Terbit: 19 May 2017 | Diperbarui: 22 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Keguguran adalah kenyataan pahit yang dihadapi oleh banyak pasangan yang mengharapkan anak. Jika Anda telah kehilangan bayi Anda, Anda merasakan bagaimana hancur dan sakitnya kehilangan ini.

Keguguran – Masalah Psikologis yang Terjadi

Sebanyak 10-15% persen kehamilan mengalami keguguran. Persentase sebenarnya dari keguguran ini bahkan mungkin lebih tinggi karena banyak terjadi sebelum seorang wanita bahkan tahu dia hamil. Kebanyakan keguguran terjadi sangat awal – sebelum usia kehamilan delapan minggu. Kehamilan yang berakhir sebelum usia 20 minggu disebut keguguran. Keguguran biasanya terjadi karena masalah genetik pada janin. Kadang-kadang, masalah pada rahim atau serviks mungkin memainkan peran dalam keguguran. Masalah kesehatan, seperti sindrom ovarium polikistik, dapat juga menjadi faktor.

Setelah 20 minggu, kehilangan kehamilan disebut lahir mati. Lahir mati jauh kurang umum. Beberapa alasan lahir mati terjadi termasuk masalah dengan plasenta, masalah genetik pada janin, pertumbuhan janin yang buruk, dan infeksi. Hampir setengah dari waktu, alasan kelahiran mati tidak diketahui.

Setelah keguguran, Anda dapat kaget atau terkejut. Anda dapat bertanya, “Mengapa harus saya yang mengalaminya?” Anda merasa bersalah bahwa Anda melakukan sesuatu yang salah sehingga menyebabkan kehamilan Anda berakhir. Anda mungkin merasa tertipu dan marah. Atau Anda mungkin merasa sangat sedih. Emosi ini merupakan reaksi normal terhadap kehilangan. Seiring berjalan waktu, Anda akan dapat menerima kehilangan ini dan melanjutkan hidup. Anda tidak akan pernah lupa bayi Anda. Tetapi Anda akan dapat menempatkan masa lalu ini di belakang dan melangah hidup ke depan. Untuk membantu Anda melalui masa sulit ini, coba beberapa ide-ide ini:

  • Beralih ke orang yang dicintai dan teman-teman untuk mendapatkan dukungan. Berbagi perasaan dan meminta bantuan ketika Anda membutuhkannya.
  • Berbicara dengan pasangan Anda tentang rasa kehilangan Anda. Perlu diingat bahwa pria dan wanita mengatasi kehilangan dengan cara yang berbeda.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi