Terbit: 31 August 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Infeksi parasit adalah kondisi ketika organ tubuh terserang organisme yang menyebabkan penyakit. Jika dibiarkan atau tidak segera mendapatkan pengobatan dapat menyebabkan komplikasi serius. Ketahui informasi selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!

Infeksi Parasit: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, Pencegahan, dll

Apa Itu Infeksi Parasit?

Parasit adalah organisme yang hidup dalam organisme lain atau disebut inang, yang menjadi tempat untuk bertahan hidup. Parasit dapat berukuran sangat kecil atau cukup besar jika dilihat dengan mata telanjang.

Ada beberapa parasit yang tidak dapat memengaruhi inangnya secara nyata. Sedangkan yang lain tumbuh, berkembang biak, atau menyerang sistem organ yang membuat inangnya sakit, sehingga menyebabkan infeksi.

Infeksi parasit adalah masalah kesehatan yang sering terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis. Misalnya malaria adalah salah satu penyakit parasit yang paling mematikan.

Gejala Infeksi Parasit

Gejalanya berbeda-beda bergantung pada jenis parasit yang menginfeksi manusia. Berikut ini beberapa gejala infeksi parasit berdasarkan penyebabnya:

  • Trikomoniasis. Ini adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis
    dan seringkali tidak menimbulkan gejala. Adapun gejala dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan gatal, kemerahan, iritasi, dan keluarnya cairan yang tidak biasa di area kelamin.
  • Giardiasis. Gangguan pencernaan akibat infeksi giardia pada usus kecil. Jika manusia menelan makanan atau air yang terkontaminasi tinja, kista yang tidak aktif dapat menginfeksi tubuh. Gejalanya seperti diare, gas, sakit perut, tinja berminyak, dan dehidrasi.
  • Kriptosporidiosis. Infeksi disebabkan parasit ptosporidium parvum yang hidup dalam pencernaan. Gejalanya berupa sakit perut, kram perut, mual, muntah, dehidrasi, penurunan berat badan, dan demam.
  • Toksoplasmosis. Infeksi disebabkan oleh toxoplasma gondii yang menimbulkan gejala mirip flu seperti pembengkakan kelenjar getah bening dan nyeri otot yang berlangsung selama lebih dari sebulan.

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke dokter?

Jika Anda atau orang terdekat mengalami salah satu dari gejala yang telah dijelaskan di atas dan menduga mungkin terinfeksi parasit, segera hubungi dokter untuk untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Semakin cepat diagnosis atau mengidentifikasi jenis parasit yang dimiliki, akan semakin cepat pula perencanaan pengobatan,  penyembuhan, dan menghentikan penularannya ke orang lain.

Jenis dan Penyebab Infeksi Parasit

Infeksi ini dapat disebabkan oleh tiga jenis parasit yang menginfeksi manusia. Berikut ini penjelasan tiga jenis organisme yang menyebabkan infeksi:

1. Protozoa

Protozoa adalah organisme bersel tunggal yang hidup dan berkembang biak di dalam tubuh. Sejumlah infeksi yang disebabkan oleh protozoa adalah giardiasis, infeksi serius yang dapat ditularkan melalui air minum yang terinfeksi Giardia protozoa.

2. Cacing

Cacing adalah organisme multisel atau bersel banyak yang dapat hidup di dalam atau di luar tubuh. Jenis parasit yang menginfeksi manusia ini memiliki beberapa macam, termasuk cacing kremi, cacing pipih, cacing pita, cacing berkepala duri, dan cacing gelang. Beberapa di antara cacing ini umumnya dapat hidup di saluran pencernaan seperti usus.

3. Ektoparasit

Ektoparasit adalah organisme multisel yang hidup atau menggerogoti kulit. Ektoparasit termasuk beberapa serangga dan arachnida seperti nyamuk, kutu, pinjal, dan tungau.

Infeksi parasit menyebar dengan sejumlah cara, misalnya protozoa dan cacing dapat menyebar melalui air, makanan, kotoran, tanah, dan darah yang terkontaminasi. Sementara beberapa dapat ditularkan melalui kontak seksual.

Beberapa jenis parasit yang menginfeksi manusia disebarkan oleh serangga yang bertindak sebagai vektor atau pembawa penyakit. Misalnya malaria disebabkan oleh protozoa parasit yang ditularkan oleh nyamuk saat mengisap darah manusia.

Faktor Risiko Infeksi Parasit

Siapa pun bisa terkena infeksi, tetapi terdapat beberapa orang berisiko lebih tinggi daripada yang lain. Seseorang lebih mungkin tertular infeksi parasit jika:

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau sudah sakit akibat penyakit lain.
  • Tinggal atau bepergian di daerah tropis atau subtropis.
  • Kekurangan pasokan air minum yang bersih.
  • Berenang di danau, sungai, atau kolam tempat Giardia atau parasit lain yang biasa ditemukan.
  • Bekerja di penitipan anak, bersentuhan dengan tanah secara teratur, atau bekerja yang sering bersentuhan dengan tinja.
  • Kucing ke luar rumah dapat bersentuhan dengan hewan pengerat dan burung yang terinfeksi. Ini membuat pemeliharanya lebih berisiko terkena toksoplasmosis melalui kotoran kucing.

Diagnosis Infeksi Parasit

Infeksi yang disebabkan oleh parasit dapat didiagnosis dengan berbagai cara, berikut di antaranya:

  • Tes darah. Tes ini dapat mendeteksi keberadaan parasit dan antibodi terhadap parasit. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem imun untuk melawan serangan tertentu, termasuk oleh parasit.
  • Pemeriksaan feses. Dalam pemeriksaan ini, sedikit sampel tinja diambil dan diperiksa untuk mendeteksi parasit (yang menginfeksi usus) dan telurnya.
  • Endoskopi atau kolonoskopi. Tes ini dapat dilakukan jika hasil pemeriksaan feses tidak meyakinkan. Setelah mendapatkan anestesi, dokter akan memasukkan selang tipis fleksibel melalui mulut atau rektum dan masuk ke sistem pencernaan untuk memeriksa saluran usus.
  • Pencitraan. Tes ini termasuk sinar-X, magnetic resonance imaging (MRI), atau computerized axial tomography (CAT). Pencitraan dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda lesi atau cedera pada organ tubuh yang disebabkan oleh parasit.

Pengobatan Infeksi Parasit

Perawatannya tergantung pada diagnosis yang Anda dapatkan, berikut ini adalah beberapa cara mengobati infeksi parasit yang alami hingga medis:

1. Minum Banyak Cairan

Guna meredakan gejala infeksi berupa diare yang menyebabkan dehidrasi, mungkin dokter akan menganjurkan untuk memperbanyak minum cairan untuk menggantikan cairan yang hilang. Cairan ini termasuk air putih, air kelapa, atau cairan oralit.

Minum banyak air juga dapat membantu membuang racun berbahaya sehingga membersihkan sistem tubuh.

2. Menjalani Pola Makan Sehat

Berikut ini panduan cara menjalani pola makan yang sehat:

  • Menghindari karbohidrat sederhana seperti yang terkandung dalam makanan olahan, buah-buahan, jus, produk susu, dan semua gula (kecuali madu).
  • Makan bawang putih mentah, biji labu, delima, bit, dan wortel, yang secara alami mampu membunuh parasit.
  • Makan makanan berserat untuk membantu membasmi cacing.
  • Konsumsi makanan yang mengandung probiotik atau sering disebut bakteri baik (termasuk Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus plantarum, Saccharomyces boulardii, dan bifidobacteria) dapat membantu menjaga saluran pencernaan tetap sehat. Tetapi, mungkin tidak sesuai untuk beberapa orang dengan gangguan kekebalan tubuh yang berat.
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung enzim pencernaan (misalnya pepsin) untuk membantu memulihkan saluran usus menjadi normal kembali, yang dapat mencegah masuknya parasit. Makanan ini termasuk pisang, mangga, alpukat, nanas, dan madu.
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Jika mengonsumsi suplemen vitamin C, sebaiknya kurangi dosis bila diare berkembang. Makanan bervitamin C seperti jeruk, mangga, tomat, stroberi, atau makanan lainnya.

3. Obat Herbal

Ini adalah cara yang terbukti efektif untuk memperkuat sistem imun tubuh. Seperti halnya terapi apa pun, Anda infeksi harus mendapatkan diagnosis terlebih dahulu sebelum memulai pengobatan. Anda dapat meminum obat herbal dalam bentuk ekstrak cengkeh (kapsul, bubuk, atau teh), gliserit (ekstrak gliserin), atau tingtur (ekstrak alkohol).

4. Obat-obatan

Obat obat antiparasit yang sering digunakan semisal Metronidazole, tinidazole, pirimetamin; sedangkan obat cacing yang sering digunakan, termasuk pyrantel pamoat, albendazole, mebendazole, dietylcarbamazine, dan lainnya.

Selain itu, antibiotik dan obat antijamur tertentu efektif melawan beberapa infeksi parasit.

Komplikasi Infeksi Parasit

Infeksi parasit dapat menyebabkan berbagai komplikasi infeksi bakteri. Parasit dapat berkembang pada organ vital seperti hati, jantung, paru-paru, atau bahkan otak. Ketika berkembang biak, parasit akan mengganggu fungsi normal organ-organ ini dan mengakibatkan komplikasi, kebanyakan di antaranya tergolong berat.

Pencegahan Infeksi Parasit

Terdapat sejumlah langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi tingkat risiko tertular infeksi organisme, di antaranya:

  • Melakukan hubungan seks yang aman seperti menggunakan kondom.
  • Mencuci tangan secara teratur, terutama setelah menangani makanan mentah atau feses.
  • Masak makanan sampai matang.
  • Minumlah air bersih, termasuk air kemasan saat bepergian ke daerah tropis.
  • Hindari minum air dari danau, sungai, atau kolam.
  • Hindari kotoran kucing saat hamil.

 

  1. Anonim. 2017. Parasitic Infections. https://www.sepsis.org/sepsisand/parasitic-infections/. (Diakses pada 31 Agustus 2020)
  2. Abemayor, Elie M. Tanpa Tahun. 10 Signs You May Have A Parasite. https://www.westchesterhealth.com/blog/10-signs-you-may-have-a-parasite-2/. (Diakses pada 31 Agustus 2020)
  3. Brazier, Yvette. 2018. What to know about parasites. https://www.medicalnewstoday.com/articles/220302. (Diakses pada 31 Agustus 2020)
  4. Honor Society of Nursing (STTI). Tanpa Tahun. Can parasitic infections lead to complications?. https://www.sharecare.com/health/causes-of-parasitic-infections/can-parasitic-infections-lead-complications. (Diakses pada 31 Agustus 2020)
  5. Kinman, Tricia. 2013. Parasitic Infections. https://www.healthline.com/health/parasitic-infections. (Diakses pada 31 Agustus 2020)
  6. Watts, Todd dan Jay D. 2019. 5 Top Herbs to Kill Parasites Naturally. https://microbeformulas.com/blogs/microbe-formulas/5-top-herbs-to-kill-parasites-naturally. (Diakses pada 31 Agustus 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi