Terbit: 21 June 2017 | Diperbarui: 23 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Elektrolit adalah zat kimia terkecil di dalam tubuh yang berfungsi agar sel-sel di dalam tubuh berfungsi dan memungkinkan tubuh bekerja. Elektrolit seperti natrium, potasium, dan lainnya sangat penting dalam membiarkan sel menghasilkan energi dan menjaga kestabilan dindingnya. Selain itu, elektrolit juga menghasilkan listrik, membuat otot berkontraksi, memindahkan air dan cairan ke dalam tubuh, dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas lainnya.

Ketidakseimbangan Elektrolit – Kalium

Konsentrasi elektrolit dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai hormon, yang sebagian besar diproduksi di ginjal dan kelenjar adrenal. Sensor pada sel ginjal khusus memonitor jumlah natrium, kalium, dan air dalam aliran darah.

Fungsi tubuh secara normal berada dalam rentang yang sangat sempit, dan hormon seperti renin (dibuat di ginjal), angiotensin (dibuat di paru-paru, otak dan jantung), aldosteron (dari kelenjar adrenal), dan hormon antidiuretik (dari kelenjar di bawah otak) yang bertugas menjaga keseimbangan elektrolit dalam batas normal tersebut.

Bila kadar mineral tertentu naik atau turun, seseorang biasanya tidak segera mengalami gejala apapun. Ini karena ginjal masih bisa mencoba melakukan penyesuaian untuk mengembalikan keseimbangan kimia dalam tubuh.

Kondisi Ketidakseimbangan Kalium

Kalium adalah elektrolit yang paling banyak di dalam sel tubuh. Gradien, atau perbedaan konsentrasi dari dalam sel dibandingkan dengan plasma darah, sangat penting dalam pembentukan impuls listrik di dalam tubuh yang memungkinkan otot dan otak berfungsi.

Sementara itu, saat Anda mengalami hiperkalemia (hiper = terlalu banyak + kal = potassium + emia = dalam darah) adalah situasi yang berpotensi mengancam jiwa karena menyebabkan konduksi listrik abnormal di jantung dan masalah irama jantung yang mengancam jiwa.

Kadar potasium yang tinggi paling sering dikaitkan dengan gagal ginjal, di mana kadar kalium meningkat dan tidak dapat diekskresikan dalam urine. Obat dapat digunakan untuk menurunkan kadar potasium sampai ginjal mampu mengeluarkan kelebihan dalam urine. Namun, dialisis darurat mungkin diperlukan untuk menghilangkan potasium jika fungsi ginjal buruk.

Sedangkan saat Anda mengalami hipokalemia (hipo = terlalu sedikit) paling sering terlihat saat tubuh kehilangan terlalu banyak potasium dari penyebab seperti muntah, diare, berkeringat, dan obat-obatan seperti diuretik atau obat pencahar. Hal ini sering terlihat pada ketoasidosis diabetes, di mana potasium hilang secara berlebihan dalam urine. Karena zat kimia dalam tubuh terkait dalam metabolisme, kadar magnesium rendah dapat dikaitkan dengan hipokalemia.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi