Terbit: 16 September 2020 | Diperbarui: 8 April 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Kejang parsial terjadi akibat salah satu bagian kecil dari otak mengalami lonjakan sinyal listrik. Ketahui apa itu kejang parsial, gejala, penyebab, cara mengatasi, dll.

Kejang Parsial: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Kejang Parsial?

Kejang parsial adalah bentuk dari gangguan pada aktivitas listrik dari satu sisi otak. Otak bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik melalui neuron untuk memberikan perintah pada sel dan organ tubuh. Lonjakan listrik di otak akan menyebabkan kejang.

Kejang parsial (simple partial seizure) disebut juga dengan kejang onset fokal (focal onset seizures). Kejang onset lokal terjadi sangat singkat -1 hingga 2 menit saja- dan tidak menyebabkan Anda kehilangan kesadaran.

Ada berbagai penyebab kejang onset fokal seperti epilepsi tumor. Kebanyakan orang yang pernah mengalami kejang onset lokal dapat pulih dengan perawatan yang tepat. Tergantung pada penyebabnya, kejang parsial dapat berlanjut menjadi parsial kompleks (diikuti dengan kejang seluruh tubuh dan kehilangan kesadaran)

 

Gejala Kejang Parsial

Lonjakan aktivitas listrik di salah satu sisi otak dapat memengaruhi 4 fungsi, termasuk:

  • Motorik: Gangguan pada respon dan kendali dari aktivitas di tangan, kaki, atau wajah.
  • Sensorik: Gangguan pada sistem pendengaran, penglihatan, atau penciuman.
  • Onotomi: Gangguan pada irama jantung, tekanan darah, dan fungsi usus.
  • Psikis: Kejang menyebabkan gejala pada psikis seperti perubahan emosional, kecemasan, dan ketakutan.

Secara umum, gejala kejang onset lokal meliputi:

  • Pusing
  • Kontraksi otot
  • Membuat gerakan kepala atau mata yang tidak biasa
  • Melakukan gerakan berulang
  • Pupil membesar
  • Perubahan penglihatan
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Detak jantung meningkat
  • Kesulitan bicara dalam beberapa saat
  • Merasa seperti mencium bau aneh
  • Merasa seperti melihat lampu berkedip
  • Merasa takut, cemas, atau bahagia tiba-tiba
  • Merasa perubahan yang aneh dalam sisi penglihatan, pendengaran, sensasi pada kulit, atau perasaan
  • Sentakan atau getaran pada satu sisi tubuh di kaki atau tangan
  • Perubahan emosi yang tidak jelas
  • Merasa cemas
  • Merasa de javu atau pernah merasa dalam sebuah kejadian sebelumnya

Seseorang yang mengalami gejala kejang onset lokal masih sadar namun kehilangan beberapa kontrol dari fungsi tubuhnya. Hanya penderita kejang onset lokal tersebut yang menyadari adanya perubahan (bersifat internal), orang lain tidak dapat mengidentifikasinya.

Kapan Harus ke Dokter?

Sadari bila tubuh Anda mengalami gejala kejang sederhana berupa kehilangan kendali atas gerakan, perubahan emosi yang tidak biasa, atau masalah sensorik. Pasalnya, gejala kejang sederhana ini sering disalah artikan sebagai hal umum seperti kehilangan konsentrasi, kemalasan, atau tidak bersemangat beraktivitas.

Segera hubungi dokter bila merasakan gejala kejang onset lokal seperti yang sudah disebutkan, termasuk:

  • Kejang dalam keadaan hamil.
  • Belum pernah kejang sebelumnya.
  • Penderita diabetes.
  • Mengalami luka saat kejang.
  • Kejang terjadi lebih dari 5 menit.
  • Mengalami gejala kejang lanjutan.

Berbeda dengan gejala kejang kompleks di mana gejalanya terlihat jelas (bersifat eksternal) dan mudah dikenali oleh orang lain. Gejala kejang onset lokal juga sering terjadi pada anak-anak yang dapat menjadi tanda awal epilepsi pada anak.

Penyebab Kejang Parsial

Penyebab kejang parsial adalah lonjakan sinyal listrik di salah satu sisi otak. Gangguan sinyal listrik ini dapat terjadi akibat beberapa penyakit medis yang mendasarinya, seperti:

  • Epilepsi.
  • Cedera otak atau kepala.
  • Jaringan parut pada otak.
  • Kelainan struktur otak.
  • Iritasi otak pascaoperasi.
  • Infeksi otak seperti abses otak.
  • Komplikasi stroke.
  • Komplikasi tumor.
  • Efek samping dari obat-obatan tertentu.
  • Keracunan zat tertentu.
  • Efek sakau narkoba.
  • Faktor genetik tertentu.

Penderita diabetes dapat mengalami kejang parsial sederhana secara terus-menerus atau disebut juga dengan epilepsia partialis continua (EPC).

Faktor Risiko Kejang Parsial

Selain kondisi medis, kejang onset lokal atau kejang sederhana juga dapat dipicu oleh beberapa faktor, termasuk:

  • Mengonsumsi obat pereda nyeri atau obat antiseizure.
  • Melihat lampu berkedip.
  • HIV berisiko terjadi infeksi otak.
  • Riwayat trauma otak/kepala.
  • Riwayat saat anak-anak mengalami kejang demam.
  • Riwayat keluarga mengalami kejang.

Kejang sederhana dapat disebabkan oleh faktor lain yang tidak diketahui atau tidak dipahami (kejang idiopatik).

Diagnosis Kejang Parsial

Dokter akan bertanya seputar gejala fisik yang Anda alami serta sudah berapa lama itu terjadi. Dokter juga akan memeriksa kesehatan fisik Anda saat ini dan riwayat medis Anda.

Bila mencurigai adanya masalah sinyal listrik di salah satu bagian otak, dokter akan menggunakan beberapa metode, termasuk:

  • Electroencephalograms (EEGs), pemeriksaan ini dapat membantu mengidentifikasikan pelepasan listrik tidak normal.
  • Pemindaian MRI otak (magnetic resonance imaging) atau CT (computed tomography) dapat membantu diagnosis bila ada masalah struktural otak.

Dokter mungkin akan menggunakan metode pemeriksaan lain, terutama bila kejang disebabkan oleh masalah medis serius terkait kesehatan otak atau penyakit parah lainnya.

Jenis Kejang Parsial

Terdapat 2 jenis kejang onset lokal, yaitu:

1. Focal Aware

Focal aware adalah istilah untuk kejang umum atau kejang parsial sederhana yang tidak membahayakan dan penderitanya tetap sadar. Kejang jenis ini hanya berlangsung selama beberapa menit, tidak sampai 2 menit. Anda mungkin merasa cemas atau takut saat merasakannya.

2. Focal Impaired Awareness

Gejala kejang yang lebih berat dan mungkin penderitanya akan kehilangan kesadaran. Kejang ini juga berlangsung cepat hanya 1-2 menit dengan peringatan awal berupa gejala kantuk atau kecemasan.

 

Cara Mengobati Kejang Parsial

Perawatan kejang harus dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Sementara penderita kejang onset lokal dapat diatasi saat episode kejang sedang terjadi.

1. Pertolongan Pertama Orang Kejang

Berikut ini pertolongan pertama yang dapat Anda berikan bila melihat orang lain kejang:

  • Posisi orang tersebut di tempat duduk atau berbaring di area yang aman.
  • Jauhkan benda-benda yang membahayakan.
  • Penderita kejang parsial tidak kehilangan kesadaran, jadi ia masih bisa berbicara atau bertindak.
  • Tanyakan apa yang orang tersebut butuhkan.
  • Buat orang tersebut tetap tenang dan segera hubungi rumah sakit bila keadaannya memburuk.

Jangan biarkan orang tersebut mengalami kontraksi otot karena akan membahayakan diri sendiri atau mungkin orang lain.

2. Perubahan Pola Makan

Bila Anda pernah mengalami gejala kejang sederhana, Anda harus menjaga pola makan sehat selanjutnya. Anda disarankan untuk menjalankan pola diet ketogenik di bawah pengawasan ahli diet.

3. Obat-obatan Antikejang

Beberapa contoh obat antikejang bila Anda mengalami gejala kejang berulang, termasuk:

  • Karbamazepin (Tegretol)
  • Lamotrigin (Lamictal)
  • Oxcarbazepine (Trileptal)
  • Fenitoin (Dilantin)
  • Valproate (Depakote)

Jenis obat antikejang yang diberikan bisa berbeda satu orang dengan yang lain tergantung pada jenis kejang dan penyebab yang mendasari.

4. Operasi

Dokter akan menyarankan opsi operasi bila kejang diakibatkan oleh masalah serius seperti kelainan otak, tumor, atau jaringan parut pada otak. Operasi adalah pilihan pengobatan terakhir bila jenis pengobatan lain tidak bekerja dan kondisi pasien semakin memburuk.

Cara Mencegah Kejang Parsial

Serangan kejang pertama kali mungkin tidak dapat dicegah karena kejang disebabkan oleh berbagai faktor yang belum diketahui. Walaupun demikian, Anda dapat meminimalkan risiko mengalami kejang dengan menghindari pemicu kejang ringan seperti kelelahan, stres, dehidrasi, dan lainnya.

Bila Anda memiliki riwayat medis yang berisiko menyebabkan komplikasi kejang dan lainnya, maka tetap konsultasikan pada dokter untuk pengobatan terbaik. Anda juga harus selalu menjaga kesehatan dengan makan sehat dan olahraga.

 

  1. Ellen Ellis, Mary. 2018. Focal Onset Seizures (Partial Seizures). https://www.healthline.com/health/partial-focal-seizure#causes. (Diakses pada 16 September 2020).
  2. Epilepsy Foundation. 2020. Focal Onset Aware Seizures (simple partial seizures). https://www.epilepsy.com/learn/types-seizures/focal-onset-aware-seizures-aka-simple-partial-seizures. (Diakses pada 16 September 2020).
  3. Nall, Rachel, MSN, CRNA. 2018. What are simple partial seizures?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320696#outlook. (Diakses pada 16 September 2020).
  4. Wells, Diana. 2017. Simple Partial Seizure. https://www.healthline.com/health/simple-partial-seizure. (Diakses pada 16 September 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi