Terbit: 29 January 2020 | Diperbarui: 5 April 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Pernahkah mengalami leher kaku? Leher kaku adalah kondisi saat leher terasa sakit, nyeri, dan sulit digerakan yang umumnya diakibatkan aktivitas sehari-hari seperti tidur atau duduk dalam posisi yang tidak nyaman dalam durasi yang lama. Ketahui apa itu leher kaku, gejala, penyebab, cara mengatasi, pencegahan, dll.

Leher Kaku: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Apa Itu Leher Kaku?

Leher kaku adalah kondisi dimana leher mengalami rasa sakit, tegang, nyeri, sulit digerakan dan mungkin mengganggu aktivitas sehari-hari.

Leher terdiri dari kumpulan otot, tendon, ligamen, dan tulang yang bekerja sama untuk menopang kepala dan mobilitas ke berbagai arah. Posisi yang tidak nyaman dan tekanan berlebihan pada leher dapat membuat otot leher terasa kaku dan nyeri.

Leher kaku juga dipicu oleh aktivitas sehari-hari seperti posisi kepala menunduk dan membungkuk terlalu lama saat menggunakan perangkat seluler, cedera kecil, atau luka pada tulang belakang. Umumnya, kondisi tegang pada otot leher adalah gejala ringan yang dapat disembuhkan dengan perawatan di rumah. Dalam kasus yang jarang terjadi, ini mungkin gejala penyakit yang lebih serius.

Gejala Leher Kaku

Sebagian orang mungkin pernah mengalami gejala leher kaku, seperti:

  • Nyeri
  • Otot leher tegang
  • Sulit menoleh
  • Leher terasa tidak nyaman
  • Gerakan leher terbatas

Setiap orang mungkin mengalami intensitas gejala yang berbeda-beda mulai dari nyeri leher ringan hingga agak berat, namun umumnya akan membaik dengan perawatan sederhana seperti istirahat atau kompres.

Dalam kasus yang jarang terjadi, ketegangan otot leher dapat mengembangkan gejala lainnya, seperti:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Kelelahan tidak biasa
  • Masalah koordinasi yang lebih serius
  • Perubahan kondisi mental
  • Penurunan berat badan

Apabila gejalanya memburuk dan sangat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, harap segera hubungi dokter karena dikhawatirkan gejala tersebut adalah tanda dari kondisi medis lain yang lebih serius.

Penyebab Leher Kaku

Penyebab leher kaku yang paling umum adalah ketegangan otot dan jaringan lunak yang terkilir di area leher. Hal itu dipicu oleh berbagai aktivitas harian, seperti:

  • Tidur dengan posisi leher yang salah.
  • Terlalu lama menunduk atau duduk membungkuk.
  • Efek cedera saat jatuh atau aktivitas olahraga lainnya.
  • Memutar sisi kepala mendadak atau berulang kali.
  • Memposisikan leher di satu posisi yang sama terlalu lama, seperti saat menggendong, atau menelepon dengan posisi leher miring.
  • Mengalami stres dan kecemasan berlebihan hingga menyebabkan ketegangan otot.
  • Memiliki postur tubuh yang tidak proporsional.
  • Mengalami cedera leher atau tulang belakang.
  •  Memiliki kondisi osteoarthritis.

Dalam kasus lain yang lebih serius, leher kaku mungkin menjadi tanda-tanda beberapa penyakit ini, yaitu:

  • Hernia Diskus: Hernia diskus atau cervical herniated disc adalah kondisi dimana tulang belakang pecah dan menyebabkan peradangan di jaringan sekitarnya.
  • Cervical Degenerative Disc Disease: Kondisi saat cakram kehilangan hidrasi dan tinggi badan seiring waktu dan memberi tekanan lebih pada saraf, sendi, ligamen, dan jaringan lunak di sekitar leher.
  • Osteoarthritis Servikal: Disebut juga dengan arthritis Leher adalah kerusakan artritis sendi facet servikal antara tulang vertebral yang umumnya dibarengi dengan kondisi degeneratif lainnya.
  • Whiplash: Cedera lecutan pada leher dimana leher terhentak maju hingga memicu otot, sendi, dan tulang leher terluka. Umumnya terjadi pada orang dalam kecelakaan kendaraan.
  • Meningitis: Dalam beberapa kasus, meningitis juga memiliki gejala berupa leher kaku akibat peradangan yang menutupi otak dan tulang belakang.

Anda mungkin harus berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab leher kaku apabila gejalanya memburuk dan tidak kunjung sembuh.

Diagnosis Leher Kaku

Umumnya, kondisi leher kaku tidak memerlukan diagnosis atau perawatan khusus. Bila gejalanya memburuk dan leher tidak kunjung sembuh dalam waktu yang lebih lama dari biasanya, maka dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Bila gejala ini terkait penyakit yang lebih serius, maka pemeriksaan lanjutan dibutuhkan sesuai dengan jenis penyakitnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Otot leher yang tegang dan kaku umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus, namun Anda mungkin perlu mengunjungi dokter apabila mengalami kondisi berikut ini, yaitu:

  • Ketegangan dan kekakuan otot disertai dengan gejala lain seperti demam, sakit kepala, mual dan muntah.
  • Gejala tidak hilang dalam beberapa hari dengan perawatan sederhana di rumah seperti pijat atau obat-obatan non steroid antiinflamasi (NSAID).
  • Mengalami rasa sakit dan nyeri leher yang parah.

Cara Mengobati Leher Kaku

Sebagian besar kasus leher kaku dapat diatasi dengan perawatan sederhana di rumah dan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Berikut ini adalah cara mengatasi leher kaku, yaitu:

1. Istirahat

Istirahat yang cukup selama satu sampai dua hari dapat membantu memulihkan jaringan dan otot yang tegang. Selain itu, Anda juga harus membatasi aktivitas dan gerakan pada leher untuk mengembalikan kondisi otot-otot leher.

2. Kompres Air Panas atau Dingin

Anda dapat menggunakan kompres es batu untuk membantu meredakan kekakuan leher dengan cara mengurangi peradangan lokal.

Anda juga dapat melakukan kompres dengan air hangat untuk membantu melancarkan aliran darah dan juga mengatasi peradangan. Bila perlu, Anda juga dianjurkan mandi air hangat atau menggunakan bantal pemanas.

3. Obat Pereda Nyeri

Obat-obatan pereda rasa nyeri dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) berfungsi untuk mengurangi peradangan yang menyebabkan kekakuan dan ketegangan otot. Contoh obat penghilang rasa sakit adalah ibuprofen, naproxen sodium, dan acetaminophen.

4. Lakukan Peregangan

Cara mengobati leher kaku selanjutnya adalah dengan melakukan peregangan secara lembut dan pelan, termasuk:

  • Meregangkan bahu ke belakang lalu kembali ke depan.
  • Perlahan-lahan putar kepala dari sisi ke sisi.

Jangan melakukan regangan secara tiba-tiba karena akan menambah rasa sakit dan kekakuan pada leher dan pundak.

5. Pijat

Pijatan yang lembut dapat membantu melancarkan aliran darah dan menyembuhkan ketegangan pada otot leher. Anda juga dapat menambahkan minyak aromaterapi untuk memberi efek menghangatkan.

6. Akupuntur

Akupuntur dipercaya dapat mengatasi ketegangan dan kekakuan leher dengan carap memasukan jarum ke titik-titik tekanan spesifik pada tubuh, namun metode ini masih dalam penelitian lebih lanjut.

7. Latihan Aerobik Ringan

Anda juga disarankan untuk melakukan latihan aerobik ringan seperti berjalan, peregangan, pemanasan, dan latihan ringan lainnya. Manfaat aerobic adalah untuk melancarkan sirkulasi oksigen dan darah ke jaringan lunak di seluruh tulang belakang.

8. Mengatasi Stres

Stres juga memicu otot-otot leher jadi tegang, jadi Anda harus belajar untuk mengatasi stres untuk mengatasi tidak hanya kekakuan leher namun juga seluruh saraf tubuh. Cara mengatasi stres adalah dengan meditasi, olahraga, mendengarkan musik, menggunakan aromaterapi, dll.

Cara-cara tersebut umumnya ampuh untuk mengatasi gejala kekakuan leher dan efektif menyembuhkan dalam waktu yang singkat.

Cara Mencegah Leher Kaku

Berikut ini adalah cara mencegah leher kaku, yaitu:

  • Hindari membungkuk atau menunduk terlalu lama dalam berbagai aktivitas termasuk menggunakan perangkat seluler atau computer.
  • Ganti posisi duduk Anda dan lakukan peregangan bila sudah tidak nyaman
  • Olahraga teratur.
  • Sesuaikan posisi tidur Anda menggunakan bantal yang tepat.

Itulah penjelasan tentang apa itu leher kaku, penyebab, cara mengatasi, pencegahan, dll. Gejala ini umumnya dapat diobati dengan perawatan biasa seperti kompres, pijat, dan istirahat yang cukup. Apabila kekakuan dan ketegangan leher tidak kunjung sembuh dalam beberapa, Anda harus mengunjungi dokter.

 

  1. Berry, Jennifer. 2019. What to know about a stiff neck. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324070.php. (Diakses pada 29 Januari 2020).
  2. Staehler, Richard, MD. 2017. When Is a Stiff Neck Serious?. https://www.spine-health.com/conditions/neck-pain/when-stiff-neck-serious. (Diakses pada 29 Januari 2020).
  3. Wells, Diana. 2018. How to Prevent and Treat a Stiff Neck: Remedies and Exercises. https://www.healthline.com/health/how-to-get-rid-of-a-stiff-neck. (Diakses pada 29 Januari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi