Terbit: 16 October 2020 | Diperbarui: 18 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Kaki kram saat tidur adalah kondisi yang umum terjadi pada orang dewasa. Gangguan ini bisa terjadi beberapa detik hingga beberapa menit. Meski lebih sering terjadi di betis, kondisi ini juga bisa terjadi di tungkai. Ketahui penyebab hingga cara mengatasinya.

Kaki Kram saat Tidur: 9 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab Kaki Kram saat Tidur

Beberapa pakar hingga kini belum mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan masalah pada otot kaki ini. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab dan faktor risiko yang membuat seseorang lebih mungkin mengalami kram saat tidur, di antaranya:

1. Kelelahan Otot

Sebuah  penelitian menunjukkan bahwa kelelahan otot adalah penyebab utama kram di malam hari. Kondisi ini bisa terjadi jika Anda melakukan aktivitas yang lebih tinggi dari biasanya. Menggunakan otot dengan sangat intens dalam waktu lama dapat menyebabkan beberapa orang mengalami lebih banyak kram di kemudian hari.

Berdiri dalam jangka waktu yang lama pada siang hari juga dapat membuat kelelahan otot. Otot-otot yang lelah di waktu siang kemungkinan besar akan menyebabkan kram di malam hari.

2. Minimnya Aktivitas di Siang Hari

Berkebalikan dengan penjelasan sebelumnya yang mengaitkan tingginya aktivitas siang hari dengan kram, ternyata duduk untuk waktu yang lama pada siang hari dapat menyebabkan otot memendek.

Minimnya aktivitas fisik tersebut membuat seseorang tidak meregangkan ototnya untuk beberapa waktu, ternyata hal itu dapat meningkatkan risiko kram. Kondisi ini umumnya terjadi pada malam hari sebelum atau saat tidur. Otot pada orang yang kurang aktif secara fisik mungkin lebih pendek, di mana hal itu dapat meningkatkan risiko kram atau kejang.

3. Posisi Tubuh yang Tidak Tepat

Duduk atau berbaring yang membatasi gerakan atau aliran darah ke kaki, seperti mengistirahatkan satu kaki di atas kaki lainnya atau menyilangkan kaki, ternyata dapat menyebabkan kaki kram saat tidur. Selain membatasi aliran darah ke kaki, posisi tubuh yang tidak tepat dapat memperpendek otot betis, kondisi yang bisa menyebabkan kram.

4. Usia

Penyebab kaki kram saat tidur haru juga bisa terkait dengan usia. Menurut sebuah penelitian, 33% orang di atas usia 50 tahun mengalami kram di malam hari dengan kondisi kronis. Kelemahan otot pada lansia akan berdampak pada keseimbangan yang berimplikasi terhadap gangguan menjalankan mobilitas fungsional sehingga meningkatkan risiko terjatuh.

5. Kehamilan

Wanita hamil ternyata berisiko mengalami kaki kram di malam hari. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh meningkatnya hormon, sehingga menyebabkan penumpukan cairan tubuh. Cairan bisa terkumpul di bagian kaki karena pengaruh gravitasi, kondisi inilah yang menyebabkan kaki kram pada Bumil.

Selain karena perubahan kadar hormon yang dialami oleh ibu hamil, kaki kram juga bisa disebabkan oleh bertambahnya berat badan.

6. Dehidrasi

Banyak orang tidak menyadari bahwa dehidrasi bisa menyebabkan kaki kram saat tidur. Kondisi di mana kurangnya asupan cairan tubuh ini menyebabkan ujung saraf menjadi lebih sensitif. Akibatnya, saraf dapat berkontraksi berlebihan dan menekan ujung saraf motorik sehingga menimbulkan kram.

Selain bisa terjadi saat tidur, kaki kram juga bisa terjadi saat Anda banyak mengeluarkan keringat terutama ketika olahraga di bawah terik matahari.

7. Efek Samping Obat-obatan

Banyak obat mencantumkan kram otot sebagai efek samping. Beberapa di antaranya berhubungan langsung dengan kram kaki. Beberapa obat tersebut, antara lain:

  • Naproxen.
  • Teriparatide.
  • Raloxifene.
  • Levalbuterol.
  • Albuterol/ipratropium.
  • Pregabalin.
  • Estrogen terkonjugasi.
  • Sukrosa besi intravena.

8. Kondisi Medis

Selain dipengaruhi oleh obat-obatan, beberapa kondisi medis kronis juga dapat membuat seseorang berisiko mengalami kaki kram seperti:

  • Penyakit kardiovaskular.
  • Diabetes.
  • Gagal ginjal.
  • Gagal hati.
  • Lumbar spinal stenosis.
  • Kaki rata.
  • Hipotiroidisme.
  • Osteoartritis.
  • Kerusakan saraf.
  • Gangguan saraf.
  • Gangguan penggunaan alkohol.

9. Penyakit Arteri Perifer

Ini adalah kondisi di mana aliran darah ke tungkai terhambat akibat penyempitan yang terjadi di pembuluh darah yang berasal dari jantung (arteri). Selain kram, penderita juga bisa merasakan kebas, tungkai terasa berat, atau nyeri. Nyeri bisa bertambah parah jika penderita beraktivitas dan akan mereda setelah beristirahat.

 

Cara Mengatasi Kram Kaki saat Tidur

Beberapa perawatan rumahan bisa dilakukan saat kram menyerang kaki Anda, di antaranya:

  • Meregangkan otot.
  • Bangun dari tempat tidur dan berdirilah dengan kaki rata di lantai, kemudian tekan lantai dengan kuat.
  • Memijat area yang kram dengan tangan.
  • Melenturkan kaki.
  • Pegang jari-jari kaki dan tarik ke arah Anda.
  • Kompres dengan es batu.
  • Mandi air hangat.

Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen atau aspirin tidak akan membantu meredakan kram karena kondisi ini tidak berhubungan dengan peradangan. Penting untuk diketahui, obat tersebut dapat membantu mengatasi rasa sakit akibat kram, tetapi tidak akan meredakan kram.

Dalam beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat untuk mengobati kram kaki kronis, seperti:

  • Carisoprodol.
  • Gabipentin.
  • Diltiazem.
  • Verapamil.
  • Orphenadrine.

Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk membahas obat-obatan di atas dan kemungkinan efek samping yang ditimbulkannya.

Mencegah Terjadi Kaki Kram saat Tidur

Mencegah kaki kram dalam jangka panjang mungkin merupakan pilihan terbaik bagi sebagian orang, meskipun hal ini tidak selalu memungkinkan. Berikut adalah beberapa upaya pencegahan secara umum yang bisa dilakukan:

  • Olahraga Ringan

Pada beberapa kasus, olahraga ringan di penghujung hari efektif untuk mengurangi kram. Misalnya, berjalan kaki atau menghabiskan beberapa menit dengan sepeda statis sebelum tidur adalah aktivitas yang baik untuk dilakukan.

  • Minum Banyak Air

Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dapat mencegah kram karena air putih dapat menjaga otot tetap berfungsi dengan baik. Pada umumnya, setiap orang dewasa dianjurkan mengonsumsi air kurang lebih 2 liter per hari.

  • Mengganti Sepatu

Beberapa orang mungkin merasa kram berkurang saat mereka memakai sepatu yang lebih suportif. Konsultasi dengan dokter Spesialis Penyakit Kaki diperlukan jika Anda tidak yakin apakah sepatu yang digunakan menjadi penyebab kram.

 

  1. Anonim. Nocturnal Leg Cramps. https://www.webmd.com/sleep-disorders/leg-cramps. (Diakses pada 16 Oktober 2020).
  2. Anonim. Night leg cramps. https://www.mayoclinic.org/symptoms/night-leg-cramps/basics/causes/sym-20050813#:~:text=Most%20of%20the%20time%2C%20no,of%20having%20night%20leg%20cramps. (Diakses pada 16 Oktober 2020).
  3. Johnson, Jon. 2019. What to know about leg cramps at night. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326327#preventions. (Diakses pada 16 Oktober 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi