DokterSehat.Com – Menopause adalah kondisi yang pasti akan dialami oleh semua wanita. Menopause umumnya terjadinya saat seorang wanita memasuki usia 45 tahun ke atas. Namun, apa jadinya jika menopause terjadi sebelum atau bahkan jauh sebelum wanita memasuki periode menopause yang seharusnya? Kasus ini dinamakan sebagai menopause dini. Apa penyebab menopause dini? Bagaimana cara mencegah menopause dini?
Apa Itu Menopause Dini?
Menopause adalah kondisi ketika hormon reproduksi seorang wanita berhenti berproduksi. Akibatnya, wanita tersebut tak lagi mengalami yang namanya menstruasi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kondisi alamiah ini terjadi saat usai telah memasuki 45 – 55 tahun.
Akan tetapi, ada sejumlah kasus yang mana seorang wanita sudah memasuki periode menopause di usia yang bahkan belum menyentuh angka 40 tahun. Banyak yang berpendapat bahwa menopause dini sama halnya dengan kegagalan ovarium, sehingga bisa disembuhkan dengan terapi hormon estrogen. Sayangnya hal ini tidak benar. Menopause dini tidak dapat disembuhkan karena memang tubuh sudah berhenti memproduksi hormon.
Penyebab Menopause Dini
Ada sejumlah faktor yang ditengarai menjadi penyebab menopause dini menimpa wanita usia muda. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya menopause dini untuk Anda ketahui dan waspadai.
1. Operasi Angkat Indung Telur
Pada wanita yang memiliki sifat pembawa mutasi gen (carrier) kanker payudara, acap kali akan dihadapkan pada 2 (dua) pilihan, yakni melakukan operasi pengangkatan indung telur guna mencegah risiko terkena kanker, atau tetap membiarkannya dengan risiko yang sudah disebutkan.
Masalahnya, operasi pengangkatan indung telur ini akan berdampak pada penurunan (defisiensi) kadar hormon estrogen sebagai hormon yang bertanggungjawab terhadap reproduksi. Akibatnya, pasien akan mengalami menopause dini yang ditandai oleh kondisi vagina kering, hot flashes, dan sejumlah tanda-tanda menopause dini lainnya.
2. Kelainan Genetik
Faktor kelainan genetik juga menjadi penyebab menopause dini yang paling umum.
Seorang wanita yang memiliki kesalahan genetik berupa adanya gen FMR1 akan mengalami sindrom Fragile X, pun pelbagai mutasi gen lainnya yang berdampak pada terganggunya proses produksi hormon pada indung telur.
Sebuah studi yang dirilis oleh National Institute of Health mengatakan bahwasanya 1 dari 33 wanita yang mengalami menopause dini diakibatkan oleh adanya kelainan genetik di dalam dirinya.
3. Faktor Keturunan
Apabila Anda mengalami menopause dini, baiknya coba cari tahu apakah orangtua atau sanak saudara ada yang mengalami kasus serupa dengan Anda. Pasalnya, penyebab menopause dini juga umumnya dipengaruhi oleh faktor keturunan.
Seseorang yang memiliki riwayat menopause dini pada keluarganya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kejadian serupa di masa mendatang.
4. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Ada beberapa kondisi di mana sistem kekebalan tubuh malah menyerang folikel yang ada di dalam ovarium. Hal ini biasanya terjadi pada penyakit seperti radang kelenjar tiroid (tiroiditis autoimun), atau Addison, yakni penyakit yang disebabkan oleh kelenjar adrenal yang tidak mampu memproduksi cukup hormon.
Adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh atau autoimun ini lantas berakibat pada terjadinya menopause dini. Segera periksakan diri ke dokter manakala Anda mengalami penyakit autoimun seperti yang disebutkan di atas.
5. Terapi Kanker
Terapi kanker seperti kemoterapi atau radioterapi juga disinyalir turut menjadi penyebab menopause dini pada penderitanya.
Hal ini bisa terjadi apabila dua terapi tersebut dilakukan di sekitar area panggul. Terganggunya kerja ovarium sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya menjadi alas an mengapa kemudian menopause dini bisa terjadi.
6. Berat Badan Tubuh Kurang Ideal
Lemak yang ada di tubuh Anda menjadi tempat penyimpanan hormon estrogen. Tubuh yang kurus memiliki kadar lemak yang sedikit, sehingga hal ini secara tidak langsung memengaruhi kadar estrogen yang menjadi sedikit pula. Akibatnya, indung telur dan sistem reproduksi mengalami gangguan fungsi yang bisa berakibat pada terjadinya menopause dini.
7. Pemakaian Obat-Obatan
Pemakaian obat-obatan untuk pelbagai pengobatan penyakit juga menjadi penyebab menopause dini menimpa Anda. Oleh sebab itu, baiknya konsultasikan dulu kepada dokter sebelum Anda mengkinsumsi obat guna mengetahui efek samping yang mungkin ditimbulkannya.
8. Rokok dan Paparan Zat Berbahaya Lainnya
Wanita memiliki folikel primordial di dalam ovum yang bisa ‘hidup’ sampai periode menopause tiba, yaki sekitar usia 50 tahun. Akan tetapi, folikel ini mungkin saja mati lebih cepat akibat adanya paparan zat-zat berbahaya yang terkandung pada rokok maupun zat seperti pestisida .
Folikel primordial yang mati tersebut lantas menjadi penyebab terjadinya menopause dini. Hal ini karena folikel yang mati menyebabkan kegagalan ovarium.
Ciri dan Gejala Menopause Dini
Penting kiranya bagi Anda untuk melakukan analisis terhadap siklus mentruasi dalam kurun waktu 4 (empat) bulan terakhir. Menopause dini sendiri ditandai oleh sejumlah ciri dan gejala menopause dini. Ciri-ciri menopause dini yang dimaksud meliputi:
- Vagina mengalami kekeringan
- Vagina terlihat lebih tipis dan fleksibilitasnya menurun
- Libido mengalami penurunan
- Tubuh mudah lelah
- Tubuh mudah merasa panas dan berkeringat
- Suasana hati mengalami perubahan
Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami satu atau lebih dari tanda-tanda menopause dini sebagaimana disebutkan di atas. Penanganan medis sedini mungkin membantu Anda untuk terhindar dari komplikasi yang lebih buruk lagi.
Diagnosis Menopause Dini
Guna memastikan apakah Anda mengalami menopause dini, maka ada sejumlah prosedur diagnosis menopause dini yang perlu dilakukan.
Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan (anamnesis) perihal kondisi yang Anda alami. Selanjutnya, pemeriksaan fisik akan dilakukan dengan merujuk pada ciri-ciri menopause dini secara umum.
Dokter juga akan melakukan tes darah untuk memastikan apakah kondisi ini terkait dengan menopause, gangguan tiroid, atau kehamilan. Selain itu, ada juga tes estradiol, yang mana apabila hasil tes menunjukkan kadar estradiol di bawah 30, artinya Anda mengalami menopause.
Analisis kadar FSH juga menjadi prosedur penting dalam mendiagnosis menopause dini. Pasalnya, hormone FSH adalah hormon yang bertugas untuk membantu ovarium dalam memproduksi estrogen. Apabila kadar FSH terlalu tinggi (di atas 40 mIU per milliliter) artinya Anda sedang dalam kondisi menopause.
Pengobatan Menopause Dini
Sayangnya, menopause dini tidak dapat benar-benar dihilangkan. Hal ini dikarenakan hormon estrogen sudah tidak lagi berproduksi. Perawatan medis lebih ditujukan untuk menghilangkan efek samping yang ditimbulkan, yakni berupa:
- Konsumsi obat antidepresan
- Konsumsi pil KB
- Pemakaian krim vagina non-hormonal (untuk mengatasi vagina kering)
- Donor sel telur (untuk mengatasi infertilitas)