Terbit: 3 September 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

DokterSehat.Com- Muntah adalah kondisi perut yang tidak dapat dikontrol sehingga menyebabkan perut mengeluarkan isinya secara paksa melalui mulut. Sedangkan mual adalah perasaan ingin muntah, tetapi tidak mengeluarkan isi perut.

Mual dan Muntah – Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Mual merupakan perasaan yang sangat tidak menyenangkan dan memicu seseorang untuk ingin muntah. Muntah merupakan pengeluaran isi lambung yang dibantu dengan kontraksi otot yang kuat.

Mual dan muntah bukanlah suatu penyakit. Mual dan muntah adalah gejala dari kondisi penyakit lain yang perlu dicari penyebabnya. Ini terkait dengan perasaan mual dan kontraksi yang kuat dari otot-otot perut.

Muntah berbeda dengan regurgitasi. Regurgitasi adalah kembalinya isi lambung ke kerongkongan tanpa perlu merasa sakit atau mual dan tanpa kontraksi otot perut yang kuat.

Penyebab Mual dan Muntah

Ada banyak hal yang bisa membuat seseorang merasa mual atau muntah. Penyebab muntah dan mual yang sering terjadi antara lain:

  • Makan terlalu banyak.
  • Minum alkohol terlalu banyak.
  • Minum obat tertentu.
  • Keracunan makanan.
  • Infeksi virus.
  • Perasaan takut atau emosi lainnya yang kuat.
  • Kehamilan awal.
  • Motion sickness.
  • Racun kimia pada paparan lingkungan.
  • Penyakit kandung empedu.
  • Nyeri intensif.
  • Sakit kepala sebelah (migrain) atau sakit kepala berputar (vertigo).
  • Bau menyengat.

Beberapa kondisi serius yang menjadi penyebab muntah dan mual meliputi:

  • Apendisitis (radang usus buntu).
  • Gegar otak.
  • Meningitis (radang selaput otak) atau ensefalitis (radang jaringan otak).
  • Tumor otak.
  • Penyumbatan usus.

Gejala Mual dan Muntah

Muntah disertai dengan diare dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya. Hal ini lebih mungkin terjadi pada anak-anak. Ketika merawat anak yang sakit, waspada terhadap gejala dehidrasi yang ditandai dengan bibir dan mulut kering, mata cekung, nadi cepat, dan napas cepat.

Selain itu, gejala lain yang bisa terlihat adalah menangis tanpa mengeluarkan air mata, kencing menjadi kental dan sedikit, sementara pada bayi terlihat cekung pada ubun-ubun, tidak ada popok basah atau kencing berkurang.

Mual dan muntah umumnya terjadi pada mereka dengan infeksi mulai dari influenza hingga gastroenteritis. Gejala yang terjadi dengan mual dan muntah termasuk:

  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Demam.
  • Kepala ringan.
  • Vertigo.
  • Keringat berlebih.
  • Mulut kering.
  • Mengurangi buang air kecil.
  • Sakit dada.
  • Pingsan.
  • Kebingungan.
  • Kantuk berlebihan.
  • Muntah darah.

Obat Mual dan Muntah

Penanganan mual dan muntah tergantung pada kondisi yang mendasari. Kadang-kadang penyebab mual dan muntah adalah adanya kondisi psikologis yang mendasari.

Orang yang sering membuat diri mereka muntah mungkin memiliki gangguan makan. Ini bisa menjadi kondisi yang mengancam jiwa. Jika Anda makan banyak dan kemudian sengaja membuat diri Anda muntah, Anda membutuhkan bantuan profesional.

Jika penyebabnya adalah kondisi sakit kepala seperti migrain atau vertigo, obat sakit kepala disertai dengan obat muntah dapat diresepkan oleh dokter.

Jika penyebabnya adalah kondisi asam lambung yang meningkat, obat mual (maag) dapat diresepkan oleh dokter. Yang jelas, mual dan muntah memiliki banyak penyebab, sehingga pemberian obat mual dan obat muntah akan disesuaikan dengan kondisi yang mendasari.

Perawatan Mual dan Muntah

Pengobatan untuk mual tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dalam kebanyakan kasus, mual hilang dengan sendirinya, terutama jika lega dengan muntah. Perawatan mungkin termasuk banyak cairan dan diet cairan jernih. Mual yang parah mungkin memerlukan pengobatan dengan obat-obatan.

Jika Anda merasa mual, Anda mungkin tidak tertarik pada makanan atau minuman, meskipun terkadang makanan ringan dan polos seperti roti dan biskuit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

Hindari makanan apa pun yang memiliki rasa kuat, sangat manis, berminyak atau digoreng, karena makananan ini dapat membuat mual lebih buruk atau bahkan menyebabkan muntah.

Obat mual alami yang bisa Anda coba adalah jahe, teh dengan pepermin, dan makanan hambar yang dapat membantu menenangkan perut Anda

Bahkan, beberapa orang mengatasi rasa mualnya dengan pijatan lembut (dengan jempol) pada bagian pergelangan tangan.

Pencegahan Mual dan Muntah

Menghindari pemicu mual dapat membantu mencegah muntah. Oleh karena itu, Anda harus menghindari:

  • Kerlip lampu, yang dapat memicu sakit kepala migrain.
  • Panas dan kelembapan.
  • Pelayaran laut.
  • Bau menyengat, seperti bau parfum dan asap dapur.

Sedangkan minum obat mual (skopolamin) sebelum perjalanan dapat mencegah mabuk perjalanan.

Jika Anda rentan mual tetapi sehat, hindari aktivitas setelah makan dan cobalah makan lebih kecil, lebih sering makan. Hindari duduk di kursi belakang mobil, jika Anda mabuk kendaraan.

Sementara jika Anda merasakan mual, cobalah untuk mengambil napas yang dalam dan jernihkan pikiran dan jangan berpikir tentang muntah, karena hal ini dapat membuat mual lebih buruk.

Selain itu, menghindari aktivitas fisik yang intens setelah makan juga dapat meminimalkan mual. Hindari juga makanan pedas, tinggi lemak, dan berminyak. Contoh makanan yang cenderung tidak menyebabkan mual seperti sereal, kerupuk, roti panggang, gelatin, dan kaldu.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi