Terbit: 28 June 2019 | Diperbarui: 9 June 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Natrium adalah salah satu mineral terpenting dalam tubuh. Kadar natrium rendah atau disebut juga dengan hiponatremia adalah kondisi yang tidak dapat disepelekan karena dapat memicu berbagai gejala mulai dari yang ringan hingga mengancam jiwa. Ketahui selengkapnya mulai dari pengertian hiponatremia, penyebab, gejala, dan penanganannya berikut ini!

Hiponatremia: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Pengertian Hiponatremia

Apa itu hiponatremia? Hiponatremia adalah kondisi di mana kadar natrium dalam darah terlalu rendah atau berada di bawah kadar normal.

Natrium atau dikenal juga dengan sodium merupakan salah satu mineral yang sangat penting bagi tubuh. Fungsi natrium dalam tubuh meliputi menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, membantu menjaga tekanan darah normal, dan mendukung kerja saraf serta otot.

Ketika kadar natrium dalam tubuh rendah, jumlah air dalam tubuh dapat meningkat dan menyebabkan pembengkakan sel-sel dalam tubuh. Kondisi ini kemudian memicu berbagai masalah tubuh dari mulai yang ringan hingga yang mengancam jiwa.

Kadar natrium normal dalam darah adalah antara 135 hingga 145 miliequivalents per liter (mEq/L). Jika kadar natrium di bawah 135 mEq/L dan ditemukan beberapa gejala, maka seseorang dapat didiagnosis hiponatremia.

Penyebab Hiponatremia

Penyebab hiponatremia dapat berasal dari berbagai faktor. Mulai dari kondisi kesehatan tertentu hingga gaya hidup dapat memengaruhi kadar natrium dalam darah.

Berikut adalah beberapa kondisi umum penyebab hiponatremia:

1. Penggunaan obat-obatan tertentu

Penurunan kadar natrium dalam darah bisa disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu.

Jenis obat seperti obat diuretik, antidepresan, dan pereda nyeti termasuk ke dalam obat-obatan yang dapat menyebabkan kondisi ini. Obat-obatan ini mengganggu hormon dan ginjal sehingga tidak dapat menjaga konsentrasi natrium normal dalam tubuh.

2. Syndrome of inappropriate anti-diuretic hormone (SIADH)

Syndrome of inappropriate anti-diuretic hormone adalah kondisi di mana produksi kadar ADH (anti-diuretic hormone) tinggi.

Tingginya ADH menyebabkan tubuh tidak dapat mengeluarkan air dalam tubuh dengan normal melalui urin. Kondisi ini justru menyebabkan tubuh menahan air tersebut. Hal ini memengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh, terutama natrium.

3. Dehidrasi

Dehidrasi juga dapat menjadi penyebab hiponatremia.

Dehidrasi sendiri dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk muntah dan diare kronis. Ketika tubuh mengalami muntah atau diare kronis, tubuh banyak kehilangan elektrolit seperti natrium dan kadar ADH (anti-diuretic hormone) juga meningkat.

4. Gangguan jantung, ginjal, dan hati

Gangguan jantung seperti gagal jantung kongestif dan berbagai kondisi yang memengaruhi ginjal dan hati dapat menyebabkan hiponatremia. Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh.

Cairan yang menumpuk mengencerkan natirum dalam tubuh dan menyebabkan konsentrasi natrium dalam tubuh menurun.

5. Perubahan hormon

Salah satu penyebab lain hiponatremia adalah faktor hormonal.

Penyakit Addison atau insufisiensi kelenjar adrenal memengaruhi kerja kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon yang bertugas menjaga keseimbangan natrium, kalium, dan air dalam tubuh. Selain itu, hipotiroidisme atau kadar hormon tiroid rendah juga bisa menjadi salah satu pemicu kadar natrium rendah.

6. Konsumsi air terlalu banyak

Penyebab hiponatremia selanjutnya adalah konsumsi terlalu banyak air.

Pada kondisi di mana seseorang banyak kehilangan natrium melalui keringat, minum terlalu banyak dapat menurunkan konsentrasi natrium dalam darah. Minum terlalu banyak juga membuat ginjal bekerja terlalu keras untuk mengeluarkan air dan memengaruhi kadar natrium.

Gejala Hiponatremia

Gejala hiponatremia dapat berbeda-beda pada setiap orang. Apabila penurunan kadar natrium terjadi secara bertahap, gejala hiponatremia mungkin tidak akan terlalu terlihat. Sedangkan gejala yang parah dapat menandakan terjadinya penurunan kadar natrium dengan cepat.

Gejala umum untuk hiponatremia meliputi:

  • Lemah
  • Lelah, kehilangan energi, mengantuk
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Kram atau kejang otot
  • Kebingungan
  • Mudah marah
  • Gelisah

Penurunan kadar natrium dengan cepat adalah kondisi darurat medis karena dapat menimbulkan gejala seperti:

  • Hilang kesadaran
  • Kejang
  • Koma

Diagnosis Hiponatremia

Pertama-tama dokter akan melakukan wawancara untuk mengetahui riwayat kesehatan Anda, lalu kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan untuk diagnosis hiponatremia meliputi:

  • Tes darah, dilakukan untuk mengetahui kadar natrium dalam darah.
  • Basic Metabolic Panel (BMP), dilakukan untuk menguji jumlah elektrolit dan mineral dalam darah. Pemeriksaan ini dapat membantu diagnosis hiponatremia bahkan pada pasien yang tidak menunjukkan gejala apapun.
  • Tes urin, dilakukan untuk mengukur kadar natrium dalam urin. Pemeriksaan ini dapat membantu mengetahui penyebab hiponatremia.

Hasil dari tes darah yang dibandingkan dengan tes urin dapat membantu mencari penyebab dari hiponatremia. Apabila kadar natrium dalam darah rendah, tapi kadar natrium dalam urin tinggi, artinya Anda kehilangan terlalu banyak natrium.

Sedangkan apabila kadar natrium dalam darah dan urin sama-sama rendah maka artinya Anda tidak mengonsumsi cukup sodium atau mungkin terlalu banyak air dalam tubuh Anda.

Penanganan Hiponatremia

Pengobatan hiponatremia harus disesuaikan dengan penyebabnya. Bahkan jika memungkinkan, pengobatan dilakukan untuk menyembuhkan masalah yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa langkah yang mungkin dilakukan sebagai penanganan hiponatremia:

  • Mengurangi asupan cairan, cara ini dilakukan apabila penyebab hiponatremia adalah penggunaan obat diuretik atau konsumsi terlalu banyak air. Dosis dari penggunaan obat diuretik juga mungkin harus disesuaikan, diskusikan hal ini dengan dokter Anda.
  • Obat-obatan, digunakan untuk mengatasi gejala penyakit hiponatremia seperti sakit kepala, mual, dan juga kejang. Umumnya hanya dibutuhkan pada hiponatremia akut.
  • Cairan intravena, larutan natrium IV diberikan perlahan untuk meningkatkan kadar natrium dalam darah. Penanganan ini juga umumnya dibutuhkan untuk penyakit hiponatremia akut saja yang perawatannya harus dilakukan oleh petugas kesehatan profesional.

 

Sumber:

  1. Low Blood Sodium (Hyponatremia) – https://www.healthline.com/health/hyponatremia diakses 28 Juni 2019
  2. Hyponatremia – https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyponatremia/diagnosis-treatment/drc-20373715 diakses 28 Juni 2019
  3. What Is Hyponatremia? – https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-hyponatremia#1 diakses 28 Juni 2019

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi