Terbit: 21 October 2020 | Diperbarui: 23 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Kolera adalah infeksi diare akut yang disebabkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae. Ketahui penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.

Kolera: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Kolera?

Kolera adalah penyakit yang menyebabkan diare akut dan dehidrasi yang parah. Dibutuhkan antara 12 jam sampai 5 hari bagi seseorang untuk menunjukkan gejala setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Penyakit yang bisa menyerang anak-anak dan orang dewasa ini bisa mengancam jiwa dalam beberapa jam jika tidak diobati.

Gejala Kolera

Sebagian besar orang yang terpapar bakteri penyebab penyakit ini tidak sakit dan tidak mengetahui bahwa tubuhnya telah terinfeksi. Gejala yang biasanya muncul adalah diare ringan hingga sedang, yang sering kali sulit dibedakan dari diare yang disebabkan oleh masalah lain.

Pada kasus yang lain, seseorang bisa mengembangkan tanda dan gejala yang lebih serius, biasanya beberapa hari setelah terpapar infeksi. Gejala yang bisa terjadi, antara lain:

  • Diare. Keadaan ini dapat datang tiba-tiba dan dapat dengan cepat menyebabkan kehilangan cairan sekitar 1 liter per jam. Kotoran yang keluar sering kali tampak pucat menyerupai air bekas bilasan beras.
  • Mual dan muntah. Keadaan ini biasanya terjadi pada tahap awal dan dapat berlangsung selama berjam-jam.
  • Dehidrasi. Keadaan ini dapat berkembang dalam beberapa jam setelah gejala muncul dan berkisar dari ringan hingga parah. Penurunan 10% atau lebih berat badan menunjukkan dehidrasi parah.

Tanda dan gejala dehidrasi lain adalah kelelahan, mata cekung, mulut kering, rasa haus yang ekstrem, kulit kering, keriput yang lambat untuk pulih ketika dicubit, buang air kecil sedikit, tekanan darah rendah, dan detak jantung tidak teratur.

Ketidakseimbangan Elektrolit

Dehidrasi dapat menyebabkan hilangnya mineral yang menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dengan cepat. Kondisi yang disebut ketidakseimbangan elektrolit ini dapat menyebabkan gejala serius seperti:

  • Kram otot. Keadaan ini terjadi hasil dari hilangnya garam dengan cepat seperti natrium, klorida, dan kalium.
  • Syok. Keadaan ini terjadi ketika volume darah menyebabkan penurunan tekanan darah dan penurunan jumlah oksigen dalam tubuh. Jika tidak ditangani, syok hipovolemik berat dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika Anda mengalami diare parah dan menduga telah terkena penyakit ini, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dehidrasi parah yang disebabkan oleh hal ini adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan dengan segera.

Penyebab Kolera

Penyebab penyakit kolera adalah bakteri Vibrio cholerae yang umumnya ditemukan dalam makanan atau air yang terkontaminasi oleh tinja dari orang yang terinfeksi. Ketika seseorang mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, bakteri tersebut melepaskan racun pada usus yang menyebabkan diare parah.

Faktor Risiko Kolera

Setiap orang bisa terkena penyakit ini, namun terdapat faktor-faktor tertentu yang dapat membuatnya lebih rentan mengalami kondisi ini. Beberapa faktor tersebut, antara lain:

  • Sanitasi yang buruk. Kondisi ini biasanya terjadi di pengungsian, negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, daerah yang dilanda kelaparan, sedang perang, atau bencana alam.
  • Asam lambung berkurang atau tidak ada. Bakteri Vibrio cholerae tidak dapat bertahan hidup pada lingkungan asam. Asam lambung sendiri sering berfungsi sebagai pertahanan untuk melawan infeksi. Anak-anak, lansia, pengguna antasida, antagonis H2, atau penghambat pompa proton, memiliki tingkat asam lambung yang rendah sehingga berisiko tinggi mengalami keadaan ini.
  • Paparan di rumah. Anda berisiko tinggi terkena penyakit kolera jika tinggal bersama seseorang yang mengidap penyakit tersebut.
  • Golongan darah O. Orang dengan golongan darah O dua kali lebih mungkin mengembangkan penyakit ini dibandingkan dengan golongan darah lain. Meski begitu, klaim ini belum diketahui penjelasannya dengan pasti.
  • Konsumsi kerang mentah atau setengah matang. Makan kerang dari perairan yang diketahui mengandung bakteri Vibrio cholerae dapat meningkatkan risiko.

Diagnosis Kolera

Meskipun tanda dan gejala parah dapat terlihat jelas dengan mata telanjang, akan tetapi satu-satunya cara untuk memastikan diagnosis adalah dengan mengidentifikasi bakteri dalam sampel tinja.

Pengobatan Kolera

Penyakit ini memerlukan penanganan dengan segera karena dapat menyebabkan kematian dalam beberapa jam. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Rehidrasi. Tujuannya untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang dengan menggunakan larutan oralit. Tanpa rehidrasi, sekitar setengah dari penderita akan meninggal.
  • Cairan intravena. Banyak orang dengan kondisi dapat dibantu dengan rehidrasi oral saja, tetapi orang yang mengalami dehidrasi parah mungkin membutuhkan cairan infus.
  • Antibiotik. Meskipun bukan bagian penting dari pengobatan, beberapa antibiotik dapat mengurangi diare dan memperpendek jangka waktu diare pada orang yang sakit parah.
  • Suplemen zinc. Penelitian telah menunjukkan bahwa zinc dapat mengurangi diare dan memperpendek durasi gejala pada anak-anak.

Komplikasi Kolera

Meskipun syok dan dehidrasi parah adalah komplikasi terburuk dari penyakit ini, masalah lain yang dapat terjadi, antara lain:

  • Gula darah rendah (hipoglikemia). Anak-anak memiliki risiko terbesar dari komplikasi ini. Keadaan ini dapat menyebabkan kejang, pingsan, bahkan kematian.
  • Kadar kalium rendah. Kadar kalium yang sangat rendah mengganggu fungsi jantung dan saraf serta dapat mengancam jiwa.
  • Gagal ginjal. Saat ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring, hal tersebut mengakibatkan kelebihan jumlah cairan, elektrolit, dan limbah di dalam tubuh. Gagal ginjal sering kali menyertai syok.

Pencegahan Kolera

Berikut ini adalah berbagai langkah pencegahan yang bisa dilakukan agar Anda terhindar dari penyakit ini, antara lain:

  • Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum memegang makanan. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan cairan antiseptik.
  • Minum air dari sumber yang aman, bisa dari air kemasan atau air yang direbus. Jangan menambahkan es batu ke minuman kecuali Anda membuatnya sendiri menggunakan air bersih.
  • Konsumsi makanan yang matang dan jika memungkinkan hindari makanan pedagang kaki lima.
  • Hindari sushi, serta ikan dan makanan laut mentah yang tidak dimasak dengan benar.
  • Pilih buah yang bisa dikupas sendiri dan hindari buah-buahan yang tidak bisa dikupas, seperti anggur dan beri.
  • Mendapatkan vaksin. Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk mendapatkan informasi mengenai vaksin ini.

 

  1. Anonim. Cholera. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cholera/symptoms-causes/syc-20355287. (Diakses pada 21 Oktober 2020).
  2. Anonim. Cholera. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/cholera-faq#1. (Diakses pada 21 Oktober 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi