Terbit: 28 August 2019 | Diperbarui: 7 April 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Salah satu jenis kista adalah kista baker atau kista poplitea. Kista ini muncul di bagian belakang lutut akibat dari cedera atau kondisi medis tertentu. Kista merupakan kantong berisi cairan yang tumbuh di bawah lapisan kulit yang memang dapat muncul di berbagai titik di tubuh. Ketahui selengkapnya tentang penyakit ini mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahannya.

Kista Baker: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Apa Itu Kista Baker?

Kista baker adalah suatu kantong berisi cairan yang menyebabkan munculnya benjolan di bagian belakang lutut. Kista jenis ini juga dikenal dengan istilah kista poplitea. Kondisi ini dapat menyebabkan lutut sesak dan membuat gerakan terbatas. Rasa sakit juga mungkin muncul ketika ingin menekuk atau meregangkan lutut.

Umumnya penyakit ini dipicu oleh gangguan pada sendi lutut seperti radang sendi atau cedera tulang rawan. Biasanya kondisi ini dapat diatasi dengan cara mengobati penyebab yang mendasarinya.

Kistai ni biasanya tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang, tapi karena kista dapat membuat tidak nyaman karena menyebabkan pembengkakan. Kista juga dapat pecah dan turun ke betis serta menyebabkan memar di sekitar pergelangan kaki.

Penyebab Kista Baker

Penyebab kista baker beragam. Berikut adalah beberapa kondisi paling umum yang dapat menjadi penyebab kondisi ini:

  • Produksi cairan sinovial (cairan yang melumasi sendi lutut) meningkat. Ketika tekanan meningkat, cairan berpindah ke bagian belakang lutut melalui katup satu arah dan menciptakan kista.
  • Radang sendi. Seseorang yang mengalami segala bentuk radang sendi khususnya persendian lutut dapat berpotensi mengalami kondisi ini.
  • Kerusakan pada lutut yang disebabkan oleh olahraga atau pukulan pada lutut dapat menyebabkan berkembangnya kista ini.
  • Penyakit asam urat. Jenis peradangan sendi yang disebabkan oleh penumpukan asam urat dalam darah, kondisi ini juga dapat menjadi penyebab kista baker.

Faktor Risiko Kista Baker

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kista baker. Faktor risiko kista jenis ini meliputi:

  • Jenis kelamin wanita. Penyakiti ini lebih banyak menyerang wanita dibandingkan pria karena wanita juga lebih berpotensi mengembangkan osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
  • Usia di atas 40 tahun. Kondisi ini dapat menyerang segala usia, termasuk anak-anak, namun seseorang dengan usia di atas 40 tahun lebih berpotensi mengalami berbagai kondisi medis yang dapat menjadi penyebabnya.

Gejala Kista Baker

Kista poplitea sering kali tidak menunjukkan gejala hingga terkadang kehadirannya tidak disadari. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin Anda alami:

  • Timbul nyeri ringan hingga berat di belakang lutut
  • Lutut kaku
  • Kesulitan untuk menggerakkan kaki
  • Bengkak di belakang lutut dan betis
  • Memar di lutut dan betis
  • Rasa tegang di area lutut

Gejala yang dialami setiap orang mungkin berbeda-beda, bergantung keparahan kista dan juga kondisi medis yang mendasarinya.

Diagnosis Kista Baker

Pertama-tama dokter akan melakukan wawancara dan menanyakan gejala serta riwayat kesehatan Anda. Pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, terutama di bagian lutut. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mengetahui kondisi yang mungkin mendasari terbentuknya kista.

Selain wawancara dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan untuk memastikan diagnosis penyakit ini adalah seperti:

  • USG
  • CT scan
  • MRI

Pemeriksaan non-invasif ini dilakukan untuk melihat kista dengan jelas dan untuk menentukan apakah terdapat kerusakan pada tulang rawan. Selain itu, tes ini juga dapat membantu mendeteksi adanya pertumbuhan jaringan abnormal seperti tumor.

Pengobatan Kista Baker di Rumah

Kondisi ini sering kali dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis. Beberapa perawatan di rumah yang mungkin dapat membantu mengatasi gejala kista baker adalah seperti:

  • Kompres es. Perawatan ini berguna untuk mengurangi peradangan. Pastikan tidak terdapat mengaplikasikan es langsung ke kulit.
  • Dokter mungkin akan menyarankan berapa lama Anda harus beristirahat. Dokter juga akan merekomendasikan beberapa latihan.
  • Tongkat ketiak. Penggunaan tongkat akan membantu menghilangkan berat sendi lutut dan membantu pasien agar dapat berjalan tanpa merasa sakit.
  • Perban kompresi. Perban ini membantu menopang lutut.

Pengobatan Kista Baker Secara Medis

Beberapa kasus penyakit inimungkin membutuhkan perawatan medis. Perawatan yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid. Obat ini memiliki efek analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (pereda demam) sehingga dapat berguna untuk meredakan gejala.
  • Suntikan kortikosteroid. Berguna untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit, tapi obat ini tidak mengurangi risiko kekambuhan.
  • Terapi fisik. Terapis akan memandu latihan yang dapat membantu menguatkan dan memperluas rentang gerak otot-otot lutut. Latihan ini dapat membantu mengurangi gejala dan menjaga fungsi lutut.
  • Arthroscopy. Apabila kerusakan sendi lutut luas, pembedahan mungkin harus dilakukan untuk mengalirkan cairan kista dan memperbaiki sendi. Arthroscopy termasuk ke dalam jenis bedah minimal invasif atau hanya membutuhkan sayatan kecil. Biaya operasi kista baker bergantung pada pilihan rumah sakit dan jenis perawatan yang dipilih.

Selain perawatan di atas, dokter juga mungkin akan merekomendasikan berbagai perawatan lainnya. Jenis perawatan bergantung pada kondisi medis yang mendasarinya.

Pencegahan Kista Baker

Cara mencegah kista baker adalah dengan menghindarkan lutut dari cedera. Berikut adalah langkah yang bisa dilakukan sebagai pencegahan:

  • Mengenakan sepatu yang tepat saat berolahraga.
  • Melakukan pemanasan sebelum berolahraga.

Cara di atas memang tidak dapat menghindarkan Anda sepenuhnya dari cedera lutut, tapi paling tidak dapat menurunkan risiko cedera lutut. Jika Anda terlanjur mengalami cedera lutut, segera tangani dengan baik. Apabila cedera tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter.

 

  1. Anonim. 2019. Baker’s Cyst (Popliteal Cyst). https://www.webmd.com/arthritis/what-is-bakers-cysts#1. (Diakses pada 28 Agustus 2019).
  2. Anonim. 2018. Baker’s cyst. https://www.nhs.uk/conditions/bakers-cyst/. (Diakses pada 28 Agustus 2019).
  3. Nordqvist, Christian. 2017. What is a Baker’s cyst (popliteal cyst)?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/184714.php. (Diakses pada 28 Agustus 2019).
  4. Underwood, Corinna. 2017. Baker’s (Popliteal) Cyst. https://www.healthline.com/health/bakers-cyst. (Diakses pada 28 Agustus 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi