Terbit: 23 March 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Malabsorpsi adalah gangguan yang menyebabkan seseorang tidak mampu menyerap nutrisi dari makanan. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga pencegahan yang bisa Anda lakukan.

Malabsorpsi: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Malabsorpsi?

Sebelum menjelaskan mengenai pengertian malabsorpsi atau sindrom malabsorpsi, perlu Anda ketahui bahwa peran utama usus kecil atau usus halus adalah menyerap nutrisi dari makanan yang Anda makan ke dalam aliran darah. Sindrom ini menyebabkan sejumlah gangguan pada usus kecil yang membuatnya tidak dapat menyerap cukup nutrisi dan cairan tertentu.

Nutrisi yang sering kali sulit diserap usus halus bisa berupa makronutrien (protein, karbohidrat, dan lemak), mikronutrien (vitamin dan mineral), atau keduanya.

Gejala Malabsorpsi

Gejala bisa bervariasi sesuai dengan penyebabnya, tingkat keparahan kondisi, dan sudah berapa lama seseorang mengalami gangguan tersebut. Berikut ini adalah beberapa contoh gejala yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Perut kembung.
  • Diare.
  • Kelelahan.
  • Steatorrhea, feses berwarna pucat hingga putih.
  • Tekstur feses tampak ‘berminyak’.
  • Kram perut.

Ketika tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik, efek penyakit malabsorpsi jangka panjang yang bisa terjadi, antara lain:

  • Sakit tulang.
  • Tulang yang mudah patah.
  • Anemia defisiensi besi, kondisi yang dapat menyebabkan sesak napas.
  • Pemborosan otot.
  • Lidah terasa sakit.
  • Penurunan berat badan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Anda harus segera mencari pertolongan medis jika terdapat darah di feses (terkadang darah ini mungkin terlihat seperti bubuk kopi kering) atau batuk darah. Tanda-tanda lain yang menandakan Anda membutuhkan penanganan medis adalah:

  • Perut kembung terus-menerus.
  • Kelelahan.
  • Sering diare.
  • Sakit lidah.
  • Penurunan berat badan.

Seorang dokter dapat membantu mengevaluasi gejala yang terjadi dan mulai membuat diagnosis.

 

Penyebab Malabsorpsi

Beberapa kondisi yang dapat mengganggu usus kecil untuk menyerap nutrisi dari makanan adalah infeksi bakteri, virus, atau parasit. Beberapa penyebab lain malabsorpsi adalah:

  • Fibrosis kistik, pankreatitis kronis, dan penyakit lain yang memengaruhi pankreas.
  • Intoleransi laktosa atau kondisi terkait enzim lainnya.
  • Gangguan usus seperti penyakit celiac.
  • Gagal jantung kongestif parah yang menyebabkan dinding usus membengkak dengan cairan (edema) dan tidak menyerap nutrisi dengan baik.

Penyebab Langka

Pada kasus yang jarang terjadi, keadaan ini juga bisa disebabkan oleh sindrom usus pendek atau short bowel syndrome (SBS). Keadaan ini membuat usus kecil menjadi pendek, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap nutrisi. SBS mungkin cacat lahir atau disebabkan oleh pembedahan.

Penyakit lainnya yang dapat menyebabkan malabsorpsi adalah sariawan tropikal, kondisi yang umum terjadi di Karibia, India, dan Asia Tenggara. Penyakit ini mungkin terkait dengan faktor lingkungan, seperti racun dalam makanan, infeksi, atau parasit.

Pada kasus yang sangat jarang, gangguan pada usus kecil disebabkan oleh penyakit Whipple, kondisi yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Faktor Risiko Malabsorpsi

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko sindrom ini, antara lain:

  • Riwayat keluarga fibrosis kistik atau malabsorpsi.
  • Konsumsi minuman beralkohol dalam jumlah besar.
  • Operasi usus.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, termasuk pencahar atau mineral oil.
  • Bepergian ke Karibia, India, dan Asia Tenggara.

Diagnosis Malabsorpsi

Dokter akan bertanya mengenai gejala yang muncul, mulai dari kapan terjadinya, apa yang membuat gejala lebih buruk/lebih baik, dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

Berdasarkan hal tersebut, dokter mungkin merekomendasikan berbagai tes untuk memastikan diagnosis. Beberapa tes tersebut, antara lain:

  • Tes darah. Memeriksa kadar protein dalam darah juga dapat membantu dokter memahami apakah seseorang kekurangan gizi.
  • Tes feses. Kadar lemak yang tinggi pada feses menandakan bahwa seseorang tidak menyerap lemak dengan baik dari makanannya.
  • Tes nafas. Seorang dokter biasanya melakukan tes nafas untuk memeriksa keberadaan gas hidrogen pada mereka yang mungkin tidak toleran terhadap laktosa. Usus akan menghasilkan gas hidrogen berlebih jika tidak dapat menyerap laktosa dengan benar.
  • Tes pencitraan. Terkadang, dokter mungkin menyarankan studi pencitraan untuk memeriksa fungsi dan struktur organ pencernaan.

Seorang dokter mungkin juga merekomendasikan esophagogastroduodenoscopy (EGD) untuk memeriksa lapisan usus dan mengambil biopsi jaringan untuk mendiagnosis kondisi tertentu.

Pengobatan Malabsorpsi

Pada dasarnya, pilihan pengobatan tergantung pada penyebab yang mendasari. Dokter akan menangani malabsorpsi yang disebabkan oleh intoleransi laktosa berbeda dengan kondisi yang disebabkan oleh penyakit hati. Awalnya, dokter mungkin menyarankan agar seseorang menghindari jenis makanan yang menyebabkan malabsorpsi, seperti makanan yang mengandung laktosa atau gluten.

Seorang dokter mungkin juga membuat rekomendasi untuk mengganti enzim yang hilang atau meresepkan obat untuk meningkatkan nafsu makan. Kemungkinan, dokter akan menyarankan konsultasi lanjutan untuk menilai efektivitas pengobatan dan membuat rekomendasi baru jika perlu.

 

Komplikasi Malabsorpsi

Komplikasi yang terkait dengan sindrom ini bergantung pada tingkat keparahan kondisi yang mendasarinya. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, kekurangan gizi, hingga menghambat tumbuh kembang. Seseorang juga dapat mengalami gangguan penyembuhan luka, menurunnya sistem kekebalan, dan tingkat energi yang rendah.

Pencegahan Malabsorpsi

Sindrom ini tidak selalu ada pecegahannya, terutama jika Anda menderita penyakit celiac, fibrosis kistik, atau kondisi kronis lainnya. Kondisi kronis adalah kondisi yang berlangsung lama, bisa beberapa bulan hingga seumur hidup.

Meski begitu, Anda tetap harus bekerja sama dengan dokter untuk melakukan segala upaya untuk mengatasi penyakit ini. Anda harus menggunakan obat pencahar dan antibiotik dengan hati-hati atau hanya sesuai kebutuhan.

Jika Anda menjalani diet khusus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh, pastikan untuk menanyakan hal-hal yang membuat Anda ragu pada dokter atau ahli diet.

 

  1. Anonim. What is Malabsorption Syndrome?. https://www.webmd.com/digestive-disorders/malabsorption-syndrome. (Diakses pada 23 Maret 2021).
  2. Kerr, Michael. 2019. Malabsorption Syndrome. https://www.healthline.com/health/malabsorption#treatment. (Diakses pada 23 Maret 2021).
  3. Nall, Rachel. 2018. What causes malabsorption?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322467#complications. (Diakses pada 23 Maret 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi