Terbit: 4 August 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Jika seorang wanita memiliki penyakit radang panggul, dia dapat memiliki gejala berikut ini:

Radang Panggul – Gejala dan Kapan Harus ke Dokter

  • Nyeri perut (terutama sakit perut bagian bawah) atau nyeri tekan perut bagian bawah.
  • Sakit punggung.
  • Perdarahan rahim yang tidak normal.
  • Keputihan yang tidak biasa atau banyak.
  • Sakit ketika buang air kecil.
  • Sakit ketika berhubungan seksual.

Gejala yang tidak berhubungan dengan organ reproduksi wanita meliputi demam, mual, dan muntah. Selain itu, Gejala penyakit ini mungkin lebih buruk pada akhir periode menstruasi dan selama beberapa hari pertama setelah periode menstruasi.

Kapan Anda harus ke dokter?

Jika seorang wanita mengalami gejala berikut:

  • Nyeri perut yang tidak hilang.
  • Perdarahan vagina tidak teratur.
  • Cairan keputihan berbau busuk.
  • Keputihan vagina yang tidak biasa.
  • Demam, mual, muntah.

Mengingat komplikasi jangka panjang yang dapat dipicu penyakit ini, seperti infertilitas dan kehamilan ektopik, disarankan agar wanita segera mencari pertolongan medis jika mereka memiliki gejala berikut ini:

  • Nyeri perut bagian bawah atau nyeri tekan pada perut bagian bawah.
  • Demam di atas 101oF (38oC).
  • Keputihan vagina tidak normal atau berbau busuk.

Wanita dewasa dengan penyakit radang panggul harus dipantau secara ketat atau dirawat di rumah sakit. Perlakuan yang lebih agresif dapat dilakukan di rumah sakit untuk wanita remaja, yang cenderung tidak bisa mematuhi rencana pengobatan dan mengalami komplikasi yang lebih berat.

Pasien dirawat di rumah sakit jika terjadi hal berikut:

  • Diagnosis definitif nyeri perut/panggul pada wanita tidak jelas.
  • Kehamilan ektopik atau usus buntu (apendiksitis) tidak bisa dikesampingkan.
  • Pasien sedang hamil.
  • Curiga adanya abses (infeksi lokal). Abses tubo-ovarium (TOA) adalah jenis penyakit yang sering terlihat pada PID. Abses tubo-ovarium adalah kumpulan bakteri, nanah, dan cairan (abses) yang terjadi di tuba falopi dan melibatkan ovarium. Hal ini paling sering terlihat pada remaja. Abses tubo-ovarium juga lebih mungkin terjadi pada remaja atau wanita dewasa yang menggunakan alat kontrasepsi (AKDR) sebagai alat kontrasepsi. Seorang gadis remaja dengan abses tubo-ovarium sering terlihat sakit, mengalami demam dan sulit berjalan karena nyerinya. Abses akan diobati dengan antibiotik di rumah sakit oleh kebanyakan dokter. Pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan atau menguras abses.
  • Pasien tampak sakit parah atau tidak bisa mengatasi penyakit di rumah.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi