Terbit: 12 October 2020 | Diperbarui: 30 March 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Penyakit Kawasaki adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada dinding arteri. Kondisi yang sering kali menyerang anak-anak ini cenderung memengaruhi arteri koroner, sehingga mengganggu pasokan darah ke otot jantung. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Penyakit Kawasaki: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Penyakit Kawasaki?

Ini adalah kumpulan gejala tanpa sebab yang jelas yang menyebabkan pembuluh darah meradang. Kondisi ini paling sering menyerang anak-anak di bawah 5 tahun. Perlu diketahui juga, penyakit ini terjadi dalam tiga fase dan demam yang berlangsung lama biasanya merupakan fase yang pertama.

Gejala Penyakit Kawasaki

Penyakit ini bisa datang dengan cepat dan gejala muncul secara bertahap. Tanda dan gejala sendiri biasanya muncul dalam tiga fase. Berbagai fase tersebut, di antaranya:

Fase pertama

Tanda dan gejala fase ini mungkin termasuk:

  • Demam yang sering kali lebih tinggi dari 39 derajat Celcius dan berlangsung lebih dari tiga hari
  • Mata sangat merah tanpa cairan kental
  • Ruam di bagian utama tubuh dan di area genital
  • Bibir merah, kering, pecah-pecah
  • Lidah merah dan bengkak
  • Kulit di telapak tangan tangan dan kaki membengkak dan merah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan mungkin di tempat lain
  • Anak menjadi rewel

Fase kedua

Pada fase ini, penyakit mungkin berkembang menjadi:

  • Pengelupasan kulit tangan dan kaki, terutama ujung jari tangan dan kaki
  • Nyeri sendi
  • Diare
  • Muntah
  • Sakit perut

Fase ketiga

Pada fase ini, tanda dan gejala penyakit Kawasaki perlahan hilang kecuali jika terjadi komplikasi. Mungkin perlu waktu delapan minggu sebelum tingkat energi kembali normal.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Dokter?

Jika anak mengalami demam yang berlangsung lebih dari tiga hari, segera bawa ke dokter. Selain berpatokan pada waktu, apabila demam disertai dengan beberapa gejala berikut, Anda juga harus membawa anak ke dokter, antara lain:

  • Kemerahan di kedua mata
  • Lidah yang sangat merah dan bengkak
  • Kemerahan pada telapak tangan atau telapak kaki
  • Pengelupasan kulit
  • Ruam
  • Kelenjar getah bening membengkak

Mengobati penyakit ini dalam 10 hari sejak diketahui dapat membantu mengurangi kerusakan yang lebih parah.

Penyebab Penyakit Kawasaki

Hingga kini penyebab pasti penyakit ini belum diketahui dengan pasti. Meski begitu, sejumlah pakar menduga bahwa kondisi ini tidak menular dari orang ke orang, melainkan karena sistem imun yang sedang bermasalah.

Sementara itu, sejumlah teori lain mengaitkan kondisi ini dengan bakteri, virus, atau faktor lingkungan, namun belum ada bukti kuat terhadap klaim tersebut.

Faktor Risiko Penyakit Kawasaki

Meski penyebab kondisi ini tidak diketahui dengan pasti, terdapat beberapa hal yang diketahui dapat meningkatkan risiko seorang anak terkena penyakit ini, di antaranya:

  • Anak-anak di bawah usia 5 tahun paling berisiko terkena kondisi ini
  • Anak laki-laki sedikit lebih mungkin dibandingkan anak perempuan untuk mengembangkan penyakit ini
  • Anak-anak keturunan Asia atau Kepulauan Pasifik seperti Jepang atau Korea

Diagnosis Penyakit Kawasaki

Pada dasarnya tidak ada tes khusus yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini. Diagnosis biasanya dilakukan untuk mengesampingkan kondisi lain yang menyebabkan tanda dan gejala serupa, seperti:

  • Demam berdarah yang disebabkan oleh bakteri streptococcal mengakibatkan ruam, menggigil, dan sakit tenggorokan
  • Juvenile rheumatoid arthritis
  • Sindrom Stevens-Johnson
  • Sindrom syok toksik/toxic shock syndrome
  • Campak
  • Penyakit yang ditularkan melalui kutu tertentu, seperti Rocky Mountain spotted fever

Beberapa tes lain yang mungkin disarankan oleh dokter untuk membantu menentukan diagnosis, antara lain:

  • Tes darah. Jumlah sel darah putih yang tinggi dan adanya anemia serta peradangan adalah tanda penyakit ini.
  • Elektrokardiogram. Elektroda dipasang ke kulit untuk mengukur impuls listrik detak jantung, penyakit ini dapat menyebabkan masalah irama jantung.
  • Ekokardiogram. Tes ini menggunakan pencitraan ultrasound untuk menunjukkan seberapa baik jantung bekerja dan dapat membantu mengidentifikasi masalah pada arteri koroner.

Pengobatan Penyakit Kawasaki

Kondisi bisa membuat anak mengalami banyak rasa sakit, hal itu disebabkan karena demam, bengkak, dan masalah kulit. Dokter mungkin meresepkan obat untuk membuat kondisi lebih baik seperti aspirin dan obat yang mencegah penggumpalan darah. Penting untuk diketahui, jangan memberi anak obat apa pun tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan immune globulin ke pembuluh darah (intravena). Pada beberapa anak, pengobatan ini mungkin tidak bekerja optimal, sehingga dokter bisa memberikan steroid untuk membantu mencegah aneurisma koroner.

Sebagian besar anak-anak dengan penyakit ini mulai membaik setelah pengobatan tunggal dengan immune globulin, meskipun terkadang diperlukan lebih banyak dosis.

Sangat penting bagi anak-anak yang menggunakan aspirin dosis tinggi untuk mendapatkan vaksin flu tahunan, hal ini diperlukan untuk membantu mencegah kondisi langka yang disebut sindrom Reye.

Pada banyak kasus, pengobatan dimulai di rumah sakit karena adanya risiko komplikasi.

Komplikasi Penyakit Kawasaki

Kondisi ini adalah penyebab utama penyakit jantung pada anak-anak. Namun, dengan pengobatan yang efektif, hanya sedikit anak yang mengalami kerusakan permanen. Berikut adalah beberapa komplikasi jantung yang bisa terjadi, antara lain:

  • Peradangan pembuluh darah, biasanya arteri koroner
  • Radang otot jantung
  • Masalah katup jantung
  • Irama jantung yang tidak biasa (aritmia)

Radang arteri koroner dapat menyebabkan melemahnya dan menggembungnya dinding arteri (aneurisma). Aneurisma meningkatkan risiko penggumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung atau pendarahan internal yang mengancam jiwa. Ekokardiogram dapat menunjukkan banyak dari komplikasi ini.

Pencegahan Penyakit Kawasaki

Apabila pengobatan dimulai dalam 10 hari sejak dimulainya penyakit, hal itu bisa menurunkan risiko masalah pembuluh darah dan jantung. Dikarenakan penyebab dari penyakit ini belum diketahui dengan pasti, maka tidak ada pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindar dari kondisi ini.

 

  1. Anonim. Kawasaki disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kawasaki-disease/symptoms-causes/syc-20354598. (Diakses pada 12 Oktober 2020).
  2. Anonim. Kawasaki Disease. https://www.webmd.com/children/what-is-kawasaki-disease#1. (Diakses pada 12 Oktober 2020).
  3. Anonim. Kawasaki Disease. https://kidshealth.org/en/parents/kawasaki.html. (Diakses pada 12 Oktober 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi