Terbit: 10 September 2020 | Diperbarui: 22 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Maloklusi adalah kondisi di mana gigi atas dan bawah tidak sejajar. Kondisi ini membuat gigi tidak bisa melakukan gigitan dan proses mengunyah dengan baik. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Maloklusi: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Maloklusi?

Ini adalah kondisi di mana gigi atas dan bawah tidak bertemu dengan benar saat menggigit. Idealnya, gigi atas harus sedikit menutupi gigi bawah dan gigi geraham harus sesuai dengan lekukan gigi molar yang berlawanan.

Gejala Maloklusi

Banyak orang terlahir dengan gigi yang tidak sempurna. Oleh karena itu, gejalanya dapat berkisar dari yang halus hingga yang parah. Gejala khas yang umum terjadi, antara lain:

  • Perataan gigi yang tidak normal
  • Keausan gigi yang tidak normal
  • Perubahan struktur wajah
  • Sering menggigit pipi atau lidah bagian dalam
  • Kesulitan mengunyah atau menggigit
  • Kesulitan berbicara, termasuk perkembangan cadel
  • Bernapas melalui mulut, bukan melalui hidung

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Pada beberapa kasus, maloklusi adalah masalah kosmetik. Perawatan ortodontik dapat memperbaiki susunan gigi dan rahang sehingga dapat membuat seseorang lebih percaya diri pada penampilannya.

Namun pada kasus yang lain, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan atau kehilangan gigi. Konsultasi dengan dokter diperlukan saat gangguan ini menyebabkan hilangnya rasa percaya diri, sulit mengunyah makanan, atau mengganggu kemampuan berbicara.

Penyebab Maloklusi

Gigi berantakan ini biasanya merupakan kondisi yang diturunkan, artinya dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Meski begitu, terdapat beberapa kondisi atau kebiasaan yang dapat mengubah bentuk dan struktur rahang, antara lain:

  • Lubang atau belahan di langit-langit mulut dan bibir (sumbing)
  • Sering menggunakan empeng setelah usia 3 tahun
  • Penggunaan jangka panjang susu botol pada anak usia dini
  • Memiliki kebiasaan mengisap jempol di usia dini
  • Cedera yang menyebabkan rahang tidak sejajar
  • Tumor di mulut atau rahang
  • Gigi berbentuk tidak normal atau impaksi
  • Perawatan gigi yang buruk yang mengakibatkan tambalan gigi, mahkota, atau kawat gigi tidak pas
  • Obstruksi saluran napas (pernapasan melalui mulut), berpotensi disebabkan oleh alergi atau oleh kelenjar gondok atau amandel yang membesar

Diagnosis Maloklusi

Jika rahang atau gigi keluar dari garis normal, dokter gigi mungkin menyarankan kunjungan ke ortodontis. Seorang ortodontis akan:

  • Mengajukan pertanyaan tentang kesehatan Anda atau anak di masa lalu
  • Melakukan pemeriksaan pada mulut dan gigi
  • Menyarankan untuk melakukan rontgen kepala dan gigi
  • Membuat model gigi Anda dari gips

Mulailah membawa anak Anda untuk pemeriksaan gigi pada usia 12 bulan dan lakukan pemeriksaan gigi 2 kali dalam setahun. Hal ini akan membantu dokter gigi menemukan masalah lebih awal.

Jenis Maloklusi

Kondisi ini biasanya diklasifikasikan menjadi tiga kelompok utama, di antaranya:

  • Kelas 1. Kondisi ini terjadi ketika rahang atas dan bawah berada pada posisi yang tepat, tetapi terlalu banyak gigi atau jarak antar gigi yang berlebihan.
  • Kelas 2. Kondisi ini terjadi ketika gigi atas berada terlalu jauh di depan gigi bawah. Bergantung pada apakah ada tonjolan vertikal atau horizontal, bentuk maloklusi ini biasanya disebut sebagai overbite atau overjet.
  • Kelas 3. Kondisi ini terjadi ketika gigi bawah terlalu jauh ke depan, sering kali tumpang tindih dengan gigi depan atas. Kondisi yang biasanya disebut sebagai underbite ini menyebabkan rahang bawah menonjol daripada rahang atas.

Pengobatan Maloklusi

Pada kasus yang ringan, kondisi ini tidak memerlukan perawatan apa pun. Namun jika kondisi ini termasuk kasus yang parah, Anda mungkin akan dirujuk ke ortodontis. Pada dasarnya perawatan tergantung dari jenis yang dialami, beberapa langkah yang mungkin direkomendasikan ortodontis adalah:

  • Menggunakan kawat gigi untuk memperbaiki posisi gigi
  • Pencabutan gigi untuk memperbaiki kepadatan
  • Membentuk kembali, mengikat, atau menambal gigi
  • Operasi untuk membentuk kembali atau memperpendek rahang
  • Penggunaan wires atau plate untuk menstabilkan tulang rahang

Berikut adalah beberapa alasan lain kenapa perlu mendapatkan perawatan ortodontik, di antaranya:

  • Mengurangi risiko kerusakan gigi. Kondisi ini sering menyebabkan pola keausan yang tidak merata pada gigi. Penggunaan gigi yang sama secara konstan dapat menyebabkan erosi dan kerusakan gigi
  • Kebersihan mulut yang lebih baik. Jika kepadatan gigi terjadi, hal itu membuat gigi bersaing untuk mendapatkan ruang yang terlalu sedikit. Hal ini akan membuat Anda sulit untuk membersihkan gigi dan gusi secara efektif.
  • Mengurangi risiko temporomandibular jaw syndrome (TMJ). TMJ adalah kondisi di mana tekanan berlebihan pada sendi temporomandibular, kondisi yang menyebabkan sakit kepala, nyeri wajah, dan gigi bergemeretak saat tidur. Menyelaraskan gigi dapat mengurangi tekanan dan menghilangkan gejala-gejala ini

 

Komplikasi Maloklusi

Perawatan untuk masalah gigi berantakan ternyata dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan lainnya. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Kerusakan gigi
  • Ketidaknyamanan selama perawatan
  • Iritasi mulut dan gusi (radang gusi) yang disebabkan oleh peralatan, seperti kawat gigi
  • Kesulitan mengunyah atau berbicara selama pengobatan

Pencegahan Maloklusi

Mencegah gangguan ini bisa jadi sulit karena pada banyak kasus kondisi ini bersifat turun-temurun. Anda yang memiliki anak kecil harus membatasi penggunaan empeng dan botol susu untuk membantu mengurangi perubahan pada perkembangan rahang.

Deteksi dini dapat membantu mengurangi lamanya (dan tingkat keparahan) perawatan yang diperlukan untuk memperbaiki masalah. Pengobatan untuk orang dewasa umumnya akan memakan waktu lebih lama dan lebih mahal.

Banyak jenis dari kondisi ini tidak dapat dicegah, sehingga mengontrol kebiasaan anak seperti mengisap jempol atau menjulurkan lidah (mendorong lidah ke depan di antara gigi atas dan bawah) perlu dilakukan. Menemukan dan menangani masalah sejak dini memungkinkan hasil yang lebih cepat dan lebih sukses.

 

  1. Anonim. Malocclusion and Orthodontics. https://www.uofmhealth.org/health-library/tn1000. (Diakses pada 10 September 2020).
  2. Anonim. What is a malocclusion?. https://orthodonticsaustralia.org.au/what-is-a-malocclusion/. (Diakses pada 10 September 2020).
  3. Anonim. What is a Malocclusion?. http://www.danvilleorthodontics.net/orthodontics/orthodontics/what-is-a-malocclusion/. (Diakses pada 10 September 2020).
  4. Burke, Darla. 2016. Malocclusion of the Teeth. https://www.healthline.com/health/malocclusion-of-teeth. (Diakses pada 10 September 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi