Terbit: 6 February 2019
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Leukopenia adalah kondisi di mana darah kekurangan sel darah putih. Padahal, fungsi sel darah putih ini sangat penting, yakni memproduksi antibodi guna menangkal infeksi penyakit. Apa penyebab seseorang mengalami leukopenia? Seberapa besar bahaya leukopenia? Bagaimana cara mengobati penyakit leukopenia? Simak informasinya berikut ini.

Leukopenia: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu Leukopenia?

Leukopenia adalah penyakit kekurangan sel darah putih. Sebagai komponen darah yang berfungsi untuk melawan serangan penyakit dengan cara memproduksi antibodi, peran sel darah putih (leukosit) sangat vital. Kekurangan sel darah putih adalah suatu hal yang cukup serius karena itu artinya, tubuh menjadi rentan terhadap infeksi penyakit.

Tentu bukan merupakan hal yang diinginkan ketika tubuh menjadi rentan terhadap berbagai penyakit, apalagi akhir-akhir ini cuaca sedang tidak bagus. Oleh karenanya, mari cari tahu apa saja faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit leukopenia.

Jenis-jenis Leukopenia

Sel darah putih terdiri dari beberapa jenis, yakni:

  • Neutrofil, berfungsi melawan infeksi jamur dan bakteri.
  • Limfosit, berfungsi membuat antibodi, membunuh sel-sel yang terinfeksi virus atau kanker.
  • Basofil, berfungsi melawan alergi dan melepaskan histamin, zat kimia penyebab peradangan.
  • Monosit, berfungsi membunuh pathogen yang terdapat di dalam sel T.
  • Eosinofil, berfungsi melawan infeksi parasite.

Jika salah satu jenis sel darah putih tersebut mengalami penurunan produksi, maka terjadilah leukopenia yang mana leukopenia ini terbagi lagi ke dalam beberapa jenis sesuai dengan jenis sel darah putih yang bermasalah.

Sebagai contoh, jika neutrofil yang mengalami kekurangan jumlah, maka kondisi ini dinamakan neutropenia. Begitu juga kalau yang memiliki jumlah kurang dari 4,000 sel per mikroliter adalah limfosit, maka leukopenia tersebut masuk ke dalam jenis limfositopenia.

Penyebab Leukopenia

Berbicara mengenai jumlah sel darah putih, idealnya per satu mikroliter darah memiliki 3,500 – 10,500 leukosit. Anda baru bisa divonis menderita leukopenia apabila jumlah sel darah putih pada darah kurang dari 4,000 sel per mikroliter. Ini tentunya menandakan tubuh Anda sedang mengalami gangguan kesehatan.

Penyebab leukopenia atau kekurangan sel darah putih ada bermacam-macam, di antaranya:

1. Gangguan pada Darah dan Sumsum Tulang Belakang

Penyebab leukopenia yang satu ini meliputi sejumlah penyakit, seperti:

  • Anemia
  • Sindrom myelodysplastic
  • Gangguan pada limpa akibat bekerja terlalu keras
  • Sindrom

2. Pengobatan Kanker

Adanya prosedur pengobatan kanker juga berpengaruh terhadap turunnya kuantitas sel darah putih:

  • Kemoterapi
  • Terapi radiasi
  • Transplan sumsum tulang belakang

3. Kelainan Genetik

Penyebab leukopenia yang berkaitan dengan faktor genetik meliputi:

  • Myelokathexis, kondisi di mana sel darah putih berupa neutrofil tidak dapat memasuki aliran darah
  • Sindrom Kostmann, kondisi ketika neutrofil yang dihasilkan sangat sedikit

4. Infeksi Penyakit

Tubuh yang terinfeksi penyakit juga menyebabkan leukosit mengalami penurunan produksi. Infeksi penyakit yang dimaksud antara lain:

  • Tuberkulosis
  • HIV/AIDS

5. Gangguan pada Autoimun

Gangguan pada autoimun menyebabkan sel darah putih dan sel sumsum tulang menjadi hancur. Ini terjadi pada orang-orang yang memiliki penyakit, seperti:

  • Lupus
  • Radang sendi (rheumatoid arthritis)

6. Malnutrisi

Kekurangan vitamin dan zat lainnya pada tubuh berisiko membuat Anda menderita penyakit leukopenia. Oleh sebab itu, penuhi kebutuhan tubuh akan vitamin dan nutrisi, sepertiL

  • Vitamin B12
  • Asam Folat
  • Tembaga
  • Zinc

7. Obat-obatan

Hati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan khusus karena bisa jadi obat-obatan tersebut malah menurunkan jumlah leukosit. Beberapa macam obat tersebut di antaranya:

  • Clozapine
  • Penicillin
  • Tacrolimus
  • Interferons
  • Minocycline

8. Sarkoidosis

Sarkoidosis adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh respons berlebihan dari sistem imun yang ditandai oleh terbentuknya granuloma atau radang di dalam sumsum tulang belakang. Penyakit ini juga jadi salah satu penyebab leukopenia.

Gejala Leukopenia yang Harus Anda Ketahui

Biasanya, gejala leukopenia atau kekurangan sel darah putih ditandai dengan:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Menggigil
  • Badan terasa pegal

Sekilas, gejala-gejala tersebut mirip dengan penyakit lainnya seperti flu atau demam berdarah dengue (DBD), bukan? Maka dari itu, apabila Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter guna dilakukan pemeriksaan. Dokter akan melakukan pemeriksaan darah Anda, utamanya leukosit, untuk kemudian dianalisis apakah hal ini berkaitan dengan penyakit leukopenia.

Selain gejala yang tadi sudah disebutkan, gejala leukopenia juga bisa ditandai oleh hal-hal berikut:

  • Diare
  • Feses yang berdarah
  • Mual-mual disertai muntah
  • Badan terasa lemas
  • Ruam pada kulit
  • Batuk
  • Rasa terbakar saat buang air kecil
  • Sesak napas
  • Perut terasa nyeri

Segera periksakan diri ke dokter terkait jika Anda juga mengalami gejala-gejala tersebut agar bisa diketahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan medis lebh lanjut.

Sayangnya, penyakit leukopenia terkadang tidak menimbulkan gejala apapun, dalam artian tubuh penderitanya terlihat sehat-sehat saja. Rutin melakukan medical check-up jadi solusi tepat agar Anda selalu tahu kondisi tubuh.

Cara Mengobati Leukopenia

Cara mengobati leukopenia menyesuaikan dengan penyebab pastinya. Namun, secara umum leukopenia bisa disembuhkan lewat cara-cara sebagai berikut:

1. Menerapkan Pola Hidup Sehat

Penderita leukopenia disarankan melakukan program diet seimbang dengan mengonsumsi buah-buahan, menambah asupan cairan, makan teratur, dan melakukan akitvitas sehat seperti berolahraga dengan intensitas ringan.

2. Mengonsumsi Vitamin

Vitamin seperti B12 sangat dianjurkan bagi para penderita penyakit leukopenia demi menambah kuantitas sel darah putih di dalam darah. Selain itu, obat-obatan seperti steroid juga harus dikonsumsi karena obat tersebut berfungsi untuk mengaktifkan sumsum tulang belakang sebagai tempat produksi sel darah, termasuk sel darah putih (leukosit).

3. Menghindari Tubuh Terkena Luka dan Kotoran

Oleh karena tubuh sedang dalam kondisi rentan terhadap penyakit akibat kurangnya sel darah putih, baiknya jangan sampai Anda mengalami cedera yang menimbulkan luka karena sesungguhnya hal tersebut menjadi ‘pintu gerbang’ masuknya bakteri yang bisa menimbulkan infeksi.

Selain itu, higienitas menjadi penting di saat seperti ini. Contoh, pakailah masker pelindung saat sedang beraktivitas, pun hindari makan di tempat terbuka.

Bahaya Leukopenia bagi Tubuh, Seberapa Besar?

Tentu saja sangat besar. Ibarat komputer, jika mudah terserang ‘virus’, maka komputer tersebut tidak akan dapat berfungsi dengan baik. Malah, bisa saja komputer tersebut tidak dapat digunakan sama sekali.

Begitu juga dengan tubuh kita. Di luar sana, banyak sekali virus, bakteri, dan organisme lainnya yang memiliki tingkat infeksi berbeda-beda. Ada yang kecil, sedang, bahkan mematikan. Jika sudah begitu, maka hindari tubuh Anda dari yang namanya penyakit leukopenia ini, ya! Semoga bermanfaat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi