Keseleo (terkilir) adalah salah satu jenis cedera pada kaki yang umum dialami, biasanya ketika terjatuh atau melakukan aktivitas fisik yang banyak bertumpu pada kaki. Kondisi ini harus segera diobati karena dikhawatirkan bisa menyebabkan sakit kaki kronis, hingga radang sendi. Lantas, apa itu keseleo dan bagaimana cara mengobatinya? Simak informasinya berikut ini!
Apa Itu Keseleo (Terkilir)?
Keseleo adalah kondisi di mana terjadi cedera yang umumnya pada pergelangan kaki, tepatnya di bagian ligamen.
Hal ini dikarenakan ligamen dari pergelangan kaki tersebut mengalami robek atau terpelintir. Ligamen sendiri adalah jaringan kaya serat yang berada di antara sendi-sendi tubuh, dan berfungsi sebagai penyambung antar tulang. Pun, ligamen bertugas untuk membuat sendi agar bergerak stabil.
Manakala sendi pada pergelangan kaki digerakkan secara paksa, misalnya saat salah menapakkan kaki, terjadilah kondisi yang dinamai keseleo atau terkilir ini. Ligamen pada pergelangan kaki bagian luar menjadi lokasi yang paling terdampak. Cedera kaki akibat terkilir bisa ringan hingga berat, dan hal ini bergantung pada seberapa parah ligamen mengalami kerusakan.
Penyebab Keseleo (Terkilir)
Bukan tanpa alasan mengapa seseorang mengalami kaki terkilir. Mulai dari terjatuh, terbentur, kecelakaan, hingga trauma pada sendi, kesemuanya itu sangat mungkin berujung pada kondisi ini.
Faktor-faktor tersebut menyebabkan ligamen pada pergelangan kaki ‘dipaksa’ untuk melakukan gerakan yang melebihi batas. Akibatnya, ligamen akan terus merenggang hingga akhirnya robek.
Berikut adalah penyebab kaki keseleo yang perlu Anda perhatikan:
- Olahraga atletik (lari, jogging, lompat tali)
- Terjatuh
- Terpeleset
- Terinjak
- Kecelakaan
- Mengangkat beban terlalu berat
- Posisi berdiri salah
Sejumlah faktor risiko juga turut menjadi penyebabnya, yaitu:
1. Riwayat Cedera
Mereka yang memiliki riwayat cedera kaki di masa lalu faktanya menjadi lebih rentan untuk mengalami hal yang sama di kemudian hari, termasuk terkilir. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, tak peduli usia maupun jenis kelamin.
Anda yang pernah memiliki riwayat cedera pada kaki, baiknya lebih berhati-hati ketika melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga.
2. Olahraga Berlebihan
Olahraga memang merupakan aktivitas yang menyehatkan. Namun, olahraga yang dilakukan secara berlebihan juga meningkatkan risiko cedera pada tubuh, tak terkecuali cedera berupa kaki terkilir.
Apalagi, jenis olahraga yang dilakukan menuntut banyak gerakan tubuh, khususnya tangan dan kaki, seperti sepakbola atau futsal, basket, dan badminton.
3. Olahraga Tanpa Pemanasan
Melakukan aktivitas olahraga tanpa didahului oleh pemanasan (warming up) juga menjadi faktor risiko dari kaki keseleo.
Pasalnya, pemanasan ini berfungsi untuk merenggangkan otot-otot, pun membuat tubuh menjadi lebih lentur dan fleksibel saat digerakkan. Tanpa pemanasan (dan juga pendinginan), risiko cedera keseleo menjadi lebih tinggi oleh karena otot dan sendi masih kaku.
4. Pemakaian Alat Olahraga yang tidak Sesuai
Alat olahraga juga hal yang harus diperhatikan jika Anda tidak ingin mengalami kaki terkilir saat berolahraga. Pasalnya, penggunaan alat olahraga yang tidak sesuai berpotensi menyebabkan kaki keseleo atau terkilir.
Misalnya sepatu. Anda tidak bisa sembarangan memakai jenis sepatu untuk lari. Pilihlah jenis sepatu yang memang sudah di-desain untuk aktivitas lari, yang umum dikenal dengan istilah ‘running shoes’. Menggunakan jenis sepatu selain itu (seperti casual shoes) akan menyebabkan kaki rentan terkilir.
5. Obesitas
Kelebihan berat badan atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah obesitas tak luput dari faktor risiko dari masalah kesehatan yang satu ini. Orang-orang yang mengalami obesitas cenderung memiliki sendi dan otot yang lemah. Hal inilah yang lantas memicu terjadinya kaki terkilir.
6. Tempat
Salah satu penyebab kaki terkilir adalah terpeleset dan terjatuh. Kedua insiden tersebut umumnya terjadi di tempat-tempat yang memang memungkinkan, seperti lantai licin atau permukaan jalan yang kasar.
Jadi, berhati-hatilah apabila Anda sedang berjalan di atas lantai yang licin atau permukaan jalan yang kasar untuk meminimalisir risiko terpeleset dan jatuh hingga menyebabkan kaki keseleo.
7. Kelelahan
Aktivitas fisik membuat tubuh merasa lelah. Otomatis, kaki pun tidak lagi kuat untuk menopang tubuh. Namun, apabila tubuh yang sedang lelah tetap dipaksa melanjutkan aktivitas fisik, hal ini bisa menyebabkan kaki keseleo.
Oleh karena itu, jangan paksa tubuh untuk tetap bergerak manakala sudah merasa lelah. Kalaupun ingin melanjutkan aktivitas fisik yang sedang dilakukan, setidaknya beristirahat terlebih dahulu selama beberapa menit.
Jenis dan Derajat Keseleo (Terkilir)
Dilihat dari derajat atau tingkat keparahannya, keseleo pada pergelangan kaki terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
- Keseleo ringan, adalah kondisi di mana keseleo masih belum parah dan kaki masih dapat digerakkan dengan mudah
- Keseleo sedang, adalah kondisi di mana keseleo atau terkilir sudah sampai menimbulkan memar dan pergerakan kaki menjadi lebih terbatas
- Keseleo berat, adalah kondisi di mana keseleo sudah sangat parah hingga menyebabkan ligamen robek. Pergerakan kaki menjadi sangat terbatas
Ciri dan Gejala Keseleo (Terkilir)
Keseleo ditandai oleh sejumlah ciri dan gejala, yang tentunya berpusat pada area pergelangan kaki yang mengalami cedera. Berikut ini adalah ciri dan gejala kaki terkilir yang umum dialami begitu Anda mengalaminya:
- Nyeri pada pergelangan kaki
- Kaku pada pergelangan kaki
- Keterbatasan melakukan gerakan khususnya pada bagian yang keseleo
- Memar dan bengkak pada pergelangan kaki (disertai perubahan warna kulit menjadi kebiruan)
- Sulit bertumpu pada kaki yang mengalami keseleo
- Tidak bisa berjalan dengan lancar
- Kaki terasa lemah
Rasa nyeri dan keterbatasan gerak akibat kaki keseleo berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahannya. Apabila dirasa keseleo sudah sangat menyakitkan dan membuat Anda tidak bisa bergerak, segera kunjungi dokter guna dilakukan penanganan medis lebih lanjut.
Perlu diketahui juga, ciri dan gejala di atas tidak melulu menandakan Anda sedang mengalami keseleo atau terkilir. Bisa saja nyeri dan kaku pada pergelangan kaki disebabkan oleh jenis cedera kaki lainnya. Inilah mengapa memeriksakan diri ke dokter disarankan agar mendapat penangan medis yang sesuai sehingga pengobatan berjalan efektif.
Diagnosis Keseleo (Terkilir)
Untuk memastikan kondisi keseleo atau terkilir yang Anda alami (identifikasi derajat atau tingkat keparahan) yang mana ini nantinya berguna untuk menentukan langkah medis yang akan ditempuh, dokter perlu melakukan sejumlah prosedur diagnosis yang meliputi:
1. Anamnesis
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan terkait dengan keluhan yang Anda alami.
- Sejak kapan kondisi ini berlangsung?
- Apa saja yang dirasakan?
- Apa saja aktivitas yang dilakukan sehari-hari?
- Apakah aktif berolahraga?
- Apakah memiliki riwayat cedera kaki?
2. Pemeriksaan Fisik
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, yakni memeriksa kondisi pergelangan kaki pasien dengan cara menekan pergelangan kaki untuk mengetahui keadaan sendi-sendi dan juga jaringan yang ada di dalamnya.
Prosedur diagnosis yang satu ini akan membuat pasien sedikit tidak nyaman dan kesakitan. Namun, dengan cara tersebutlah dokter dapat mengidentifikasi kemampuan pergerakan sendi, kestabilan kaki, derajat nyeri, dan sejumlah aspek penting lainnya.
3. Pemeriksaan Penunjang
Terakhir, dokter akan melaksanakan prosedur pemeriksaan penunjang untuk melihat kondisi ligamen di dalam pergelangan kaki, guna membantu menentukan seberapa parah kerusakan yang terjadi pada ligamen.
Beberapa metode pemeriksaan penunjang yang umum dilakukan adalah:
1. X-Ray
Salah satu metode yang umum digunakan untuk mendiagnosis kaki keseleo atau terkilir adalah X-Ray. Pemeriksaan melalui sinar X-Ray bertujuan untuk mendapatkan citra dari pergelangan kaki dan tulang.
Tes ini penting untuk memastikan keadaan tulang dan pergelangan kaki, apakah ada kemungkinan patah tulang atau hanya keseleo.
2. Ultrasonography (USG)
Tes ultrasonography atau USG menggunakan gelombang suara untuk memperoleh citra bagian dalam tubuh, dalam hal ini pergelangan kaki yang keseleo atau terkilir.
Tujuan dilakukannya tes USG ini untuk mengidentifikasi kondisi ligamen pada sejumlah posisi pergelangan kaki.
3. CT Scan
Sementara itu, prosedur pemeriksaan penunjang CT scan dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail dari bagian dalam pergelangan kaki, khususnya di area sendi tempat ligamen berada.
Ada kalanya dokter juga akan menggabungkan antara CT scan ini dengan metode X-Ray. Tujuannya, agar terlihat gambaran 3 dimensi pergelangan kaki dari pelbagai sudut.
4. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnetic resonance imaging (MRI) adalah metode pemeriksaan penunjang yang dilakukan dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik dan radio untuk mendapatkan citra bagian dalam tubuh.
Tes ini nantinya akan menghasilkan citra 3 (tiga) dimensi dari bagian dalam tubuh, dalam kasus keseleo (terkilir), yakni pergelangan kaki dan jaringan-jaringan di sekitarnya tak terkecuali ligamen.
Pengobatan Keseleo (Terkilir)
Cara mengobati keseleo harus disesuaikan dengan derajat keseleo yang dialami oleh pasien.
Keseleo yang masih tergolong ringan mungkin masih bisa diobati secara mandiri. Namun, keseleo yang sudah parah harus ditangani oleh dokter spesialis (bahkan bisa sampai rawat inap).
Pada intinya, pengobatan terkilir atau keseleo ini bertujuan untuk:
- Meredakan nyeri pada pergelangan kaki
- Menghilangkan bengkak dan memar pada pergelangan kaki
- Memperbaiki ligamen yang robek
- Memulihkan fungsi pergelangan kaki
Lantas, apa saja yang bisa dijadikan cara mengatasi keseleo? Simak informasinya berikut ini.
1. Obat-Obatan
Pemberian obat-obatan pada kaki keseleo atau terkilir secara garis besar ditujukan untuk meredakan gejala nyeri yang ditimbulkan oleh kondisi ini. Beberapa jenis obat yang diberikan antara lain:
- Acetaminophen
- Aspercreme
- Aspirin
- Ibuprofen
- Naproxen sodium
2. Terapi Fisik
Cara mengobati keseleo selanjutnya adalah dengan melakukan terapi fisik, tentunya di bawah pengawasan terapis ahli. Terapi fisik sebagai cara mengatasi keseleo ini sejatinya merupakan bagian dari pemulihan pasca penyembuhan keseleo.
Tujuan dari terapi fisik ini adalah untuk:
- Mengembalikan dan menguatkan fungsi pergelangan kaki
- Menghindari otot pergelangan kaki menjadi kaku
- Menghindari masalah lanjutan pada pergelangan kaki
3. Penggunaan Alat bantu
Selama masa penyembuhan, pasien kaki terkilir mungkin juga akan diberikan alat bantu khusus untuk membantu pergerakan kakinya. Beberapa alat bantu yang lazim digunakan seperti:
- Perban
- Tongkat berjalan
- Kursi roda
- Brace
Penggunaan alat-alat tersebut tentunya disesuaikan dengan kondisi atau derajat keseleo yang dialami oleh pasien.
4. Pengobatan Mandiri
Selain cara mengatasi keseleo di atas yang notabene harus benar-benar di bawah pengawasan dokter maupun terapis, penderita keseleo juga disarankan untuk melakukan sejumlah aktivitas yang bisa dilakukan secara mandiri, yaitu:
- Mengangkat pergelangan kaki hingga melebihi posisi jantung saat tidur di malam hari, bertujuan untuk mengalirkan cairan ke area kaki sehingga bengkak bisa mengempis
- Membalut pergelangan kaki yang keseleo dengan perban khusus
- Mengompres pergelangan kaki yang keseleo dengan es (yang telah dibungkus plastik dan handuk) selama kurang lebih 30 menit setiap 2-3 jam sekali, hingga 2-3 hari.
- Istirahat yang cukup, dan sebisa mungkin menghindari aktivitas-aktivitas yang menuntut Anda banyak bergerak dan bertumpu pada kaki
Khusus poin yang terakhir, lamanya waktu istirahat tidak dapat dipastikan oleh karena bergantung pada seberapa parah keseleo yang terjadi. Semakin parah kaki terkilir, semakin lama waktu istirahat yang dibutuhkan sampai kondisi ini benar-benar sembuh.
5. Operasi
Pada kasus keseleo yang sudah sangat parah, dalam artian kondisi tersebut tidak juga membaik setelah melakukan pelbagai cara mengobati keseleo, tindakan operasi mungkin saja akan dilakukan.
Namun demikian, sangat jarang sekali ada kasus di mana keseleo sampai harus melibatkan tindakan operasi untuk menyembuhkannya.
Pencegahan Keseleo (Terkilir)
Tidak ada yang bisa memprediksi apa dan kapan Anda akan mengalami insiden-insiden yang berujung pada kondisi kaki terkilir. Akan tetapi, beberapa langkah pencegahan di bawah ini bisa Anda terapkan untuk meminimalisir risikonya.
1. Berhati-hati
Meningkatkan kehati-hatian saat sedang berjalan, berlari, atau melompat menjadi cara mencegah keseleo yang harus Anda lakukan. Hal ini utamanya apabila kebetulan Anda sedang berada di atas lantai atau permukaan datar lainnya yang licin dan kasar. Usahakan untuk melakukan semuanya tanpa harus terburu-buru.
2. Aktif Bergerak
Tubuh yang kurang bergerak lebih rentan mengalami masalah ini, terutama saat tiba-tiba melakukan aktivitas fisik yang berat seperti berolahraga. Hal ini dikarenakan otot-otot dan sendi tubuh tidak terbiasa untuk digerakkan sehingga ‘kaget’ ketika dipaksa untuk bergerak.
Untuk itu, biasakan tubuh untuk bergerak. Caranya, dengan rajin berolahraga. Tak perlu olahraga berat, jogging dan senam saja sudah cukup. Namun, jangan juga memforsir tubuh ketika berolahraga karena hal tersebut juga bisa meningkatkan risiko cedera.
3. Sebelum Olahraga, Lakukan Pemanasan
Penting, jangan sekali-kali Anda memulai aktivitas olahraga tanpa melalukan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan wajib dilakukan setiap Anda hendak berolahraga. Kegiatan ini bertujuan untuk melenturkan otot dan sendi tubuh agar lebih fleksibel saat digerakkan nanti.
4. Gunakan Alat Olahraga Berkualitas
Mengingat alat olahraga juga turut andil dalam memberikan kenyamanan saat berolahraga, pun menghindari tubuh dari cedera termasuk keseleo, pastikan Anda menggunakan peralatan olahraga yang bisa menunjang itu semua, mulai dari kenyamanan hingga keamanan. Sangat disayangkan jika alat olahraga justru menyebabkan kaki Anda terkilir, bukan?
Itu dia informasi seputar kaki keseleo (terkilir) yang perlu Anda ketahui. Perlu diingat, informasi kesehatan ini tidak serta merta bisa dijadikan rujukan berkaitan dengan jenis cedera kaki yang satu ini. Segera kunjungi dokter apabila anda mengalami kaki terkilir yang sudah cukup mengganggu. Semoga bermanfaat!
- Baoge, L. et al. 2012. Treatment of Skeletal Muscle Injury: A Review. ISRN Orthopedics, doi: 10.5402/2012/689012. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24977084 [diakses pada 21 Agustus 2019]
- Sprains. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sprains/symptoms-causes/syc-20377938 [diakses pada 21 Agustus 2019]
- Wedro, B, MD, FACEP, FAAEM. Sprains and Strains. MedicineNet. https://www.medicinenet.com/sprained_ankle/article.htm#sprains_and_strains_facts [diakses pada 21 Agustus 2019]
- Sprains and Strains. NIH. https://www.niams.nih.gov/health-topics/sprains-and-strains#tab-overview [diakses pada 21 Agustus 2019]
- Sprains, Strains and Other Soft-Tissue Injuries. OrthoInfo. https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/sprains-strains-and-other-soft-tissue-injuries/ [diakses pada 21 Agustus 2019]