Terbit: 13 December 2018 | Diperbarui: 23 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

DokterSehat.Com – Pernah mendengar apa itu kalazion? Jika belum tahu, ini adalah sebuah penyakit yang berupa benjolan kecil di area kelopak mata. Meski tak sakit, namun cukup mengganggu penglihatan. Kira-kira apa penyebab dan gejala kalazion? Ketahui juga apa obatnya!

Kalazion – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa Itu Kalazion?

Kalazion adalah benjolan kecil yang biasanya tidak nyeri, atau bengkak yang muncul di kelopak mata. Suatu kelenjar meibomian atau minyak yang tersumbat menyebabkan benjolan di kelopak mata. Kondisi Ini dapat berkembang di kelopak mata atas atau bawah, dan bisa hilang tanpa pengobatan. Chalazia adalah istilah untuk beberapa Kalazion.

Kalazion kadang-kadang membingungkan antara benjolan di kelopak mata secara internal atau eksternal. Benjolan di kelopak mata internal adalah infeksi kelenjar meibom. Sementara benjolan di kelopak mata eksternal adalah infeksi di daerah folikel bulu mata dan kelenjar keringat.

Biasanya kondisi itu menyakitkan dan chalazia biasanya tidak. Chalazia dapat berkembang setelah benjolan di mata. Anda harus memeriksakan diri ke dokter mata jika khawatir mengalami kalazion, terutama jika itu menghalangi penglihatan atau jika Anda memiliki chalazia sebelumnya.

Penyebab Kalazion

Kalazion disebabkan oleh penyumbatan di salah satu kelenjar meibomian kecil di kelopak atas dan bawah. Minyak yang diproduksi kelenjar ini membantu melembapkan mata. Peradangan atau virus yang menyerang kelenjar meibom adalah penyebab dasar chalazia.

Chalazia lebih umum pada orang dengan kondisi peradangan seperti seborrhea, jerawat, rosacea, blepharitis kronis, atau peradangan kelopak mata jangka panjang.

Mereka juga lebih umum pada orang dengan konjungtivitis viral atau infeksi yang menutupi bagian dalam mata dan kelopak mata. Chalazia berulang atau tidak biasa mungkin merupakan gejala kondisi yang lebih serius, tetapi ini jarang terjadi.

Faktor Risiko Kalazion

Individu dengan sekresi kelenjar meibomian lebih tebal daripada yang lain memiliki risiko lebih besar mengembangkan kalazion. Jika Anda memiliki satu kalazion, Anda berisiko lebih besar mengembangkan yang lain di masa mendatang.

Orang dengan rosacea jerawat, karena perubahan dalam kelenjar minyak wajah, berisiko lebih besar mengembangkan chalazia. Seborrhea kelopak mata (ketombe kelopak mata) meningkatkan risiko mengembangkan kalazion.

Gejala Kalazion dan Hordeolum

Hordeolum biasanya dimulai sebagai benjolan di kelopak mata yang terlihat seperti jerawat sepanjang tepi kelopak mata.

  • Ketika hordeolum tumbuh, kelopak mata menjadi bengkak dan sakit, dan mata mungkin berair.
  • Biasanya hordeolum membengkak selama sekitar 3 hari sebelum mereka membuka dan mengeluarkan isinya sendiri.
  • Hordeolum biasanya sembuh dalam waktu sekitar seminggu.

Sementara kalazion dimulai sebagai benjolan atau kista di bawah kulit kelopak mata.

  • Tidak seperti hordeolum, kalazion adalah benjolan di dalam kelopak mata tidak sakit.
  • Kalazion tumbuh lebih lambat dari hordeolum. Jika kalazion cukup besar, hal itu dapat memengaruhi pandangan.
  • Peradangan dan pembengkakan dapat menyebar ke daerah sekitar mata.
  • Kalazion sering reda dalam beberapa bulan tanpa pengobatan.

Diagnosis Kalazion

Dokter mendiagnosis masalah ini dengan cara memeriksa kelopak mata. Mungkin sulit untuk membedakan antara hordeolum dan kalazion. Jika ada benjolan di dalam kelopak mata yang terasa keras, dokter mungkin akan mendiagnosa sebagai kalazion.

Diagnosis chalazion melibatkan pemeriksaan mata yang komprehensif. Dokter mata mencari riwayat medis Anda untuk memahami gejala dan masalah kesehatan yang mungkin Anda miliki yang dapat berkontribusi pada masalah kelopak mata.

Dokter akan memeriksa mata, melihat struktur kelopak mata, tekstur kulit, dan penampilan bulu mata.

Akhirnya, dokter mata akan menggunakan alat untuk melihat pinggiran kelopak mata, dasar bulu mata, dan bukaan kelenjar meibom.

Meskipun kalazion kadang-kadang dapat menyerupai masalah kelopak mata lainnya, termasuk sties dan lesi kanker, dokter umumnya mendiagnosis kista meibomian dengan benar.

Pengobatan Kalazion

Perawatan di rumah dapat mengatasi semua yang diperlukan untuk penanganan kalazion.

  • Saat benjolan di kelopak mata muncul, terapkan kompres hangat selama 5 sampai 10 menit pada area benjolan, lakukan cara ini 3-6 kali sehari. Hal ini biasanya membantu daerah yang terkena untuk lebih cepat sembuh. Cara ini juga dapat membantu membuka pori-pori tersumbat sehingga dapat menguras dan mengeluarkan isi benjolan di mata.
  • Pijat lembut pada benjolan di mata setelah kompres air hangat. Cara ini untuk mengeluarkan cairan di dalam benjolan. Sebelumnya, cuci tangan hingga bersih sebelum melakukan pemijatan atau gunakan alat bantu seperti cotton bud.
  • Membersihkan kelopak mata sekitar 2 kali sehari untuk menghilangkan minyak dan sel kulit mati yang menyebabkan pembentukan cairan di dalam benjolan mata.
  • Biarkan kalazion atau hordeolum terbuka sendiri. Jangan memencet atau membukanya, kecuali memang dibantu oleh dokter mata.
  • Jangan memakai make up mata atau kontak lensa sampai benjolan di mata benar-benar sembuh.
  • Jika benjolan di kelopak mata tidak hilang, konsultasikan dengan dokter mata. Anda mungkin perlu resep untuk salep mata antibiotik atau obat tetes mata. Menggunakan pengobatan salep antibiotik seperti salep tetrasiklin, bukan karena ada bakteri di dalam kalazion atau hordeolumnya, tetapi untuk meregulasi ulang jaringan minyak yang tersumbat di sana, dan ini perlu resep dokter.
  • Anda mungkin perlu untuk mengambil pil antibiotik jika infeksi telah menyebar ke kelopak mata atau mata.
  • Jika hordeolum atau kalazion sangat besar, dokter mungkin perlu untuk menusuk sedikit jaringan kelopak sehingga isinya dapat mengalir keluar dan sembuh. Jangan mencoba untuk menusuk sendiri benjolan di kelopak mata.

Cara Mencegah Kalazion

  • Jangan mengucek mata. Hal ini dapat mengiritasi mata dan membiarkan bakteri menyebar. Jika Anda perlu menyentuh mata, cuci tangan terlebih dahulu.
  • Lindungi mata dari debu dan polusi udara. Misalnya, memakai kacamata keselamatan saat Anda melakukan tugas-tugas berdebu seperti menyapu atau memotong rumput.
  • Ganti riasan mata, terutama maskara, setidaknya setiap 6 bulan. Bakteri dapat tumbuh dari make up.
  • Jika Anda sering mengalami kalazion, cuci kelopak mata Anda secara teratur dengan sedikit sampo bayi dicampur dengan air hangat.
  • Segera obati peradangan atau infeksi apapun dari kelopak mata.

Perlu diperhatikan, jika cairan dalam benjolan di dalam kelopak mata mengalami infeksi dan menyebar ke seluruh kelopak mata dan jaringan di sekitar mata, maka kondisi ini dapat menyebabkan selulitis orbita. Kondisi ini menyebabkan kelopak mata memerah dan bengkak, sehingga penderita tidak dapat membuka mata, merasakan nyeri hebat, hingga demam.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi