Terbit: 21 June 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Moluskum kontagiosum adalah kondisi kulit umum yang disebabkan oleh virus Molluscum contagiosum. Kondisi ini dapat menular, tapi tidak berbahaya dan penanganannya juga tidak begitu sulit. Ketahui selengkapnya tentang moluskum kontagiosum mulai dari penyebab, gejala, dan pengobatannya!

Moluskum Kontagiosum: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Apa Itu Moluskum Kontagiosum?

Moluskum kontagiosum atau molluscum contagiosum adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan adanya bintil berwarna putih pada kulit. Kondisi ini termasuk kondisi kulit yang umum dan dapat menular. Sebagian besar moluskum kontagiosum menyerang anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Papula atau bintil moluskum tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat muncul di area kulit manapun, namun yang paling umum adalah pada bagian tubuh, lengan, dan kaki. Kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 6-12 bulan, tapi terdapat juga beberapa kasus di mana moluskum kontagiosum baru sembuh setelah 4 tahun.

Penyebab Moluskum Kontagiosum

Penyebabnya moluskum kontagiosum adalah virus Molluscum contagiosum yang merupakan salah satu kelompok Poxvirus. Cara penularan penyakit ini adalah melalui kontak kulit dengan orang yang terinfeksi atau melalui benda-benda yang terkontaminasi virus tersebut seperti penggunaan handuk dan pakaian bergantian dengan orang yang terinfeksi.

Virus tidak menyebar melalui bersin, batuk atau droplet infection, namun virus dapat menyebar ke daerah tubuh lain pada penderitanya dengan cara autoinokulasi (yaitu apabila bintil molluscum tergaruk dan penderitanya menggaruk daerah tubuh lain).

Virus ini hanya terletak pada lapisan kulit bagian luar dan tidak berpotensi untuk masuk ke bagian kulit yang lebih dalam atau ke sirkulasi darah.

Faktor resiko

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena molluscum contagiosum seperti berikut ini:

  • Paling sering mengenai anak-anak umur 1-10 tahun
  • Orang dengan kekebalan tubuh yang rendah seperti pada penderita HIV
  • Terdapat luka pada kulit seperti orang dengan eksim dermatitis
  • Bertempat tinggal di daerah yang ramai

Gejala Moluskum Kontagiosum

Berikut adalah berbagai gejala klinis yang menandakan moluskum kontagiosum:

  • Munculnya bintil-bintil kecil seukuran jarum pentul, berbentuknya bulat dan berwarna putih dengan cekungan ke dalam pada bagian tengah bintil.
  • Terkadang disertai dengan gatal ringan, tetapi tidak nyeri.
  • Bintil dapat berwarna agak kemerahan apabila teriritasi.
  • Bintil juga dapat bernanah apabila terjadi infeksi sekunder akibat bakteri.

Diagnosis Moluskum Kontagiosum

Diagnosis molluscum contagiosum dapat ditegakkan dengan wawancara dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Secara umum, penyakit ini memberikan gejala klinis yang cukup khas sehingga mudah dibedakan dengan ruam dari penyakit lain.

Biopsi kulit juga dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan diagnosis banding lain.

Pengobatan Moluskum Kontagiosum

Seperti layaknya penyakit virus lainnya, molluscum contagiosum bersifat self-limited, yaitu dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam jangka waktu 6-18 bulan pada individu dengan kekebalan tubuh yang sehat.

Namun, dokter juga dapat menganjurkan pengobatan untuk mencegah penyakit ini menyebar dan bertambah banyak. Berikut adalah pilihan pengobatan moluskum kontagiosum yang dapat dilakukan.

1. Obat-obatan

Cara pertama mengatasi moluskum kontagiosum adalah dengan menggunakan obat-obatan. Berikut adalah beberapa jenis obat-obatan yang umum digunakan:

  • Asam Salisilat: Cairan dengan kadar pH rendah (asam) yang dapat merusak jaringan yang terinfeksi oleh virus Molluscum. Efek samping dari pengobatan ini adalah dapat terjadi iritasi yang ditandai dengan warna kulit yang kemerahan, gatal, rasa seperti terbakar saat pengolesan dan luka pada kulit sekitarnya. Penggunaan obat ini harus dibawah pengawasan dokter.
  • KOH: KOH atau Potassium hydroxide tersedia dalam bentuk cairan yang dapat merusak kulit dan jaringan yang terinfeksi oleh virus Molluscum. Biasanya dioleskan dua kali dalam sehari selama 1-2 minggu.
  • Imiquimod: Obat oles yang berfungsi untuk menstimulasi imunitas atau kekebalan pada kulit untuk menyerang virus Molluscum.
  • Tretinoin: Tersedia dalam bentuk cairan yang dapat dioleskan pada bintil moluskum sebanyak 1-2 kali sehari. Obat ini dapat membuat kulit lebih sensitif pada sinar UV dan mungkin membutuhkan beberapa bulan perawatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
  • Podophyllotoxin: Tersedia dalam bentuk cair dan dapat meracuni sel-sel bintil molluscum. Diaplikasikan menggunakan stik aplikator khusus untuk mendapatkan dosis cairan yang tepat.
  • TCA (Trichloroacetic acid): Aman untuk mengatasi moluskum kontagiosum pada wajah.
  • Benzoil Peroksida: Umumnya tersedia dalam bentuk krim atau gel. Sama seperti tretinoin, dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar UV.
  • Interferon alpha: Obat ini bekerja memengaruhi fungsi atau pertumbuhan sel sistem kekebalan tubuh. Umum digunakan untuk melawan infeksi virus.
  • Cantharidin: Obat ini dapat menyebabkan kulit melepuh.

2. Ekstraksi Molluscum/ kuretase

Pengobatan yang paling mudah adalah dengan ekstraksi langsung bintil molluscum. Dokter dapat mengoleskan krim anestesi untuk mengurangi rasa sakit sebelum tindakan.

Setelah itu, dokter akan menggunakan jarum atau lanset kecil untuk membuat tusukan kecil pada bintil molluscum, kemudian isi molluscum yang berwarna putih akan dikeluarkan menggunakan ekstraktor atau kuret. Terakhir, krim antibiotik akan dioleskan pada bekas luka hingga sembuh

3. Elektrocauter

Teknik ini menggunakan bedah listrik untuk merusak jaringan molluscum. Terapi ini dapat dikombinasi dengan ekstraksi atau mengeluarkan isi bintil molluscum setelah dikauter. Teknik elektrocauter juga memerlukan pengolesan krim anestesi sebelumnya untuk mengurangi rasa sakit.

4. Cryoterapi

Menggunakan nitrogen cair dingin yang disemprotkan ke bintil molluscum untuk membekukan jaringan tersebut. Setelah itu jaringan tersebut dapat terlepas sendirinya dari kulit.

5. Laser

Tindakan lain yang dapat dipilih sebagai pengobatan molluscum adalah laser. Teknologi laser dapat digunakan untuk merusak dan membunuh virus Molluscum

Pencegahan Moluskum Kontagiosum

Cara terbaik untuk mencegah moluskum kontagiosum adalah dengan menghindari sentuhan kulit dengan seseorang yang terinfeksi. Langkah lain yang dapat dilakukan sebagai pencegahan adalah sebagai berikut:

  • Cuci tangan rutin dengan sabun dan air hangat.
  • Ajarkan anak cara mencuci tangan yang baik untuk diterapkan setelah ia bermain atau berinteraksi dengan yang lain.
  • Hindari berbagi penggunaan barang pribadi seperti pakaian, handuk, sabun batang, hingga sikat gigi.
  • Hindari berbagi penggunaan alat olahraga yang langsung menyentuh kulit.
  • Jika muncul bintil di bagain kulit tertentu, hindari untuk menyentuh atau menggaruk area kulit tersebut.
  • Pastikan area bintil selalu bersih dan tertutup untuk menghindari kontak kulit dengan orang lain.
  • Hindari kontak seksual apabila moluskum muncul di area genital.

 

Sumber:

  1. Molluscum contagiosum – https://www.nhs.uk/conditions/molluscum-contagiosum/treatment/ diakses 21 Juni 2019
  2. Molluscum Contagiosum – https://www.healthline.com/health/molluscum-contagiosum diakses 21 Juni 2019
  3. What’s to know about molluscum contagiosum? – https://www.medicalnewstoday.com/articles/179609.php diakses 21 Juni 2019

DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi