Terbit: 20 October 2021 | Diperbarui: 24 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Gigi berlubang adalah kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja di segala usia. Lubang pada gigi bisa terjadi di gigi bagian belakang atau di gigi depan. Ketahui lebih lanjut tentang gejala, penyebab, faktor risiko, dan apa yang bisa dilakukan jika gigi depan berlubang.

Gigi Depan Berlubang: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Gejala Gigi Depan Berlubang

Gejala gigi berlubang tergantung dari derajat kerusakan gigi. Gejala-gejala yang mungkin muncul meliputi:

  • Gigi sensitif.
  • Gigi terasa nyeri.
  • Terlihat lubang pada gigi.
  • Noda kuning atau hitam di gigi.

Penyebab dan Faktor Risiko Gigi Depan Berlubang

Gigi berlubang dapat disebabkan oleh plak, substansi lengket yang melekat di permukaan gigi. Plak merupakan kombinasi dari:

  • Bakteri.
  • Air liur.
  • Zat asam.
  • Partikel makanan.

Plak terbentuk pada gigi setelah makan, sehingga semua orang pasti memiliki plak pada gigi mereka. Namun demikian, beberapa orang berisiko lebih tinggi terkena gigi berlubang, yaitu:

  • Mengkonsumsi terlalu banyak makanan manis dan asam.
  • Tidak menjaga kebersihan gigi, misalnya seperti tidak rajin menggosok gigi dan membersihkan sela-sela gigi.
  • Tidak mendapatkan cukup fluoride.
  • Menderita gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.
  • Penyakit refluks asam, sehingga asam lambung yang naik mengikis gigi.

Komplikasi Gigi Depan Berlubang

Apabila tidak dirawat dengan baik, gigi berlubang dapat mengalami komplikasi seperti:

  • Sakit gigi yang terus menerus.
  • Abses gigi, yang bisa terinfeksi dan memicu komplikasi yang mengancam jiwa seperti sepsis.
  • Munculnya nanah pada gigi yang terinfeksi.
  • Meningkatnya risiko gigi patah.
  • Kesulitan mengunyah makanan.
  • Mengurangi kepercayaan diri, terutama saat sedang bicara atau tersenyum pada orang lain.

Jika Anda tidak memeriksakan gigi kepada dokter gigi, kondisi gigi bisa semakin memburuk sehingga tidak ada pilihan lain selain mencabut gigi dan menggantinya dengan gigi palsu.

Cara Mengatasi Gigi Depan Berlubang

Gigi depan berlubang tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, namun juga mengganggu penampilan. Ini dia beberapa pilihan perawatan gigi depan berlubang yang biasa dilakukan dokter gigi:

1. Perawatan fluoride

Jika lubang gigi baru saja muncul, perawatan fluoride dapat membantu memulihkan email gigi dan mungkin bisa mengembalikan kondisi gigi utuh kembali seperti semula. Perawatan fluoride memberikan asupan fluoride pada gigi melebihi kadar yang ada di pasta gigi dan obat kumur.

Jenis perawatan yang diberikan bisa berupa cairan, gel, busa, atau pernis yang dioleskan ke gigi yang ditempatkan di sebuah nampan kecil yang ukurannya pas dengan gigi.

2. Tambal gigi

Tambalan gigi atau yang juga disebut dengan restorasi gigi, adalah pilihan perawatan tuama ketika lubang atau pembusukan gigi telah melampaui tahap awal. Tambalan gigi terbuat dari berbagai material seperti resin komposit sewarna gigi, porselen atau amalgam gigi yang terdiri dari kombinasi beberapa macam material.

3. Dental crown

Jika pembusukan gigi sudah meluas atau kondisi gigi melemah, pemasangan crown atau mahkota mungkin diperlukan. Mahkota gigi adalah penutup khusus yang menggantikan seluruh mahkota alami gigi. Pemasangan crown dilakukan dengan pengeboran semua area yang membusuk, lalu meninggalkan area gigi yang masih baik.

Mahkota gigi biasanya terbuat dari bahan porselen berkekuatan tinggi, resin, atau porselen yang dicampur dengan logam.

4. Saluran akar

Ketika pembusukan gigi sudah mencapai lapisan dalam gigi atau pulpa, maka perlu dilakukan saluran akar atau root canal. Perawatan ini bertujuan untuk memperbaiki dan menyelamatkan gigi yang rusak parah atau terinfeksi tanpa perlu mencabutnya.

Pulpa pada gigi yang sakit diangkat, kemudian obat dimasukkan ke dalam saluran akar untuk mengobati infeksi. Pulpa yang tadi diangkat diisi dengan tambalan.

5. Veneer gigi

Pada kasus dimana gigi yang berlubang di bagian depan mencakup area yang cukup luas, warna tambalan gigi akan sulit disesuaikan dengan warna gigi asli. Veneer gigi dapat menjadi pilihan tepat untuk menyamakan warna gigi. Veneer yang dipilih biasanya terbuat dari bahan porselen atau keramik, sehingga terlihat indah ketika dipasang pada gigi.

6. Cabut gigi

Gigi yang telah mengalami pembusukan parah hingga tidak dapat direstorasi harus dicabut. Mencabut gigi tentunya akan meninggalkan celah yang bisa membuat posisi gigi lainnya bergeser. Untuk itu, implan gigi biasanya menjadi tindakan lanjutan yang dilakukan untuk menggantikan gigi yang hilang.

Cara Mengatasi Rasa Sakit Karena Gigi Depan Berlubang

Gigi yang berlubang dan rusak dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Menurut Mayo Clinic, berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa sakit sementara waktu.

  • Jaga kebersihan gigi dengan baik. Sikat seluruh bagian gigi secara menyeluruh, termasuk area yang sensitif. Gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif bila perlu.
  • Beli pereda nyeri yang dijual bebas. Tanyakan kepada dokter apakah Anda boleh mengkonsumsi obat pereda nyeri yang bisa dibeli tanpa resep.
  • Perhatikan makanan yang dikonsumsi. Hindari mengkonsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin atau manis.

 

Cara Mencegah Gigi Depan Berlubang

  • Ikuti beberapa tips berikut ini agar gigi depan tidak berlubang, rusak, atau sakit:
  • Sikat gigi secara teratur 2 kali sehari, khususnya sebelum tidur.
  • Terutama pada anak-anak, orang tua harus memerhatikan pertumbuhan gigi dan kesehatan gigi anak. Segera konsultasi ke dokter gigi bila ada masalah gigi, sebelum kerusakan semakin memburuk.
  • Rajin periksa rutin ke dokter gigi 6 bulan sekali.

Itulah pembahasan tentang cara mengatasi gigi berlubang bagian depan. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Higuera, Valencia. 2017. Tooth Cavities. https://www.healthline.com/find-care/articles/dentists/tooth-cavities. (Diakses pada 15 Oktober 2021)
  2. Mayo Clinic, 2021. Cavities/tooth decay. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/diagnosis-treatment/drc-20352898. (Diakses pada 15 Oktober 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi