Terbit: 24 July 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Histoplasmosis adalah infeksi paru-paru yang disebabkan akibat menghirup spora jamur Histoplasma capsulatum. Spora ini umumnya ditemukan di tanah yang terdapat kotoran kelelawar atau burung. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Histoplasmosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Histoplasmosis?

Seperti penjelasan sebelumnya, histoplasmosis adalah jenis infeksi paru-paru. Infeksi disebabkan akibat menghirup menghirup spora jamur Histoplasma capsulatum ukuran mikroskopis dari udara. Meski kondisi ini tidak memerlukan perawatan khusus, seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah dapat mengalami masalah serius.

Perlu diketahui, penyakit ini bisa menyebar ke area tubuh yang lain. Munculnya lesi kulit telah dilaporkan pada 10 hingga 15 persen kasus histoplasmosis yang sudah menyebar ke seluruh tubuh.

Gejala Histoplasmosis

Infeksi ringan yang disebabkan oleh penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi jika infeksi berat yang terjadi, penyakit ini bisa membahayakan jiwa. Biasanya, tanda dan gejala dapat muncul 17 hari setelah terpapar.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang bisa terjadi, antara lain:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Batuk kering
  • Rasa tidak nyaman di dada
  • Kelelahan

Beberapa orang dengan histoplasmosis juga mengalami nyeri sendi dan ruam. Selain itu, seseorang yang memiliki penyakit paru-paru seperti emfisema, dapat mengembangkan bentuk histoplasmosis kronis.

Tanda-tanda histoplasmosis kronis dapat meliputi penurunan berat badan dan batuk berdarah. Gejala histoplasmosis kronis kadang menyerupai gejala TBC.

Histoplasmosis Berat

Variasi penyakit yang paling parah terjadi terutama pada bayi dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kondisi ini disebut histoplasmosis diseminata, yaitu kondisi yang memengaruhi hampir semua bagian tubuh termasuk mulut, liver, sistem saraf pusat, kulit, dan kelenjar adrenal.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika gejala flu muncul setelah terpapar kotoran burung atau kelelawar—terutama jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah—konsultasi dengan dokter harus segera dilakukan.

Penyebab Histoplasmosis

Kondisi disebabkan oleh spora jamur Histoplasma capsulatum yang melayang-layang di udara yang kemudian Anda hirup.

Jamur tumbuh subur di tanah basah yang kaya akan bahan organik, terutama kotoran burung atau kelelawar. Jamur ini umum mudah ditemui di kandang ayam, merpati, atau gua.

Penting untuk diketahui bahwa histoplasmosis adalah penyakit yang tidak menular, sehingga tidak bisa disebarkan dari orang ke orang. Jika Anda pernah terkena penyakit ini sebelumnya dan mengalaminya lagi, gejala penyakit yang dialami biasanya lebih ringan dibanding yang pertama.

Faktor Risiko

Berikut ini adalah beberapa faktor yang membuat seseorang memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan gejala histoplasmosis, antara lain:

  • Petani.
  • Peternak.
  • Pekerja pengendali hama.
  • Pekerja konstruksi.
  • Tukang kebun.
  • Penjelajah gua.
  • Pekerja bongkar muat.

Kondisi yang Berisiko Mengalami Infeksi Parah

Anak-anak dibawah usia 2 tahun, orang dewasa yang berusia di atas 55 tahun, dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, cenderung mengembangkan histoplasmosis diseminata, bentuk paling parah dari penyakit ini.

Faktor-faktor lain yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, antara lain:

  • HIV/AIDS.
  • Menjalani kemoterapi kanker.
  • Obat kortikosteroid, seperti prednisone.
  • Tumor necrosis factor inhibitors, sering digunakan untuk mengontrol rheumatoid arthritis.
  • Obat yang mencegah penolakan transplantasi organ.

Diagnosis Histoplasmosis

Jika Anda memiliki infeksi ringan, Anda mungkin tidak pernah tahu bahwa Anda terinfeksi. Diagnosis untuk penyakit ini biasanya disediakan untuk orang-orang yang memiliki infeksi parah, tinggal atau bekerja di daerah berisiko tinggi.

Guna mengonfirmasi diagnosis, dokter dapat melakukan tes darah atau tes urine. Tes-tes ini memeriksa antibodi atau protein lain yang mengindikasikan kontak sebelumnya dengan histoplasmosis.

Selain itu, dokter juga mungkin mengambil sampel jaringan dari paru-paru, liver, kulit, atau sumsum tulang. Tindakan lain yang seperti rontgen dada atau CT scan mungkin diperlukan untuk menentukan apakah perawatan tambahan diperlukan untuk mengatasi komplikasi.

Jenis Histoplasmosis

Menentukan jenis penyakit ini menjadi penting untuk menentukan perawatan yang tepat. Berikut ini adalah dua jenis histoplasmosis:

  • Histoplasmosis akut, yaitu kondisi infeksi yang berjalan dengan cepat dan tiba-tiba, menyerang di saluran napas sampai dengan paru-paru, kemudian dapat sembuh dalam waktu 3 hari sampai dengan 1 minggu dengan pengobatan yang tepat. Kondisi ini dapat mengalami perburukan seperti sesak dan gagal napas karena sifat akut penyakit yang berjalan dengan cepat.
  • Histoplasmosis kronis, yaitu kondisi infeksi yang berjalan lambat dan biasanya pasien sudah memiliki riwayat penyakit paru yang membuat paru-parunya dalam kondisi, kemudian diperburuk dengan kondisi ini dan dapat berjalan ke organ lain seperti hati, maupun kulit.

Pengobatan Histoplasmosis

Perawatan biasanya tidak diperlukan jika Anda memiliki gejala yang ringan. Akan tetapi jika terjadi gejala parah atau jika Anda memiliki bentuk penyakit kronis, perawatan dengan satu atau lebih obat antijamur mungkin diperlukan.

Selain obat antijamur, Anda mungkin memerlukan terapi intravena. Obat yang paling umum digunakan adalah:

  • Ketoconazole
  • Amfoterisin B
  • Itrakonazol

Jika memiliki infeksi parah, Anda mungkin perlu minum obat secara intravena. Sementara beberapa orang mungkin harus minum obat antijamur hingga dua tahun.

Komplikasi Histoplasmosis

Penting untuk diketahui bahwa penyakit ini dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius, bahkan pada orang sehat. Pada bayi, orang dewasa yang lebih tua, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, potensi masalah sering kali hingga mengancam jiwa.

Beberapa komplikasi yang bisa terjadi, di antaranya:

  • Sindrom Gagal Napas Akut

Sindrom gagal napas akut atau acute respiratory distress syndrome adalah kondisi yang dapat merusak paru-paru karena menyebabkan penumpukan cairan di alveoli (kantung udara kecil di paru-paru). Kondisi ini mencegah pertukaran udara dan menguras oksigen dalam darah.

  • Masalah Jantung

Peradangan kantung yang mengelilingi jantung (perikardium) disebut perikarditis. Ketika cairan dalam kantung ini meningkat, hal itu dapat mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah.

  • Gangguan Kelenjar Adrenal

Histoplasmosis dapat membahayakan kelenjar adrenal. Kelenjar ini memiliki fungsi untuk memproduksi beberapa jenis hormon di dalam tubuh. Hormon memiliki fungsi untuk memberikan instruksi ke hampir setiap organ dan jaringan tubuh.

Jika hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal terlalu sedikit ataupun terlalu banyak, tubuh bisa menjadi sakit.

  • Meningitis

Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan radang selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Pencegahan Histoplasmosis

Sulit untuk mencegah paparan jamur yang menyebabkan histoplasmosis, terutama di daerah di mana penyakit ini menyebar. Mengambil langkah-langkah berikut dapat membantu mengurangi risiko infeksi, antara lain:

  • Menghindari sumber infeksi. Hindari kegiatan yang mungkin membuat Anda terpapar jamur, seperti menjelajah gua dan memelihara burung/ayam.
  • Semprotkan permukaan yang terkontaminasi. Guna mencegah spora terlepas ke udara, sebelum membersihkan kandang, Anda bisa menyiramnya dengan air untuk mengurangi risiko.
  • Menggunakan masker respirator. Masker ini biasanya digunakan oleh para pekerja lapangan maupun industri. Masker ini dirancang untuk menyaring gas, asap, dan mikroorganisme yang berbahaya.

 

  1. Anonim. Histoplasmosis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/histoplasmosis/symptoms-causes/syc-20373495. (Diakses pada 24 Juli 2020).
  2. Delgado, Amanda. 2018. Histoplasmosis. https://www.healthline.com/health/histoplasmosis#symptoms. (Diakses pada 24 Juli 2020).


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi