Terbit: 12 June 2020 | Diperbarui: 27 June 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Adrian Setiaji

Hiperhidrosis adalah kondisi di mana seseorang mengalami keringat berlebihan. Seseorang yang mengalami kondisi ini bisa berkeringat meski suhu sekitarnya tidak panas atau tidak sedang berolahraga. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya di bawah ini.

Hiperhidrosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Hiperhidrosis?

Hiperhidrosis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan keringat berlebih. Keringat yang berlebihan ini dapat memengaruhi hanya satu area tertentu atau seluruh tubuh. Meski hal ini adalah sesuatu yang tidak membahayakan, kondisi ini bisa membuat seseorang merasa tidak percaya diri ketika harus berhadapan dengan orang lain.

Gejala Hiperhidrosis

Munculnya keringat adalah sesuatu yang normal jika Anda sedang berolahraga, berada di lingkungan yang panas, atau sedang stres. Namun, keringat berlebih yang dialami oleh penderita hiperhidrosis jauh melebihi keringat normal. Keringat berlebihan biasanya terjadi seminggu sekali tanpa alasan yang jelas dan berdampak pada kehidupan sosial.

Tanda dan gejala hiperhidrosis lainnya, antara lain:

  • Telapak tangan basah atau lembap
  • Telapak kaki basah atau lembap
  • Sering berkeringat
  • Keringat terlihat meresap melalui pakaian

Jenis hiperhidrosis yang biasanya menyerang tangan, kaki, ketiak, atau wajah menyebabkan setidaknya keringat berlebih satu minggu sekali usai bangun tidur. Keringat berlebih juga biasanya terjadi di kedua sisi.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Keringat berlebih bisa menjadi tanda terdapat kondisi yang serius. Segera cari pertolongan medis jika kondisi ini disertai dengan sakit kepala ringan, nyeri dada, atau mual.

Segera temui dokter jika Anda:

  • Mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Menyebabkan tekanan emosional atau penarikan sosial
  • Tiba-tiba berkeringat lebih dari biasanya
  • Keringat berlebih di malam hari tanpa alasan yang jelas

Penyebab Hiperhidrosis

Pada beberapa kasus, penyebab yang mendasari keringat berlebih tidak diketahui dengan pasti. Berikut adalah dua kemungkinan yang menjadi penyebab kondisi ini, di antaranya:

  • Hiperhidrosis Primer

Tipe ini membuat saraf yang bertanggung jawab untuk memberi sinyal kelenjar keringat menjadi terlalu aktif, meskipun belum dipicu oleh aktivitas fisik atau kenaikan suhu. Dengan stres atau cemas, masalah bisa bisa menjadi lebih buruk.

Hiperhidrosis jenis ini biasanya memengaruhi telapak tangan, telapak kaki, dan kadang-kadang wajah. Tidak ada penyebab medis untuk kondisi ini.

  • Hiperhidrosis Sekunder

Hiperhidrosis sekunder terjadi ketika keringat berlebih disebabkan oleh kondisi medis. Ini adalah jenis yang kurang umum dan cenderung menyebabkan keringat di seluruh tubuh. Kondisi yang dapat menyebabkan hal ini, antara lain:

  • Diabetes
  • Menopause
  • Masalah tiroid
  • Gula darah rendah
  • Beberapa jenis kanker
  • Serangan jantung
  • Gangguan sistem saraf
  • Infeksi
  • Obat-obatan tertentu seperti penarikan opioid

Faktor Risiko

Jika di dalam anggota keluarga terdapat kondisi keringat berlebih, maka Anda juga dapat mengalami hiperhidrosis. Seseorang juga berisiko lebih tinggi mengalami kondisi ini akibat dari obat yang dikonsumsi.

Diagnosis Hiperhidrosis

Diagnosis awal yang bisa dilakukan dokter adalah bertanya tentang riwayat dan gejala yang muncul. Selain itu, dokter juga mungkin menyarankan untuk melakukan pemeriksaan fisik atau tes untuk mengevaluasi lebih lanjut penyebab yang mendasarinya.

  • Tes Laboratorium

Dokter dapat merekomendasikan tes darah, urine, atau tes lab lainnya untuk melihat apakah keringat disebabkan oleh kondisi medis seperti tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau gula darah rendah (hipoglikemia).

  • Sweat Tests

Tes ini untuk menentukan area keringat dan memperkirakan keparahan kondisi. Tes yang mungkin dilakukan adalah iodine-starch test, skin conductance, dan thermoregulatory sweat test.

Pengobatan Hiperhidrosis

Jika terdapat kondisi medis yang mendasari terjadinya keringat berlebih, maka kondisi itu harus diobati terlebih dahulu. Jika tidak ada penyebab yang jelas, perawatan berfokus pada pengendalian keringat. Berikut beberapa perawatan yang bisa Anda coba, di antaranya:

Obat-obatan

Berikuti ini adalah beberapa obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati hiperhidrosis, di antaranya:

  • Antiperspirant yang mengandung low dose of metal salt (biasanya aluminium) adalah obat hiperhidrosis di apotek yang bisa Anda coba.
  • Antiperspirant resep. Dokter mungkin akan meresepkan antiperspirant yang mengandung aluminum klorida. Produk ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata.
  • Krim resep. Krim resep yang mengandung glycopyrrolate dapat membantu hiperhidrosis yang memengaruhi wajah dan kepala.
  • Nerve-blocking medications. Beberapa obat ini memblokir bahan kimia yang memungkinkan saraf tertentu untuk berkomunikasi satu sama lain. Kondisi ini dapat mengurangi keringat pada beberapa orang. Efek samping yang bisa terjadi adalah mulut kering, penglihatan kabur, dan masalah kandung kemih.
  • Beberapa obat yang digunakan untuk depresi juga dapat mengurangi keringat. Obat ini dapat membantu mengurangi kecemasan yang memperburuk hiperhidrosis.
  • Botulinum toxin injections. Pengobatan sementara ini digunakan untuk menghalangi saraf yang menyebabkan keringat. Area tubuh yang memproduksi keringat berlebih akan mendapatkan suntikan botulinum toxin. Efeknya bisa bertahan 6 hingga 12 bulan dan beberapa orang mengalami kelemahan otot di area yang disuntik.

Prosedur Bedah dan Lainnya

Selain perawatan dilakukan dengan obat-obatan tertentu, perawatan hiperhidrosis lainnya yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Microwave therapy. Terapi ini memberikan energi gelombang mikro untuk menghancurkan kelenjar keringat. Terapi ini membutuhkan beberapa kali perawatan. Efek sampingnya adalah adalah perubahan pada sensasi kulit dan rasa tidak nyaman.
  • Sweat gland removal. Jika keringat berlebih terjadi hanya di ketiak, mengeluarkan kelenjar keringat dari sana mungkin bisa membantu. Teknik invasif minimal yang disebut suction curettage juga bisa menjadi pilihan, jika tidak merespons perawatan lain.
  • Operasi saraf (simpatektomi). Selama prosedur ini, dokter bedah memotong, membakar, atau menjepit saraf tulang belakang yang mengontrol keringat di tangan. Dalam beberapa kasus, prosedur ini memicu keringat berlebih di area lain dari tubuh. Pembedahan umumnya bukan pilihan untuk keringat berlebih di kepala dan leher.

Komplikasi Hiperhidrosis

Hiperhidrosis adalah kondisi yang bisa membuat seseorang menjadi malu atau rasa tidak nyaman dalam menikmati beberapa aktivitas tertentu. Berikut ini adalah komplikasi yang bisa terjadi apabila kondisi ini tidak mendapatkan penanganan.

  • Seseorang yang memiliki keringat berlebih lebih rentan terhadap infeksi kulit
  • Efek sosial dan emosional. Memiliki tangan atau pakaian yang selalu terlihat basah bisa berpengaruh terhadap rasa percaya diri. Pada akhirnya, kondisi ini bisa memengaruhi cara pandang Anda menilai masa depan.

Pencegahan Hiperhidrosis

Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang bisa Anda coba lakukan agar tubuh tidak menghasilkan keringat berlebih, antara lain:

  • Menggunakan antiperspirant.
  • Menggunakan astringents.
  • Mandi setiap hari.
  • Ganti kaus kaki sesering mungkin.
  • Menggunakan pakaian sesuai aktivitas.
  • Cobalah teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi. Cara ini berguna untuk membantu mengendalikan stres yang memicu keringat berlebih.

 

  1. Anonim. Hyperhidrosis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperhidrosis/symptoms-causes/syc-20367152. (Diakses pada 12 Juni 2020).
  2. Anonim. Excessive Sweating (Hyperhidrosis). https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/hyperhidrosis2#1. (Diakses pada 12 Juni 2020).
  3. Yvette Brazier. 2017. What is hyperhidrosis?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/182130#causes. (Diakses pada 12 Juni 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi