  2. Penumpukan plak, kerusakan gigi, dan penyakit gusi
  3. Infeksi ragi di mulut atau sariawan
  4. Luka atau kulit robek di sudut bibir, atau bibir pecah-pecah
  5. Kekurangan nutrisi karena memiliki masalah dalam mengunyah dan menelan makanan.

 

Sumber:

  1. Dry mouth (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-mouth/symptoms-causes/syc-20356048, diakses 12 Agustus 2019).
  2. Everything you need to know about dry mouth (https://www.medicalnewstoday.com/articles/187640.php, diakses 12 Agustus 2019).
  3. What Causes Dry Mouth? (https://www.healthline.com/symptom/dry-mouth, diakses 12 Agustus 2019).
  4. Dental Health and Dry Mouth (https://www.webmd.com/oral-health/guide/dental-health-dry-mouth, diakses 12 Agustus 2019).
  5. Dental Health and Dry Mouth (https://www.webmd.com/oral-health/guide/dental-health-dry-mouth, diakses 12 Agustus 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi