Terbit: 19 February 2019
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pernahkah Anda merasakan nyeri, lemas, kesemutan, hingga panas di bagian bokong sampai kaki? Waspada, karena bisa saja Anda sedang mengalami yang namanya Ischialgia, atau yang biasa dikenal nyeri bokong oleh kebanyakan orang. Lantas, apa itu ischialgia? Apa saja gejala ischialgia? Apa penyebab ischialgia? Bagaimana cara mengobati ischialgia?

Ischialgia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Ischialgia?

Ischialgia adalah suatu kondisi di mana saraf ischiadicus yang terdapat di area bokong sampai kaki terjepit, sehingga menyebabkan rasa sakit di sekitar area tersebut. Ischialgia terjadi karena saraf ischiadicus mengalami penekanan sebagai efek dari kompresi, kecelakaan, herniasi diskus, hingga tulang yang menonjol.

Saraf ischiadicus sendiri adalah saraf yang menjalar dari akar saraf pada sumsum tulang belakang regio lumbal (letaknya di area punggung bawah), hingga ke area kaki.

Penyebab Ischialgia

Ischialgia terjadi ketika saraf ischiadicus tertekan hingga kemudian terjepit dan mengakibatkan rasa nyeri di bagian bokong hingga ke area kaki seperti paha dan betis. Umumnya, penyebab ischialgia adalah:

1. Herniasi Nukleus Pulposus

Herniasi nukleus pulposus (HNP) adalah keadaan ketika bantalan di antara tulang belakang (vertebrata) keluar dari posisinya dan kemudian menjepit saraf di belakangnya. HNP biasa kita kenal dengan “saraf terjepit”. Akibatnya, tungkai mengalami nyeri hingga kesemutan.

2. Stenosis Pinal

Stenosis Pinal juga menjadi salah satu penyebab ischialgia yang umum terjadi. Stenosis pinal adalah kondisi di mana ruas tulang belakang mengalami penyempitan yang mengakibatkan saraf tulang belakang mengalami penekanan. Biasanya, stenosis pinal terjadi di area leher dan punggung bawah.

3. Cedera Otot

Otot yang tertarik secara berlebihan (overused) dan berulang-ulang juga ditengarai jadi penyebab terjadinya ischialgia.

4. Sindrom Piriformis

Penyakit ini terjadi akibat adanya penekanan pada saraf skiatik oleh otot priformis. Efeknya, timbullah rasa nyeri dan hilang keseimbangan di area pinggan, pantat, dan kaki yang menjadi gejala (sindrom) ischialgia.

Selain itu, penyebab ischialgia juga bisa datang dari fakotr-faktor non-klinis, seperti:

1. Pertambahan Usia

Seiring bertambahnya usia, terjadi sejumlah gangguan di sumsum tulang belakang seperti herniasi diskus dan tulang menonjol. Keduanya adalah penyebab ischialgia.

2. Obesitas

Obesitas atau kegemukan menyebabkan tulang belakang mengalami penekanan. Akibatnya, tulang belakang akan mengalami sejumlah perubahan yang salah satunya memicu terjadinya ischialgia.

Anda yang mengalami obesitas dan merasakan nyeri pada area tulang belakang baiknya segera memeriksakan diri ke dokter guna memastikan kemungkinan ischialgia menyerang tubuh.

3. Diabetes

Diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi di dalam tubuh. Diabetes memiliki dampak negatif bagi kinerja organ tubuh. Tak hanya itu, kadar gula darah yang tidak normal juga berpotensi merusak sel saraf, termasuk kerusakan sel saraf ischiadicus.

4. Pekerjaan

Hati-hati untuk Anda yang bekerja di bidang pekerjaan yang mengharuskan tubuh mengangkat beban, atau berkendara dalam waktu lama. Kedua jenis pekerjaan tersebut disinyalir berpotensi menyebabkan saraf bokong terjepit dan mengakibatkan ischialgia.

Kendati belum ada bukti medis kuat yang bisa mendukung hal ini, baiknya Anda berjaga-jaga dengan mengendalikan intensitas kerja. Beristirahatlah setiap 1-2 jam sekali di sela-sela waktu kerja.

5. Duduk Terlalu Lama

Penyebab ischialgia yang satu ini khusus untuk Anda yang kerjanya lebih banyak di depan komputer, atau Anda yang sebagian besar waktunya digunakan untuk duduk. Waspada, karena duduk terlalu lama juga bisa mengakibatkan terjadinya ischialgia. Sering-seringlah bergerak seperti berjalan atau hal lainnya selain duduk agar saraf di area pantat tidak terus-menerus mengalami tekanan.

Gejala Ischialgia

Gejala ischialgia umumnya ditandai dengan rasa sakit yang dirasakan dari bagian pinggang, hingga ke bagian pantat. Kondisi nyeri atau sakit tersebut juga bisa bermacam-macam, mulai dari perasaan terbakar hingga sakit yang luar biasa.

Selain itu, penderita ischialgia juga kerap merasakan sentakan seperti sengatan listrik secara tiba-tiba. Ini terutama terjadi ketika sedang batuk atau bersin. Kaki terasa lemas, kesemutan, hingga mati rasa adalah gejala khas ischialgia lainnya yang patut diwaspadai.

Diagnosis Ischialgia

Manakala Anda mengalami gejala khas ischialgia yang telah disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk selanjutnya dilakukan diagnosis, apakah gejala yang Anda alami tersebut terkait dengan ischialgia atau tidak.

1. Anamnesis

Prosedur pertama, dokter akan melakukan serangkaian wawancara (anamnesis), mulai dari keluhan, riwayat penyakit pribadi, riwayat penyakit keluarga, gaya hidup, dan konsumsi obat-obatan. Hal ini bertujuan untuk menyusun hipotesis perihal kemungkinan adanya kondisi ischialgia.

2. Pemeriksaan Fisik

Setelah anamnesis, selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dalam hal ini menganalisis refleks dan kekuatan otot. Pasien akan diminta untuk berjinjit, jongkoks dan berdiri, hingga mengangkat kaki dalam posisi tubuh telentang. Jika saat melakukan gerakan-gerakan tersebut pasien merasa kesakitan, ada kemungkinan hal tersebut adalah ischialgia.

3. Pemeriksaan Penunjang

Dokter juga akan melakukan rangkaian pemeriksaan penunjang guna memastikan lagi perihal gejala-gejala ischialgia yang dialami pasien. Rangkaian penunjang yang dimaksud terdiri dari:

  • Rontgen

Pemeriksaan rontgen dilakukan untuk mengetahui apakah ada tulang yang tumbuh secara berlebih (bone spur), yang mana hal ini memungkinkan saraf terjepit.

  • CT Scan

Sementara itu, prosedur pemeriksaan penunjang berupa CT Scan dimaksudkan untuk melihat gambaran struktur tulang belakang yang dimiliki pasien.

  • MRI

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah prosedur pengambilan citra bagian dalam tubuh, dalam hal ini penampang punggung, menggunakan magnet dan gelombang radio. MRI membantu dokter untuk mendapatkan gambaran detail tulang dan jaringan lunak.

  • Elektormiogafi (EMG)

Elektromiogafi (EMG) dilakukan untuk mengukur impuls listrik yang dihasilkan saraf, pun menguji respons otot. Nantinya, EMG memberikan informasi mengenai adanya kompresi saraf yang diakibatkan oleh herniasi maupun penyempitan kanal (stenosis) tulang belakang.

Cara Mengobati Ischialgia

Sebelum melakukan langkah medis, ischialgia dalam skala ringan sebenarnya masih bisa diobati dengan cara sederhana. Cara mengobati ischialgia ringan di antaranya:

  • Kompres air dingin selama kurang lebih 30 menit pada bagian yang mengalami nyeri.
  • Kompres air panas 2-3 hari pasca mengalami nyeri.
  • Meregangkan otot punggung bawah setidaknya 30 detik diregangkan guna meredakan nyeri akibat saraf yang tertekan.
  • Konsumsi obat-obatan ringan seperti natrium diklofenak dan ibuprofen.

Jika ischialgia yang dialami sudah sampai ke tahap serius, maka cara mengobati ischialgia untuk kondisi ini tentunya harus dengan prosedur medis, seperti:

  • Suntikan Steroid

Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan obat kortikosteroid ke area akar saraf untuk meredakan nyeri sekaligus menekan peradangan. Prosedur ini dilakukan secara terbatas karena volume steroid yang bisa diberikan juga terbatas guna menghindari efek samping.

  • Obat-obatan

Dokter kemungkinan akan memberikan sejumlah resep obat-obatan khusus pada penderita ischialgia, seperti anti-radang, antidepresan trisiklik, relaksan otot, hingga anti kejang.

  • Fisioterapi

Pasca kondisi pasien membaik, dokter akan menyusun program rehabilitasi untuk menghindari terjadinya ischialgia di kemudian hari. Program ini terdiri dari kegiatan latihan memperkuat otot-otot dan memperbaiki postur badan.

  • Operasi

Langkah operasi dilakukan jika ischialgia yang dialami sudah sampai tahap akut dan semua metode pengobatan tidak membuahkan hasil. Dokter akan membuang tonjolan tulang maupun herniasi diskus yang menyebabkan saraf terjepit.

Cara Mencegah Ischialgia

Sebenarnya, tidak ada langkah pencegahan khusus untuk kasus ischialgia ini. Akan tetapi, karena ischialgia ini terkait dengan masalah pada saraf di area punggung, maka yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang fungsinya menjaga kesehatan punggung dan saraf ischiadicus, seperti:

  • Olahraga teratur
  • Jangan duduk terlalu lama
  • Menerapkan mekanika tubuh dengan baik

Itu dia informasi seputar penyakit ichialgia yang perlu Anda ketahui. Ingat selalu untuk menjaga kesehatan tubuh, dan segera memeriksakan diri ke dokter terkait jika mengalami gejala ischialgia agar bisa segera ditangani sebelum bertambah serius. Semoga bermanfaat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi