Terbit: 2 October 2020 | Diperbarui: 28 October 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Giardiasis adalah satu dari sekian banyak penyakit pencernaan akibat infeksi. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala hingga cara mengobatainya dalam ulasan berikut.

Giardiasis: Gejala, Penyebab, hingga Pengobatan

Apa itu Giardiasis?

Giardiasis adalah penyakit pencernaan yang mana dalam kasus ini, usus halus terkena infeksi. Infeksi tersebut dilakukan oleh parasit bernama Giardia Lamblia. Penyakit ini umumnya dialami oleh orang-orang yang tinggal atau beraktivitas di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

Seseorang bisa terkena penyakit ini apabila mengonsumsi makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi parasit Giardia Lamblia tersebut. Perlu diketahui juga, penyakit ini bersifat menular.

Orang yang sehat bisa ikut terkena infeksi apabila pernah melakukan kontak fisik secara langsung dengan orang lain yang sudah lebih dahulu terinfeksi.

Gejala Giardiasis

Infeksi usus halus oleh parasit Giardia Lamblia ini ditandai oleh sejumlah gejala. Berikut beberapa gejala yang bisa terjadi, antara lain:

  • Diare.
  • Sering kentut.
  • Feses berlendir.
  • Perut kembung.
  • Kram perut.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Berat badan menurun.
  • Tubuh terasa lelah.
  • Sakit kepala.
  • Perut terasa tidak nyaman.

Gejala-gejala tersebut umumnya berlangsung selama 2-6 minggu. Akan tetapi, beberapa orang mungkin akan merasakan gejala dalam waktu yang lebih lama.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Segera periksakan diri Anda ke dokter apabila mengalami gejala-gejala yang mengarah pada penyakit ini. Penanganan medis sedini mungkin perlu dilakukan guna memudahkan proses pengobatan dan penyembuhan, serta mencegah terjadinya komplikasi yang bisa saja membahayakan diri.

Penyebab Giardiasis

Kondisi ini disebabkan oleh infeksi parasit Giardia Lamblia (G. Lamblia). Parasit ini banyak ditemukan dalam kotoran hewan dan manusia. G. Lamblia juga dapat tumbuh dan berkembang secara baik di makanan, air, dan tanah yang terkontaminasi.

Mikroorganisme tersebut pun bisa bertahan hidup di luar inang untuk jangka waktu yang lama. Air adalah medium utama dari penyebaran infeksi usus halus ini. Air yang terkontaminasi bisa berada di bak mandi, kolam renang, spa, hingga danau.

Giardiasis yang diakibatkan dari konsumsi makanan jarang terjadi. Kendati demikian, tetap saja kemungkinan itu ada sehingga Anda juga harus tetap menjaga higienitas makanan yang hendak dikonsumsi.

Kebersihan yang buruk saat menangani makanan atau mengonsumsi produk yang dibilas dengan air yang terkontaminasi dapat menyebabkan parasit menyebar dan masuk ke dalam tubuh.

Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak pribadi. Misalnya, seks anal tanpa menggunakan kondom. Mengganti popok anak atau terkena parasit saat bekerja di pusat penitipan anak juga merupakan cara umum untuk terinfeksi.

Faktor Risiko

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, namun akan lebih berisiko jika:

  • Sanitasi—terutama air—buruk. Daerah pedesaan atau hutan belantara menjadi lokasi-lokasi yang paling rawan.
  • Seks anal. Melakukan seks anal tanpa menggunakan kondom meningkatkan risiko infeksi Giardia Lamblia, serta infeksi menular seksual.
  • Anak-anak. Anak-anak lebih mungkin bersentuhan dengan kotoran, terutama jika mereka memakai popok, menggunakan toilet, atau menghabiskan waktu di pusat penitipan anak. Orang yang tinggal atau bekerja dengan anak kecil juga berisiko lebih tinggi terkena infeksi.

Diagnosis Giardiasis

Pada dasaranya, proses diagnosis dibagi ke dalam tiga tahapan pemeriksaan. Tahap pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Anamnesis.
  • Pemeriksaan fisik.
  • Pemeriksaan penunjang.

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter ingin mengetahui riwayat medis pasien. Untuk itu, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien. Pertanyaan yang biasanya diberikan adalah:

  • Gejala apa saja yang dirasakan?
  • Sudah berapa lama gejala muncul?
  • Apakah pernah mengalami kondisi ini sebelumnya? Jika pernah, seberapa sering?
  • Bagaimana kondisi lingkungan tempat tinggal, termasuk sanitasinya?
  • Makanan dan minuman apa saja yang akhir-akhir ini dikonsumsi?

Berikan informasi sejelas mungkin kepada dokter mengenai kondisi yang tengah dialami. Informasi yang jelas akan membantu dokter dalam menentukan penyebab dari gejala-gejala yang dirasakan tersebut.

2. Pemeriksaan Fisik

Pada tahap ini, dokter akan mengukur berat badan pasien. Selain itu, dokter mungkin juga akan menekan area perut pasien untuk mencari tahu apakah memang ada abnormalitas yang mengarah pada kondisi ini.

3. Pemeriksaan Penunjang

Untuk memperkuat hasil diagnosis, pemeriksaan penunjang juga biasanya dibutuhkan. Pemeriksaan penunjang yang dimaksud yakni dengan uji laboratorium terhadap sampel feses pasien. Dokter akan meminta pasien untuk memberikan sampel pasien.

Setelah itu, sampel feses akan dianalisis lebih lanjut di laboratorium guna melihat apakah ada parasit di dalam feses, yang mana ini artinya pasien memang terkonfirmasi mengalami giardiasis.

Pengobatan Giardiasis

Pengobatan infeksi usus halus dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan. Obat-obatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Metronidazole
  • Tinidazole
  • Nitazoxanide

Dosis obat yang diberikan bisa berbeda-beda, tergantung dari keputusan dokter dengan memerhatikan kondisi pasien. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan resep yang telah ditentukan oleh dokter untuk mencegah terjadinya overdosis.

Komplikasi Giardiasis

Infeksi penyakit ini umummya tidak pernah menimbulkan komplikasi yang bersifat fatal. Akan tetapi, kondisi ini dapat menyebabkan gejala yang menetap dan komplikasi yang serius terutama pada bayi dan anak-anak. Komplikasi yang paling umum meliputi:

  • Dehidrasi.
  • Malnutrisi.
  • Intoleransi laktosa.

Pencegahan Giardiasis

Dikarenakan penyakit ini terkait dengan kebersihan yang kurang terjaga, maka cara mencegahnya adalah tentu saja dengan menjaga kebersihan. Beberapa hal yang perlu Anda terapkan guna melindungi diri dari penyakit ini adalah:

  • Rajin cuci tangan, terutama saat ingin makan.
  • Hindari menelan air yang ada di kolam renang, sungai, atau danau.
  • Gunakan botol minuman sendiri saat bepergian ke tempat-tempat yang berisiko.
  • Terapkan aktivitas seksual yang sehat dan aman.

 

  1. Anonim. Giardia Infection. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/giardia-infection/symptoms-causes/syc-20372786. (Diakses pada 2 Oktober 2020)
  2. Anonim. What is Giardiasis? https://www.cdc.gov/parasites/giardia/general-info.html. (Diakses pada 2 Oktober 2020)
  3. Delgado, A. 2018. Giardiasis. https://www.healthline.com/health/giardiasis. (Diakses pada 2 Oktober 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi