Terbit: 16 March 2016 | Diperbarui: 22 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Hot flashes terjadi ketika pembuluh darah dekat permukaan kulit melebar untuk mendinginkan. Mekanisme mendinginkan tubuh yang lainnya adalah dengan berkeringat. Dan beberapa wanita memiliki detak jantung yang cepat ketika hal tersebut terjadi.

Menopause – Gejala Hot Flashes

Berapa lama hot flashes terjadi?

Hot flashes bervariasi di antara wanita akan mengalami menopause. Beberapa wanita memiliki hot flashes untuk waktu yang sangat singkat selama menopause. Wanita lain mungkin memiliki hot flashes selama bertahun-tahun. Umumnya, hot flashes semakin ringan seiring berjalannya waktu.

Apakah hot flashes dapat dicegah?

Anda mungkin tidak dapat menghindari hot flashes selama menopause, tetapi ada hal-hal yang dapat membawa hot flashes tidak menjadi lebih parah.Oleh karenanya, berikut ini adalah beberapa pemicu yang harus Anda hindari:

  • Stres.
  • Kafein.
  • Alkohol.
  • Makanan pedas.
  • Pakaian ketat.
  • Udara panas.
  • Asap rokok.

Hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk menjaga hot flashes tetap dalam kendali:

  • Tetap tenang dan jaga kamar tidur Anda dingin di siang dan malam hari. Gunakanlah pakaian dengan serat alami seperti katun.
  • Cobalah pernapasan perut yang dalam dan lambat (enam sampai delapan kali napas per menit). Berlatih pernapasan dalam selama 15 menit di pagi hari, 15 menit di malam hari dan pada awal hot flashes.
  • Latihan setiap hari. Berjalan, berenang, menari, dan bersepeda adalah pilihan yang baik.
  • Cobalah bantal yang dingin, pakaian tidur yang nyaman dan menyerap keringat, selimut yang tipis dan sejuk, serta pendingin ruangan
  • Bicarakan dengan dokter jika dibutuhkan terapi hormon untuk waktu yang singkat (kurang dari 5 tahun). Pemberian hormon untuk sementara ini dapat mengurangi bahkan mencegah terjadinya hot flashes pada banyak wanita. Plus, dapat membantu gejala lain dari menopause, termasuk vagina yang kering dan gangguan mood serta emosi. Perlu diingat bahwa ketika terapi hormon dihentikan, hot flashes mungkin datang kembali. Terapi jangka pendek ini membawa beberapa risiko, termasuk pembekuan darah dan peradangan saluran kemih. Jika terapi ini tidak tepat untuk Anda, coba tatalaksana lainnya dengan mengonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu.

Perawatan yang tidak memerlukan resep dokter meliputi:

  • Vitamin B kompleks.
  • Multivitamin lainnya.
  • Ibuprofen

Perawatan yang membutuhkan resep dokter meliputi:

  • Terapi penggantian hormon.
  • Obat depresi dosis rendah seperti fluoxetine, paroxetine, atau venlafaxine.
  • Clonidine.
  • Gabapentin.
  • Obat hormon lain serta obat penstabil mood lainnya.

 

Menopause :   1   2

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi