Impetigo adalah infeksi bakteri kulit yang menyebabkan luka merah dan dapat terbuka, mengeluarkan cairan kekuningan yang dapat mengering berwarna kuning-cokelat. Luka ini bisa terjadi di mana saja pada tubuh. Di Amerika Serikat, impetigo berkontribusi terdahap 10 persen penyakit kulit pada anak-anak. Secara internasional, insidensi impetigo sekitar 2,8 persen pada anak-anak usia <4 tahun dan 1,69 persen pada anak-anak usia 5-15 tahun. Impetigo dapat menyerang semua umur. Anak usia <6 tahun memiliki insidensi lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.
Impetigo adalah salah satu infeksi kulit yang paling umum pada anak-anak. Hal ini dapat terjadi pada orang dewasa tapi terlihat jauh lebih sering pada anak-anak. Impetigo menular dan dapat menyebar ke orang lain maupun ke bagian tubuh lain dari si penderita melalui kontak dekat atau dengan handuk, seprai, pakaian, mainan, atau barang-barang lainnya. Menggaruk juga dapat menyebarkan luka ke bagian lain dari tubuh.
Penyebab Impetigo
Impetigo disebabkan oleh salah satu dari jenis bakteri streptokokus atau staphylococcus. Seringkali bakteri ini masuk ke dalam tubuh saat kulit iritasi atau terluka karena masalah kulit lainnya seperti eksim, racun tanaman, gigitan serangga, luka bakar, atau luka lainnya. Anak-anak mungkin mendapatkan impetigo setelah mereka flu atau alergi yang membuat kulit di bawah hidung lecet atau terluka. Namun impetigo juga dapat terjadi pada kulit benar-benar sehat.
Gejala Impetigo
Anda atau anak Anda mungkin memiliki impetigo jika Anda memiliki luka:
- Yang dimulai bintik-bintik merah kecil, kemudian menjadi lecet dan akhirnya luka pecah. Luka biasanya tidak menyakitkan, tetapi dapat terasa gatal
- Keluar cairan berwarna kuning dan berkerak
- Peningkatan ukuran dan jumlah. Luka mungkin sekecil jerawat atau lebih besar dari koin.
Diagnosis Impetigo
Dokter Anda biasanya dapat mendiagnosis impetigo hanya dengan melihat kulit penderita. Kadang-kadang dokter akan mengambil secara lembut sepotong kecil dari kulitnya yang sakit itu dikirim ke laboratorium untuk mengidentifikasi bakteri. Jika Anda atau anak Anda memiliki tanda-tanda lain dari penyakit ini, dokter dapat melakukan pemeriskaan darah atau urine.