Terbit: 23 September 2017 | Diperbarui: 29 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

NIH telah menetapkan kriteria ekstensif untuk sindrom nyeri pelvis kronis yang tidak termasuk infeksi dan masalah lainnya dan sebagai berikut:

Infeksi Prostat – Kriteria Ekstensif Untuk Sindrom Nyeri Pelvis Kronis

Kriteria inklusi

  • Pria, setidaknya usia 18 tahun
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di daerah pelvis (penis, skrotum, perineum, atau sekitar) minimal 3 bulan.

Kriteria eksklusi

  • Adanya kanker saluran genitourinari
  • Penyakit batu saluran kemih yang aktif
  • Herpes dari sistem genitourinari
  • Bakteriuria (100.000 koloni di urin tengah tengah) dalam 3 bulan terakhir
  • Terapi antibiotik dalam 3 bulan terakhir
  • Gangguan inflamasi perirektal
  • Penyakit peradangan usus (inflammatory bowel disease)
  • Riwayat radiasi pelvis atau kemoterapi sistemik
  • Riwayat kemoterapi intravesical
  • Riwayat gonore, klamidia, mycoplasma, atau infeksi trichomonas pada saluran kemih dalam 3 bulan terakhir.
  • Epididimitis klinis dalam 3 bulan terakhir
  • Striktur uretra dalam ukuran 12 French atau lebih kecil
  • Penyakit neurologis atau kelainan yang mempengaruhi kandung kemih
  • Operasi prostat (tidak termasuk sitoskopi) dalam 3 bulan terakhir
  • Sistem klasifikasi ini penting untuk dipahami karena sekitar 90% pria dengan gejala prostatitis didiagnosis menderita sindrom nyeri pelvis kronis dan, menurut definisi, tidak memiliki prostatitis menular.

Kategori keempat, prostatitis inflamasi asimtomatik, menurut definisi, tidak memiliki penyebab infeksi yang teridentifikasi, dan juga orang-orang yang terkena dampak sakit seperti sindrom nyeri panggul kronis yang didiagnosis pasien. Pasien-pasien ini ditemukan saat prostat dibiopsi untuk situasi lain seperti alasan (kemungkinan kanker) untuk tes PSA (prostate specific antigen/ antigen spesifik prostat) yang meningkat, atau infertilitas. Namun, jika biopsi hanya menunjukkan perubahan jaringan inflamasi dan tidak ada kanker atau penyebab lain (agen infeksius) untuk perubahan inflamasi asimtomatik, maka pasien didiagnosis dengan prostatitis inflamasi asimtomatik. Sindrom nyeri pelvis kronis dan prostatitis inflamasi asimtomatik sedang diteliti untuk menentukan penyebab dan perawatannya dengan lebih baik.

Akibatnya, diagnosis prostatitis harus didefinisikan lebih lanjut dengan menggambarkan klasifikasi yang sesuai dengan pasien. Jelas, prostatitis infeksius hanya cocok untuk klasifikasi akut atau kronis. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menggambarkan infeksi prostat dan tidak semua empat klasifikasi prostatitis.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi