Migrain okular atau dapat disebut sebagai migrain retina adalah migrain yang disertai dengan gangguan penglihatan di satu mata untuk sementara. Simak penjelasan mengenai definisi, gejala, penyebab, hinga pencegahannya di bawah ini!
Apa itu Migrain Okular?
Migrain okular adalah kondisi di mana salah satu mata mengalami kehilangan penglihatan atau kebutaan untuk sementara, biasanya tidak lebih dari satu jam. Kondisi ini terjadi sebelum atau bersamaan dengan migrain.
Serangan migrain secara teratur juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang disebut aura, berupa kilatan cahaya dan bintik-bintik di sebelah mata. Namun, gejala ini biasanya terjadi pada kedua mata. Penyakit ini memiliki beberapa nama lain, seperti migrain visual, oftalmik, atau monokular.
Tanda dan Gejala Migrain Okular
Gejala yang dirasakan bisa berbeda pada setiap orang. Berikut adalah beberapa gejala yang harus diwaspadai, di antaranya:
1. Gangguan penglihatan di satu mata
Kondisi ini termasuk migrain dengan aura atau perubahan penglihatan. Gangguan penglihatan mungkin terjadi hanya beberapa menit atau hingga 30 menit.
Mungkin sulit untuk mengetahui apakah Anda mengalami gejala di satu mata saja. Kilatan cahaya atau kebutaan mungkin berada di satu mata tetapi sebenarnya terjadi kedua mata. Jika tidak yakin, cobalah tutup satu mata dan kemudian satu mata sebelahnya.
2. Sakit kepala
Kondisi ini biasanya berlangsung sekitar 4 sampai 72 jam dan cenderung menunjukan gejala berikut:
- Sakit kepala sebelah.
- Terasa sedang atau sangat sakit.
- Sakit terasa berdenyut.
- Merasa lebih buruk saat bergerak.
3. Gejala lainnya
Gejala migrain okular lainnya yang mungkin terjadi, termasuk:
- Mual.
- Muntah.
- Sensitif terhadap cahaya atau suara.
Baca Juga: Migrain (Sakit Kepala Sebelah): Penyebab, Gejala, Pengobatan, dll
Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?
Meski sakit kepala adalah sesuatu yang umum terjadi, sakit kepala migrain membutuhkan perawatan yang berbeda. Segera periksakan ke dokter apabila Anda memiliki satu atau lebih dari gejala berikut:
- Masalah penglihatan dengan sakit kepala.
- Sakit kepala beberapa kali dalam satu bulan dan berlangsung berjam-jam atau berhari-hari.
- Sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Mual dan muntah disertai sakit kepala.
- Masalah sensorik dengan sakit kepala.
- Sakit kepala berat yang menyebabkan leher kaku.
- Tidak memiliki riwayat migrain sebelumnya.
- Kehilangan kewaspadaan atau kebingungan dengan sakit kepala.
- Kejang dengan sakit kepala.
- Membutuhkan obat pereda nyeri lebih dari dua kali dalam seminggu.
Penyebab Migrain Okular
Penyebab pasti keadaan ini tidak diketahui secara pasti. Namun, satu teori menyebutkan bahwa penyempitan arteri (konstriksi) dapat menyebabkan kurangnya aliran darah ke mata untuk sementara dan menimbulkan gejala.
Kondisi tersebut mungkin disebabkan oleh kondisi berikut
- Stres.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Pil kontrasepsi oral.
- Olahraga.
- Merokok.
- Membungkuk.
- Dehidrasi.
- Gula darah rendah (hipoglikemia).
- Suhu panas yang berlebihan.
Pada umumnya, setelah pembuluh darah rileks, aliran darah dapat kembali sehingga penglihatan dapat kembali normal. Biasanya, kondisi ini tidak menyebabkan kelainan atau kerusakan permanen pada mata
Faktor Risiko Migrain okular
Migrain retina cenderung sering terjadi pada orang dengan kondisi tertentu, termasuk:
- Perempuan.
- Orang berusia di bawah 40 tahun.
- Orang dengan riwayat migrain pribadi atau keluarga atau sakit kepala lainnya.
- Orang dengan penyakit yang mendasari, seperti lupus, pengerasan arteri, epilepsi, sindrom antifosfolipid, penyakit anemia sel sabit, dan arteritis sel raksasa.
Baca Juga: Fungsi Retina Mata dan Berbagai Macam Penyakit yang Bisa Menyerang
Diagnosis Migrain Okular
Selama pemeriksaan, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan pasien dan memeriksa mata. dokter akan mencoba mengesampingkan kondisi lain yang bisa menyebabkan masalah serupa.
Dokter umum atau dokter mata mungkin akan memeriksa penurunan aliran darah ke mata pasien menggunakan alat yang disebut oftalmoskop. Dalam kasus ini, dokter mungkin dapat membuat diagnosis pasti migrain retina.
Namun, mengingat penyakit ini berlangsung singkat atau sementara, kemungkinan besar pasien akan didiagnosis berdasarkan gejala yang dialami.
Pasien mungkin akan dirujuk ke spesialis mata untuk pemeriksaan lebih lanjut guna menyingkirkan penyakit mata lain yang lebih serius atau stroke.
Pengobatan Migrain Okular
Perawatan biasanya hanya menggunakan obat penghilang rasa sakit untuk sakit kepala dan mengurangi paparan apa pun yang mungkin memicu migrain retina.
Dokter mungkin meresepkan obat-obatan, seperti:
- Aspirin, obat untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.
- Beta-blocker, obat yang dapat membantu mengendurkan pembuluh darah.
- Calcium-channel blockers (CCBs), obat yang membantu mencegah penyempitan pembuluh darah.
- Antidepresan trisiklik, obat untuk membantu mencegah migrain.
- Anti-epilepsi, obat yang dapat membantu mencegah migrain.
Baca Juga: 15 Cara Menjaga Kesehatan Mata yang Mudah dan Ampuh!
Komplikasi Migrain Okular
Ada sedikit risiko bahwa berkurangnya aliran darah bisa merusak lapisan tipis di bagian belakang mata (retina) dan pembuluh darah mata. Kondisi ini akan dipantau dalam tindak lanjut dengan dokter. Meski aliran darah ke mata bisa menurun, kehilangan penglihatan permanen jarang terjadi.
Pencegahan Migrain Okular
Kondisi ini dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. Adapun langkah pertama untuk mencegah migrain adalah dengan menghindari pemicunya, antara lain:
- Stres.
- Merokok.
- Pil KB hormonal.
- Olahraga.
- Dehidrasi.
- Membungkuk.
- Gula darah rendah.
- Tekanan darah tinggi.
- Panas yang berlebihan.
Jika Anda mengalami migrain selama empat hari atau lebih dalam sebulan, segera konsultasi dengan dokter mungkin menganjurkan obat-obatan pencegahan. Pasien dapat meminumnya secara teratur untuk mengurangi keparahan atau frekuensi sakit kepala.
- Anonim. 2019. Retinal migraine. https://www.nhs.uk/conditions/retinal-migraine. (Diakses pada 23 Maret 2022)
- Anonim. 2021. Causes of Ocular Migraine. https://www.healthline.com/health/causes-of-ocular-migraines. (Diakses pada 23 Maret 2022)
- Huizen, Jennifer. 2019. Ocular migraine: Everything you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325831. (Diakses pada 23 Maret 2022)
- Metcalf, Eric. 2020. Ocular Migraines. https://www.webmd.com/migraines-headaches/ocular-migraine-basics. (Diakses pada 23 Maret 2022)