Terbit: 16 September 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Kelenjar getah bening tidak lepas dari sejumlah masalah, salah satunya limfadenitis. Simak informasi mengenai gangguan medis yang satu ini mulai dari gejala, penyebab, diagnosis, hingga pengobatan dan pencegahannya.

Limfadenitis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Limfadenitis?

Limfadenitis adalah kondisi ketika kelenjar getah bening (KGB) mengalami peradangan (inflamasi). Kelenjar getah bening sendiri tersebar di sejumlah area tubuh seperti leher, ketiak, dan selangkangan. Bentuknya oval dengan ukuran maksimal 2 cm. Adanya peradangan pada kelenjar getah bening ini tentu menjadi hal yang patut diwaspadai. Pasalnya, kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Kelenjar tersebut bekerja dengan cara membuang sel-sel abnormal maupun mikroorganisme ‘jahat’ yang menjadi penyebab penyakit. Jika kelenjar meradang, otomatis imunitas tubuh akan mengalami penurunan sehingga rentan terserang penyakit.

Jenis Limfadenitis

Limfadenitis terbagi menjadi 2 (dua) jenis berdasarkan lokasi KGB yang terdampak, yaitu:

  • Limfadenitis lokal, adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar getah bening yang saling berdekatan. Jenis ini paling sering terjadi.
  • Limfadenitis umum, adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar getah bening akibat infeksi. Infeksi menyebar melalui aliran darah. Selain itu, jenis ini terjadi karena adanya penyakit tertentu yang lantas menyebar ke seluruh tubuh.

Ciri dan Gejala Limfadenitis

Penyakit ini dapat dikenali melalui sejumlah gejala. Gejala atau ciri-ciri yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Area yang terdapat kelenjar getah bening (leher, ketiak, dan selangkangan) mengalami pembengkakan
  • Keluar cairan dari kelenjar getah bening yang meradang
  • Area kulit yang terdapat kelenjar getah bening yang meradang tampak memerah
  • Terdapat abses atau nanah pada kelenjar getah bening yang terdampak
  • Sulit menelan makanan
  • Pilek
  • Demam
  • Produksi keringat meningkat di malam hari
  • Nafsu makan menurun

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas dalam kurun waktu yang cukup lama. Gejala-gejala di atas bisa juga menjadi pertanda masalah kesehatan lainnya sehingga pemeriksaan medis perlu dilakukan guna memastikan kondisi dan menentukan metode pengobatan yang tepat agar peluang kesembuhan menjadi lebih besar.

Penyebab Limfadenitis

Apa penyebab limfadenitis? Ada beberapa macam faktor yang dapat menyebabkan kelenjar getah bening seseorang mengalami kondisi medis yang satu ini. Faktor-faktor tersebut ada yang bersifat ringan hingga serius dan bahkan berbahaya. Infeksi—bakteri, virus, jamur, dan parasit—menjadi penyebab radang KGB yang paling umum. Jenis infeksi bakteri, virus, jamur, maupun parasit tersebut juga berbeda-beda, tergantung dari jenis peradangan yang terjadi. Limfadenitis lokal:

  • Bakteri: Mycobacterium nontuberkulosis, tuberkulosis, streptococcus, lymphogranuloma venereum, tularaemia, sifilis
  • Virus: Herpes genital

Limfadenitis umum:

  • Bakteri: sifilis, brucella
  • Virus: mononucleosis, cytomegalovirus (CMV)
  • Jamur: histoplasmosis
  • Parasit: toksoplasmosis

Selain infeksi, peradangan kelenjar tersebut juga bisa disebabkan oleh penyakit berbahaya yakni kanker. Salah satu jenis kanker yang menjadi penyebab kondisi ini adalah kanker darah seperti limfoma dan leukemia.

Faktor Risiko Limfadenitis

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, namun mereka dengan sejumlah kondisi medis lebih berisiko untuk mengalaminya. Kondisi medis yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Memiliki masalah kesehatan gigi
  • Mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
  • Mengalami sakit tenggorokan
  • Mengalami gangguan telinga
  • Mengalami konjungtivitis

Selain itu, mengonsumsi obat-obatan seperti phenytoin dan kontak langsung dengan hewan seperti kucing juga disebut-sebut dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami radang KGB.

Diagnosis Limfadenitis

Diagnosis penyakit ini dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu:

  • Anamnesis
  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan penunjang

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien terkait dengan keluhan yang dialami.

  • Gejala apa saja yang dirasakan?
  • Sudah berapa lama gejala muncul?
  • Apakah pernah mengalami kondisi ini sebelumnya?
  • Apakah sedang menderita suatu penyakit?
  • Apakah sedang mengonsumsi obat-obatan?

Pastikan untuk memberikan informasi yang jelas pada dokter. Informasi detail dari pasien sangat dibutuhkan guna membantu dokter dalam menganalisis kondisi medis yang dikeluhkan.

2. Pemeriksaan Fisik

Tahap selanjutnya adalah pemeriksaan fisik. Radang kelenjar getah bening dapat diidentifikasi dengan mudah oleh dokter melalui pemeriksaan fisik ini, yaitu dengan memerhatikan apakah ada pembengkakan di area-area tubuh yang terdapat kelenjar tersebut.

3. Pemeriksaan Penunjang

Guna mendukung hasil diagnosis sekaligus mencari tahu apa penyebab pasti dari kondisi ini, dokter memerlukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang pada kasus ini meliputi:

  • Biopsi. Dokter akan mengambil sampel kelenjar getah bening dan juga darah pasien untuk diteliti di laboratorium. Ini bertujuan apakah memang telah terjadi infeksi atau masalah lainnya pada KGB hingga menyebabkan terjadinya peradangan.
  • Pencitraan (Imaging). Metode pencitraan seperti rontgen, USG, dan CT scan dilakukan guna mencari tahu KGB di bagian mana saja yang mengalami pembengkakan, pun apakah pembengkakan yang terjadi disebabkan oleh tumor atau bukan.

Pengobatan Limfadenitis

Pengobatan limfadenitis tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah metode pengobatan yang umum dilakukan:

  • Terapi obat-obatan. Pada kasus peradangan yang disebabkan oleh infeksi, dokter akan meresepkan obat-obatan kepada pasien. Obat-obatan yang dimaksud yakni antibiotik (untuk infeksi bakteri), antivirus (untuk infeksi virus), antijamur (untuk infeksi jamur). Selain itu, pasien juga akan diberikan obat antiinflamasi nonsteroid guna meringankan gejala seperti nyeri dan demam
  • Terapi kanker. Apabila peradangan disebabkan oleh penyakit kanker, maka pasien harus menjalani terapi pengobatan kanker guna mengatasi masalah ini. Terapi kanker meliputi kemoterapi hingga terapi radiasi (radioterapi)
  • Operasi bedah minor. Metode pengobatan ini dilakukan apabila ditemukan abses pada KGB. Dokter akan membuat insisi pada area kulit yang di dalamnya terdapat abses. Kemudian, setelah abses keluar, dokter akan kembali menutup area tersebut dengan kain perban

Pencegahan Limfadenitis

Mengingat limfadenitis ini sebagian besar disebabkan oleh infeksi, maka menjaga kebersihan dan meningkatkan kekebalan tubuh menjadi langkah pencegahan utama terhadap penyakit tersebut yang bisa Anda lakukan. Hal ini juga berlaku untuk meminimalisir risiko penyakit kanker yang juga turut menjadi penyebab radang KGB.  

  1. Anonim. Lymphadenitis. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/lymphadenitis (diakses pada 16 September 2020)
  2. Anonim. Lymphadenitis. https://medlineplus.gov/ency/article/001301.htm (diakses pada 16 September 2020)
  3. Blake, K. 2018. Lymph Node Inflammation (Lymphadenitis). https://www.healthline.com/health/lymphadenitis#treatment (diakses pada 16 September 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi