Terbit: 9 September 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Herpangina adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus di mulut dan tenggorokan. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tetapi pengobatan hanya untuk mengurangi keparahan gejala. Ketahui informasi selengkapnya tentang gejala, penyebab, cara mengobati, dan lainnya di bawah ini!

Herpangina: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll

Apa Itu Herpangina?

Herpangina adalah infeksi virus pada mulut dan tenggorokan. Virus tipe enterovirus biasanya menginfeksi anak selama musim panas. Infeksi virus sangat menular dan mudah menyebar dari satu anak ke anak lainnya.

Awal gejala pada anak biasanya mengalami demam tinggi dan mengeluhkan sakit tenggorokan. Gejala ini kemudian mengembangkan vesikel (lecet) atau luka di bagian belakang tenggorokan dan langit-langit.

Tanda dan Gejala Herpangina

Gejala biasanya muncul dua sampai lima hari setelah terpapar virus. Gejalanya bervariasi dari setiap penderita penyakit ini.

Berikut ini gejala herpangina yang paling umum:

  • Sakit tenggorokan.
  • Lepuh di tenggorokan dan mulut berwarna abu terang garis tepi merah.
  • Sakit leher.
  • Demam terjadi secara mendadak.
  • Sakit kepala.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Kesulitan menelan.
  • Nafsu makan menurun.
  • Keluar air liur, terutama pada bayi.
  • Muntah, terutama pada bayi.

Sulit makan dan minum karena kesakitan mungkin membuat anak berisiko tinggi mengalami dehidrasi. Penyakit dapat menular selama 7 hari pertama setelah terinfeksi, meskipun mungkin tidak menunjukkan gejala.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala herpangina yang telah dijelaskan di atas sehingga dokter dapat membuat diagnosis dan mengesampingkan kondisi lain.

Mendapatkan perawatan medis yang mendesak sangat penting jika mengalami salah satu dari gejala berikut:

  • Demam dengan suhu lebih dari 40° Celsius atau demam yang terus berlanjut.
  • Luka di mulut atau tenggorokan selama 5 hari atau lebih.
  • Muntah atau diare lebih dari 1 hari.
  • Mulut kering.
  • Mata kering.
  • Haus.
  • Kelelahan.
  • Pusing, pening, atau lemah.
  • Jumlah atau frekuensi urine berkurang.
  • Urine berwarna gelap.
  • Pipi atau mata tampak cekung.

Penyebab Herpangina

Beberapa jenis enterovirus yang paling umum menyebabkan penyakit ini, termasuk virus Coxsackie A, virus Coxsackie B, enterovirus 71, dan echovirus (lebih jarang).

Anak-anak berusia 3-10 tahun memiliki risiko tertinggi tertular kondisi virus tersebut karena mereka biasanya belum terpapar virus dan belum mengembangkan antibodi yang diperlukan untuk melawan infeksi virus.

Virus herpangina adalah penyakit yang paling sering menyebar melalui kontak dengan tetesan dari pernapasan, percikan bersin atau batuk, dan  kontak dengan kotoran.

Beberapa virus tersebut dapat bertahan hidup selama beberapa hari di luar tubuh dan pada permukaan benda-benda seperti gagang pintu, mainan, keran, atau benda lainnya.

Faktor Risiko Herpangina

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena virus herpangina adalah:

  • Anak-anak berusia 3-10 tahun.
  • Musim panas dan gugur, atau sepanjang tahun di tempat yang beriklim tropis.
  • Sekolah atau pusat penitipan anak.
  • Tidak mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh.

Ketika anak-anak terkena virus tertentu dari kelompok enterovirus, anak cenderung menjadi kebal virus tersebut. Namun, anak mungkin masih berisiko terinfeksi jenis virus lainnya.

Diagnosis Herpangina

Diagnosis penyakit ini biasanya dibuat berdasarkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik pasien.

Mengingat ulkus sangat berbeda, mudah untuk membedakan antara herpangina dengan kondisi mulut dan tenggorokan lainnya.

Selain itu, faktor yang menunjukkan penyakit ini terhadap kondisi lain, termasuk usia anak yang terkena, paparan orang lain dengan kondisi tersebut, dan masa inkubasi. Tes laboratorium tersedia untuk menguji enterovirus, tetapi pada umumnya tidak diperlukan.

Pengobatan Herpangina

Kelompok enterovirus tidak dapat diobati menggunakan antibiotik dan tidak ada obat antivirus yang tersedia untuk virus penyebab herpangina. Adapun pengobatannya untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mengelola gejala penyakit hingga sembuh, yang biasanya terjadi dalam seminggu sampai 10 hari.

Berikut ini beberapa cara mengobati herpangina:

  • Obat pereda nyeri. Penderita penyakit ini dapat mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau asetaminofen. Obat ini untuk membantu meredakan demam, sakit kepala, dan nyeri di mulut dan tenggorokan.
  • Anestesi topikal. Lidokain dan krim serta gel yang dioleskan secara topikal mampu membantu meredakan nyeri mulut dan tenggorokan. Penderita infeksi virus ini harus selalu menggunakan produk yang sesuai dengan usia.
  • Obat kumur. Berkumur dengan air hangat yang dicampur garam dapat membantu meredakan sakit mulut dan tenggorokan. Cara ini dapat diulangi dibutuhkan.
  • Hidrasi. Penyakit ini berpotensi menyebabkan dehidrasi, jadi penting untuk minum air yang cukup. Hindari air hangat dan jus buah karena memperparah sakit mulut dan tenggorokan.
  • Makan makanan yang tidak menyebabkan iritasi. Beberapa makanan dapat mengiritasi tukak di mulut dan tenggorokan, termasuk makanan yang panas, digoreng, pedas, asin, atau jeruk. Buah nonjeruk (seperti pisang), sayuran, produk susu, dan makanan penenang lainnya bisa menjadi pilihan bagus selama infeksi virus.

Komplikasi

Mengingat penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tetapi obat-obatan membantu meringankan gejala dan mungkin mempercepat berapa lama gejala muncul. Dalam kebanyakan kasus, virus dan gejalanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu seminggu sampai 10 hari.

Komplikasi serius jarang terjadi, tetapi komplikasi yang paling sering terjadi akibat virus herpangina adalah dehidrasi. Untuk itu, perawatan yang tepat dan minum air yang cukup secara teratur dapat membantu mencegahnya.

Pencegahan Herpangina

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah virus herpangina adalah:

  • Mempraktikkan kebersihan yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah virus. Pastikan selalu mencuci tangan sampai bersih, terutama sebelum makan dan setelah ke toilet.
  • Menutupi mulut dan hidung saat bersin atau batuk untuk mencegah penyebaran kuman.
  • Ketika merawat anak yang menderita penyakit ini, mencuci tangan sesering mungkin, terutama setelah terkena popok atau lendir yang kotor.
  • Bersihkan semua permukaan, mainan, dan benda lain dengan disinfektan untuk membunuh kuman.
  • Jika anak terinfeksi, jauhkan anak dari sekolah atau tempat penitipan anak selama beberapa hari untuk menghindari penyebaran infeksi kepada orang lain.
  • Mengajari anak-anak untuk melakukan hal yang sama seperti yang dijelaskan di atas.

 

  1. Leonard, Jayne. 2017. Everything you need to know about herpangina. https://www.medicalnewstoday.com/articles/318506. (Diakses pada 9 September 2020)
  2. Pietrangelo, Ann. 2012. Herpangina: Causes, Symptoms, Treatments, and More. https://www.healthline.com/health/herpangina. (Diakses pada 9 September 2020)
  3. Perlstein, David. 2019. Herpangina. https://www.medicinenet.com/herpangina/article.htm. (Diakses pada 9 September 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi