Terbit: 29 July 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Untuk menetapkan diagnosis infeksi ginjal, dokter perlu menanyakan riwayat penyakit dan gejala yang dialami, serta melakukan pemeriksaan fisik, termasuk mengecek suhu tubuh dan tekanan darah.

Infeksi Ginjal (Pielonefritis) – Penegakan Diagnosis

Tes yang paling penting dalam mendiagnosis infeksi ginjal adalah urinalisis (UA). Ini pada dasarnya adalah tes untuk menganalisis sampel urine dan mengevaluasi adanya infeksi pada urine. Urinalisis dilakukan dengan mengumpulkan urine pancar tengah dalam gelas steril. Urine dapat dianalisis oleh dokter di klinik atau dengan analisis di laboratorium.

Karena urine biasanya steril, setiap temuan yang menunjukkan adanya infeksi dapat dianggap abnormal dan mendukung infeksi ginjal. Pemeriksaan urin gross (analisis makroskopik) dapat menunjukkan warna urin yang keruh. Dengan tes urin dipstick, temuan tipikal yang konsisten dengan infeksi saluran kemih termasuk adanya hasil positif untuk uji esterase, nitrat, atau leukosit.

Selain itu, dalam urinalisis mikroskopis (analisis di bawah mikroskop), kehadiran sel darah putih, sel darah merah, atau bakteri dalam urine sangat menunjukkan adanya infeksi ginjal. Umumnya, visualisasi 100.000 bakteri dalam satu cc (100.000/ml) sampel urin mendukung diagnosis infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal.

Dalam beberapa situasi, bakteri dengan jumlah kurang dari 100.000/ml mungkin masih cukup untuk menegakkan diagnosis. Jika tidak ada sel darah putih atau bakteri yang terlihat dalam urin, diagnosis lain mungkin perlu dipertimbangkan.

Ketika bakteri ada di air seni, perlu analisis lebih lanjut untuk menentukan jenis bakteri yang tepat. Begitu jenis bakteri yang tepat diketahui, biasanya kepekaannya terhadap antibiotik khas juga diperiksa sebagai panduan pengobatan lebih lanjut.

Dalam kasus yang lebih rumit, studi pencitraan, seperti CT scan pada perut dan panggul, atau ultrasound perut, mungkin juga diperlukan. Infeksi ginjal yang rumit biasanya terkait dengan gejala yang lebih parah dan keterlibatan ginjal yang lebih signifikan termasuk pembentukan abses atau gas di ginjal yang dapat dideteksi dengan CT scan atau ultrasound.

Infeksi ginjal berulang (kronik) sering terjadi akibat batu ginjal atau kelainan struktural lainnya, seperti pembesaran prostat atau refluks urine lama di ureter (refluks vesico-ureter). Pemeriksaan Sinar-X, ultrasound, atau CT scan mungkin diperlukan untuk menyelidiki kasus-kasus ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi