Terbit: 23 May 2017 | Diperbarui: 29 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Stroke adalah keadaan darurat medis. Saat dicurigai adanya stroke, layanan medis darurat harus diaktifkan (119 atau telepon unit gawat darurat segera). Dengan ketidakmampuan untuk memprediksi masa depan, tidak ada cara untuk mengetahui apakah gejala akan sembuh. Jika gejalanya menetap dan ada situasi stroke, ada jendela waktu yang sempit untuk melakukan intervensi dan berpotensi menggunakan TPA (obat penghilang bekuan darah) untuk mengembalikan suplai darah ke otak dan membalikkan defisit neurologis. Bergantung pada rumah sakit dan kemampuannya, mungkin hanya ada tiga sampai empat setengah jam sejak timbulnya gejala untuk mengelola obat-obatan. Pada saat itu, pasien perlu diperiksa, tes darah perlu dilakukan, CT-scan kepala perlu dilakukan untuk memastikan bahwa stroke hemoragik (pendarahan ke otak) bukanlah penyebabnya, dan seorang ahli saraf perlu dihubungi.

Transient Ischemic Attack – Kondisi Darurat dan Pemeriksaan

Jika tidak segera mengaktifkan sistem gawat darurat dan ternyata gejala sembuh sehingga pasien, keluarga, atau teman menduga bahwa TIA telah terjadi, pasien tetap perlu mencari perawatan segera. Segera menghubungi penyedia perawatan primer (dokter umum) untuk membantu mengevaluasi kondisi pasien.

Diagnosis Transient Ischemic Attack

Bagaimana Transient Ichemic Attack (TIA) didiagnosis? Diagnosis TIA paling sering dilakukan berdasarkan anamnesis (wawancara dengan keluarga atau pasien), karena defisit neurologis kemungkinan besar sembuh sebelum pasien sempat menuju ke tempat perawatan kesehatan. Anamnesis ini juga akan mencoba mengidentifikasi faktor risiko penyakit jantung dan stroke:

  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Diabetes, merokok, dan
  • Riwayat keluarga

Pemeriksaan fisik meliputi pemantauan denyut jantung dan irama serta mendengarkan jantung dan paru-paru. Pemeriksaan leher mungkin termasuk mendengarkan bruit (suara abnormal yang dibuat oleh darah mengalir deras melalui pembuluh darah yang menyempit) atau suara yang dibuat oleh darah mengalir deras melalui pembuluh darah yang menyempit. Pemeriksaan neurologis penuh akan dilakukan dan mungkin termasuk mencari kelemahan atau mati rasa. Menilai cara berjalan dan koordinasi tubuh; Dan memeriksa penglihatan, pendengaran, ucapan, dan pemahaman bahasa.

Pemeriksaan lain yang mungkin dipertimbangkan meliputi:

  • Elektrokardiogram (EKG) dan pemantauan untuk mencari irama jantung yang tidak teratur seperti fibrilasi atrium jantung
  • CT-scan kepala untuk mencari pendarahan di otak. Stroke tidak segera muncul di CT-scan. Ini adalah pemeriksaan untuk menyingkirkan pendarahan, bukan untuk mengonfirmasi adanya stroke atau TIA
  • USG karotid adalah pemeriksaan untuk mencari penyempitan pembuluh darah di bagian anterior leher yang memberi sebagian besar suplai darah ke otak.

Pemeriksaan darah dasar mungkin termasuk hitung darah lengkap untuk mencari apakah ada anemia atau masalah dengan terlalu banyak atau terlalu sedikit trombosit. Pasien yang mengonsumsi warfarin (coumadin/pengencer darah untuk mencegah pembekuan darah dari fibrilasi atrium) perlu diperiksa darah untuk memastikan dosis pengobatan sesuai.

Jika ada kekhawatiran bahwa ada gumpalan yang berasal dari jantung atau kotoran yang berasal dari katup jantung, maka echokardiogram (pemeriksaan ultrasonografi jantung) dapat ditunjukkan untuk membantu diagnosis mengenai asal-usul TIA.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi