Terbit: 20 July 2020 | Diperbarui: 24 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Hidrokel adalah pembengkakan yang terjadi di kantung zakar (skrotum). Kondisi ini terjadi ketika cairan menumpuk di kulit tipis yang mengelilingi testis. Penyakit hidrokel umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir dan biasanya menghilang tanpa perawatan. Simak gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Hidrokel: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Hidrokel?

Seperti penjelasan sebelumnya, hidrokel adalah pembengkakan tanpa rasa sakit yang terjadi di skrotum akibat penumpukan cairan di lapisan kulit tipis yang mengelilingi testis. Meski penyakit ini adalah sesuatu yang umum terjadi pada bayi, kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya pada tahun pertama kehidupan.

Sementara itu, jika kondisi ini terjadi pada pria dewasa, hal itu bisa disebabkan oleh penyebab yang berbeda. Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk menentukan penyebabnya dengan pasti.

Gejala Hidrokel

Satu-satunya gejala yang bisa terjadi adalah munculnya pembengkakan pada satu atau kedua testis. Namun jika kondisi ini terjadi pada pria dewasa, kondisi ini akan menimbulkan ketidaknyamanan karena skrotum yang membengkak.

Peningkatan rasa nyeri biasanya meningkat seiring dengan ukuran peradangan. Pada beberapa kasus, rasa tidak nyaman akibat pembengkakan lebih terasa di pagi hari daripada di malam hari.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Temui dokter jika Anda atau anak mengalami pembengkakan skrotum. Konsultasi dengan dokter menjadi penting untuk menentukan penyebab lain yang mungkin memerlukan perawatan khusus.

Sebagai contoh, hidrokel mungkin berhubungan dengan titik lemah di dinding perut yang memungkinkan usus meluas ke skrotum (hernia inguinalis).

Akan tetapi jika hidrokel pada bayi tidak hilang setelah setahun atau jika kondisinya semakin membesar, konsultasi lanjutan dengan dokter diperlukan untuk memantau kondisinya.

Sementara jika nyeri skrotum atau pembengkakan mendadak terjadi, terutama setelah cedera, tindakan medis harus segera dilakukan. Gejala-gejala ini dapat berasal dari aliran darah yang terbatas dalam testis bengkok (torsio testis) dan membutuhkan perawatan medis dengan segera.

Penyebab Hidrokel

Meski kondisi ini bisa hilang sebelum usia 1 tahun, perlu diketahui bahwa penyebab terjadinya penyakit ini dipengaruhi oleh usia seseorang.

Pada Bayi

Ketika janin laki-laki tumbuh di dalam kandungan, testis berkembang dekat ginjal. Pada akhir kehamilan penuh, testis pindah ke posisi seharusnya yaitu di skrotum. Agar testis turun, lapisan otot terbuka di skrotum (the inguinal ring) membentuk saluran atau kantung.

Setelah testis bergerak ke posisi seharusnya, the inguinal ring menutup. Jika ring tetap terbuka atau dibuka kembali, cairan dapat mengalir dari perut ke skrotum melalui saluran ini sehingga menyebabkan hidrokel.

Kadang-kadang, bayi dilahirkan sebelum testis turun, hal itu bisa meningkatkan kemungkinan hidrokel.

Pada Orang Dewasa

Pada pria dewasa, jika the inguinal ring belum tertutup atau terbuka kembali, hal tersebut dapat membentuk hidrokel. Beberapa kemungkinan penyebab lain, antara lain:

  • Cedera
  • Peradangan
  • Infeksi

Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan tidak akan memengaruhi kesuburan. Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini mungkin berhubungan dengan kondisi testis yang mendasarinya, seperti tumor atau hernia inguinalis.

Faktor Risiko

Setidaknya 5 persen anak laki-laki berpotensi memiliki kondisi ini. Sementara bayi yang lahir prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami hidrokel. Berikut adalah berbagai faktor risiko yang mengembangkan kondisi ini di kemudian hari, antara lain:

  • Cedera atau peradangan pada skrotum
  • Terjadi infeksi, termasuk infeksi menular seksual

Diagnosis Hidrokel

Diagnosis awal yang bisa dilakukan dokter adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik pada skrotum yang mengalami pembengkakan. Selain itu, pemeriksaan lain yang bisa dilakukan oleh dokter, antara lain:

  • Memeriksa nyeri di skrotum yang membesar.
  • Memberikan tekanan pada perut dan skrotum untuk memeriksa hernia inguinalis.
  • Menyinari cahaya melalui skrotum (transillumination). Jika Anda atau anak memiliki hidrokel, teknik ini akan menunjukkan cairan bening di sekitar testis.

Setelah itu, dokter juga mungkin merekomendasikan:

  • Tes darah dan urine untuk membantu menentukan apakah Anda atau anak memiliki infeksi, seperti epididimitis.
  • Ultrasonografi untuk membantu menyingkirkan hernia, tumor testis, atau penyebab pembengkakan skrotum lainnya.

Pengobatan Hidrokel

Pada bayi laki-laki, penyakit ini yang dapat menghilang dengan sendirinya. Tetapi untuk laki-laki dewasa, mengevaluasi kondisi ini diperlukan karena hal itu dikaitkan dengan kondisi testis yang mendasarinya.

Perlu diketahui juga, tidak ada obat hidrokel jika ini terjadi pada laki-laki dewasa. Obat yang tersedia hanya untuk menghilangkan rasa sakit dan membantu meringankan rasa tidak nyaman.

Pada laki-laki dewasa, hidrokel tidak hilang dengan sendirinya sehingga prosedur operasi mungkin diperlukan. Operasi dapat dilakukan dengan anestesi umum atau lokal. Sayatan dibuat di skrotum atau perut bagian bawah untuk menghilangkan penumpukan cairan.

Pemeriksaan lanjutan biasanya direkomendasikan dokter untuk melihat apakah penyakit muncul kembali.

Komplikasi Hidrokel

Meski hidrokel adalah kondisi yang umumnya tidak berbahaya dan tidak memengaruhi kesuburan. Akan tetapi, penyakit ini mungkin berhubungan dengan kondisi testis yang mendasarinya, sehingga dapat menyebabkan komplikasi serius, antara lain:

  • Infeksi atau tumor. Mungkin dapat mengurangi produksi atau fungsi sperma.
  • Hernia inguinalis. Menonjolnya organ dalam perut seperti usus atau jaringan lainnya ke area selangkangan, komplikasi yang dapat mengancam jiwa.

Pencegahan Hidrokel

Hidrokel adalah kondisi yang berkembang sebelum kelahiran, oleh karena itu kondisi ini tidak dapat dicegah. Namun perawatan prenatal yang tepat dapat membantu mencegah kelahiran prematur dan mengurangi risiko.

Sementara pencegahan terbaik bagi pria dewasa adalah menjaga testis dan skrotum bebas dari cedera. Hindari aktivitas-aktivitas yang bisa menyebabkan cedera pada area selangkangan.

Meskipun hidrokel bukanlah masalah kesehatan yang utama, jika Anda menemukan adanya kelainan atau pembengkakan di skrotum, hal itu bisa menjadi tanda penyakit lain yang mungkin berbahaya.

 

  1. Anonim. Hydrocele. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hydrocele/symptoms-causes/syc-20363969. (Diakses pada 20 Juli 2020).
  2. Anonim. Hydrocele in Adults. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16294-hydrocele-in-adults. (Diakses pada 20 Juli 2020).
  3. Anonim. Hydrocele in Baby Boys. https://www.webmd.com/parenting/baby/hydrocele-baby-boys#1-4. (Diakses pada 20 Juli 2020).
  4. Eagle, Ruth. 2020. Hydrocele: Everything you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/hydrocele. (Diakses pada 20 Juli 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi