DokterSehat.Com – Apakah Anda pernah mengalami pigmentasi hitam di kulit wajah dengan perabaan kasar?? Bisa jadi itu adalah Keratosis Seboroik. Mungkin Anda cemas dan khawatir bila Keratosis Seboroik bersifat kanker.
Jangan panik, sebaiknya Anda menyimak lebih lanjut penjelasan ini untuk menemukan pengertian, penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, dan tindakan pengobatan Keratosis Seboroik.
Apa Itu Keratosis Seboroik?
Gejala Keratosis Seboroik adalah adanya berupa benjolan kecil dengan warna gelap (cokelat atau hitam) dengan permukaan yang kasar. Ada juga orang yang menyebut Keratosis Seboroik dengan istilah kutil tua.
Hal ini dikarenakan Keratosis Seboroik umumnya dialami oleh orang-orang usia lanjut. Namun, tidak menutup kemungkinan, masalah kulit ini juga dialami oleh orang paruh baya. Keratosis Seboroik biasanya di wajah, dada, punggung,leher dan lengan.
Tidak perlu cemas, Keratosis Seboroik bersifat jinak dan tidak memiliki resiko terhadap kanker kulit. . Seringkali Keratosis Seborhoik dikira sebagai melanoma yang merupakan kanker kulit karena memiliki gejala klinis dan penampakan yang hampir sama.
Berbeda dengan kutil kulit yang muncul akibat virus HPV, Keratosis Seborhoik disebabkan karena paparan sinar matahari yang berlebihan dan penyakit ini tidak menular sehingga Anda tidak perlu takut berdekatan dengan orang yang memiliki Keratosis Seborhoik.
Perbedaan Keratosis Seboroik dengan Melanoma
Seringkali ada kekeliruan mengira Keratosis Seboroik adalah Melanoma. Bisa dipahami hal tersebut teradi karena penampakan keduanya hampir mirip sehingga sulit dibedakan.
Yuk, kenali perbedaan antara Keratosis Seboroik dan Melanoma melalui tabel di bawah ini:
Keratosis Seborhoik | Melanoma |
Bersifat Jinak | Merupakan salah satu jenis kanker kulit |
Tidak berbahaya | Berpotensi mematikan |
Tidak menyebar ke seluruh tubuh | Mempunyai potensi untuk bermetastasis atau dapat menyebar ke daerah tubuh yang lain |
Gejala awal berupa penonjolan kecil pada kulit dengan warna yang gelap dan permukaan kasar | Gejala awal berupa adanya tahi lalat berukuran kecil |
Belum diketahui penyebabnya | Disebabkan oleh paparan sinar UV |
Diagnosis Keratosis Seborhoik ditegakkan dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik menyeluruh oleh dokter. Dokter juga dapat menggunakan alat dermoskopi, yaitu kaca pembesar khusus untuk mengidentifikasi penyakit ini.
Apabila secara klinis sulit untuk dibedakan, Dokter dapat melakukan tindakan biopsi untuk memastikan benjolan sebagai Keratosis Seboroik dan menyingkirkan diagnosis banding Melanoma. Jika hasilnya menunjukkan adanya sel kanker, maka benjolan tersebut adalah Melanoma dan dokter akan menyarankan terapi yang sesuai.
Penyebab Keratosis Seboroik
Keratosis Seboroik bukan dikarenakan oleh virus, bakteri, jamur, ataupun sinar radiasi. Penyebab Keratosis bersifat idiopatik karena dokter masih belum menemukan penyebab pasti.
Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan peluang terjadinya Keratosis Seboroik, seperti:
- Usia – semakin tua semakin berpeluang
- Riwayat keluarga – mempunyai anggota keluarga yang pernah mengalami Keratosis Seboroik
- Terlalu banyak terpapar sinar matahari
- Ras kulit putih
- Wanita hamil
- Terapi hormon esterogen
Gejala Keratosis Seboroik
Sebagai sebuah masalah kelainan kulit, tentu saja pertumbuhan Keratosis Seboroik bisa diketahui oleh penderitanya dengan melihat adanya perubahan pada kulit. Perubahan kulit tersebut memiliki gejala tertentu bila memang Keratosis Seboroik
Berikut ini adalah beberapa gejala Keratosis Seboroik:
- Berawal dari benjolan kecil
- Benjolan berkembang menjadi lebih tebal
- Berbentuk oval atau bulat
- Berwarna kecokelatan atau kehitaman
- Permukaan tidak rata atau kasar
- Umumnya tidak disertai dengan rasa gatal atau nyeri
Apabila benjolan tersebut mudah berdarah atau berkembang sangat cepat, maka Anda patut curiga bila itu adalah kanker kulit.
Diagnosis Kutil Tua
Walaupun tidak berbahaya, sebaiknya Anda mengunjungi dokter untuk memastikan diagnosis Keratosis Seboroik, bukan melanoma. Pada tahap pertama, diagnosis yang akan dilakukan oleh dokter adalah menanyakan informasi terkait pada pasien termasuk gejala yang dialami.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mengamati benjolan kecil tersebut. Jika dokter masih belum bisa memastikan apakah benjolan itu adalah Keratosis Seboroik, maka tindakan diagnosis yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan biopsi.
Tindakan biopsi memerlukan pengangkatan jaringan pada benjolan yang diduga Keratosis Seboroik. Selanjutnya, jaringan akan diperiksa di laboratorium oleh ahli histopatologi dengan menggunakan mikroskop.
Komplikasi Keratosis Seboroik
Kutil tua atau Keratosis Seboroik yang digaruk akan mengakibatkan kulit mengalami pendarahan atau pembengkakan. Komplikasi Keratosis Seboroik juga bisa menyebabkan infeksi kulit. Apabila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri, dokter akan memberikan krim antibiotik.
Pengobatan Keratosis Seboroik
Sebebarnya, Keratosis Seboroik tidak memerlukan pengobatan karena tidak berbahaya bagi tubuh. Pengobatan dilakukan dengan alasan estetik dan apabila mengganggu penampilan.
Ada beberapa pilihan tindakan pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengobati Keratosis Seboroik, yaitu:
1. Cryosurgery
Cryosurgery adalah tindakan membekukan jaringan di luar tubuh dengan menggunakan nitrogen cair yang sangat dingin. Cairan nitrogen dapat menghancurkan jaringan sehingga Keratosis Seboroik bisa rontok dan hilang.
2. Electrocautery
Tindakan ini menggunakan arus listrik untuk menghilangkan Keratosis Seboroik. Cara ini juga dianggap cukup efektif seperti Cryosurgery. Akan tetapi, tindakan ini bisa meninggalkan bekas luka yang membutuhkan waktu lama untuk bisa hilang.
3. Kuretase
Kuretase bertujuan untuk mengikis permukaan kulit dengan alat khusus. Tindakan pengobatan ini umum dilakukan bersamaan dengan Cryosurgery atau Electrocautery. Pada beberapa kasus, pengobatan Keratosis Seboroik bisa menggunakan Kuretase saja.
4. Ablasi
Ablasi adalah tindakan menguapkan jaringan Keratosis Seboroik dengan menggunakan laser. Tindakan ini memerlukan fokus dan perhatian dokter bedah atau dokter kulit agar tidak terjadi kesalahan.
Anda tidak perlu bingung untuk menggunakan tindakan pengobatan yang mana. Dokter akan merekomendasikan tindakan pengobatan yang cocok dengan kondisi Keratosis Seboroik atau kutil tua yang Anda alami.
Informasi ini telah ditinjau oleh dr. Patricia Aulia