Gonore atau sering disebut kencing nanah adalah salah satu jenis penyakit menular seksual. Tanpa penanganan yang tepat, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala hingga pencegahannya di bawah ini.
Apa itu Gonore?
Gonore adalah penyakit menular seksual yang ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Umumnya penyakit ini ditandai dengan kencing bernanah.
Infeksi gonore mudah menyebar melalui seks vaginal, oral, atau anal, dan paling sering terjadi pada orang yang memiliki banyak pasangan seksual. Pada bayi, penyakit ini paling sering menyerang mata.
Gonore paling sering memengaruhi uretra, rektum, atau tenggorokan. Pada wanita, kencing nanah juga dapat menginfeksi leher rahim.
Gejala Gonore
Gejala gonore biasanya muncul dalam waktu 2-10 hari setelah paparan, akan tetapi penyakit ini juga dapat berkembang hingga 30 hari.
Tidak semua orang yang terinfeksi gonore memiliki gejala, sehingga sulit untuk mengetahui kapan harus mencari pengobatan.
Ciri-ciri penyakit gonore yang sering muncul—baik pada pria maupun wanita—adalah buang air kecil terasa sakit atau perih, keluarnya nanah berwarna kuning atau hijau dari vagina atau penis.
Meski begitu, terdapat sedikit perbedaan gejala antara pria dan wanita.
Gejala Gonore pada Wanita:
- Keputihan berwarna kekuningan atau kehijauan.
- Nyeri perut atau panggul bawah.
- Rasa terbakar saat buang air kecil.
- Konjungtivitis (mata gatal dan merah).
- Pendarahan di luar periode menstruasi.
- Noda flek dari kemaluan setelah berhubungan intim.
- Pembengkakan vulva (vulvitis).
- Rasa terbakar di tenggorokan (karena oral seks).
- Pembengkakan kelenjar di tenggorokan (karena oral seks).
Pada beberapa wanita, gejalanya sangat ringan hingga penderitanya tidak menyadari bahwa itu adalah penyakit kencing nanah.
Dikarenakan keputihan bisa menjadi tanda dari sejumlah masalah yang berbeda, langkah terbaik adalah konsultasikan dengan dokter untuk memastikan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
2. Gejala Gonore pada Pria:
- Penis mengeluarkan cairan berwarna keputihan, kehijauan, atau kekuningan seperti nanah.
- Rasa terbakar saat buang air kecil.
- Rasa terbakar di tenggorokan (karena oral seks).
- Nyeri testis atau bengkak.
- Pembengkakan kelenjar di tenggorokan (karena oral seks).
- Gejala biasanya muncul 2-14 hari setelah infeksi.
Baca Juga: Ibu Hamil Bisa Mengalami Infeksi Menular Seksual (IMS), Ini 6 Bahayanya
Penyebab Gonore
Penyakit gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang dapat tumbuh dan berkembang biak dengan mudah di selaput lendir tubuh.
Bakteri tersebut dapat tumbuh di organ yang lembap dan hangat seperti saluran reproduksi, termasuk leher rahim, uterus (rahim), tuba falopi, dan di uretra. Bahkan, bakteri tersebut juga bisa tumbuh di mulut, tenggorokan, dan anus.
Faktor Risiko
Seseorang di bawah usia 25 tahun yang aktif secara seksual dan pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis berisiko lebih tinggi terkena gonore.
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkena kencing nanah, termasuk:
- Memiliki pasangan seks baru.
- Memiliki pasangan seks yang mempunyai pasangan lebih dari satu.
- Memiliki lebih dari satu pasangan seks.
- Memiliki riwayat gonore atau infeksi menular seksual lainnya.
Diagnosis Gonore
Untuk memastikan apakah Anda terkena gonore, dokter akan menganalisis sampel sel. Sampel sal dapat dikumpulkan dengan beberapa prosedur, di antaranya:
- Tes urine. Sering kali tes urine dilakukan karena dapat membantu mendeteksi gonore.
- Swab. Guna mendiagnosis kencing nanah, dokter akan melakukan swab untuk mengambil sampel cairan dari uretra pada pria atau dari leher rahim pada wanita. Tes ini memerlukan laboratorium yang membutuhkan waktu beberapa hari.
- Tes darah. Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter dapat menggunakan tes darah untuk mendeteksi kencing nanah. Namun, tes ini mungkin tidak konklusif.
Pengobatan Gonore
Pengobatan kencing nanah perlu dilakukan untuk mencegah penyakit ini menjadi semakin parah, sekaligus mencegah penularan. Pengobatannya bisa dilakukan dengan memberikan antibiotik baik diminum maupun disuntik.
Pasangan seksual dari pasien yang terinfeksi juga harus diperlakukan sama untuk mencegah infeksi ulang dan penyebaran yang lebih lanjut dari penyakit ini.
Berikut ini beberapa obat antibiotik untuk mengobati gonore, di antaranya:
- Azithromycin. Obat antibiotik ini digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
- Erythromycin. Ini adalah obat salep tetes antibiotik yang direkomendasikan untuk digunakan pada bayi baru lahir dalam mencegah penyakit konjungtivitis gonore.
- Ceftriaxone. Obat antibiotik ini digunakan secara bersamaan dengan azithromycin untuk menghambat pertumbuhan dinding sel bakteri yang sudah mencapai darah.
- Cefixime dan cephalosporin. Apabila ceftriaxone tidak tersedia, Anda bisa menggunakan obat cefixime dan cephalosporin. Antibiotik ini menghambat sintesis dinding sel bakteri dan digunakan bersamaan dengan azithromycin. Keduanya digunakan apabila pasien tidak memiliki komplikasi.
- Doxycycline. Obat antibiotik ini menghambat sintesis protein yang dapat memicu pertumbuhan bakteri. Doxycycline digunakan selama 10 sampai 14 hari dengan dosis 100 mg sebagai tambahan dosis tunggal ceftriaxone untuk mengobati penyakit radang panggul (PID).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar penderita gonore diberikan pengobatan yang disertai obat untuk memberantas infeksi klamidia, karena penyakit ini sering terjadi bersamaan dengan kencing nanah.
Baca Juga: 5 Jenis Antibiotik yang Bisa Digunakan untuk Mengatasi Gonore
Komplikasi Gonore
Jika tidak ditangani dengan baik maka penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi. Dibanding dengan pria, wanita lebih mudah terkena komplikasi.
Komplikasi yang muncul pada pria, antara lain:
- Luka di saluran kencing.
- Epididimitis, suatu kondisi yang menyakitkan di testis yang terkadang dapat menyebabkan kemandulan jika tidak ditangani.
- Jaringan parut di dalam uretra sehingga sulit buang air kecil.
Komplikasi gonore yang terjadi pada wanita, di antaranya:
- Munculnya sumbatan pada saluran telur.
- Penyakit radang panggul.
Kondisi ini bisa memicu terjadinya kehamilan ektopik, suatu kondisi di mana sel telur dibuahi berkembang di luar rahim. Ini adalah kondisi yang berbahaya bagi ibu dan bayi. Gonore pada wanita hamil dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Kelahiran prematur tanpa sebab yang jelas.
- Kebutaan, infeksi sendi, atau infeksi yang mengancam hidup bayi.
Pencegahan Gonore
Kencing nanah adalah penyakit yang menular karena hubungan seksual. Berikut ini langkah-langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
- Tidak berganti-ganti pasangan seksual.
- Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual, terutama jika Anda tidak yakin mengenai kondisi pasangan.
- Pastikan Anda dan pasangan melakukan tes infeksi menular seksual.
- Jangan berhubungan seks dengan orang yang mungkin memiliki infeksi menular seksual.
- Melakukan skrining kencing nanah secara teratur.
- Anonim. 2021. Gonorrhea. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gonorrhea/symptoms-causes/syc-20351774. (Diakses pada 4 November 2022)
- Anonim. 2022. Gonorrhea. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4217-gonorrhea. (Diakses pada 4 November 2022)
- Anonim. 2021. Gonorrhoea. https://www.nhs.uk/conditions/gonorrhoea/. (Diakses pada 4 November 2022)
- Raypole, Crystal. 2022. Everything You Need to Know About Gonorrhea. https://www.healthline.com/health/gonorrhea. (Diakses pada 4 November 2022)