Berikut adalah beberapa gejala lokal dari glioblastoma.
Tumor serebellum
- Menyebabkan pusing, ataksia (kehilangan keseimbangan) atau gaya berjalan sempoyongan, otot-otot tidak terkoordinasi dan nistagmus (gerakan mata berirama tidak disengaja) biasanya menunjukkan gerakan bola mata nistagmus horisontal.
Tumor lobus frontal
- Sering menyebabkan gangguan kepribadian, perubahan status emosional dan tingkah laku, dan disintegrasi perilaku mental. Pasien sering menjadi ekstrem yang tidak teratur dan kurang merawat diri dan menggunakan bahasa sensual.
Tumor sudut serebopontin
- Biasanya diawali pada sarung saraf akustik dan memberi rangkaian gejala yang timbul dengan semua karakteristik gejala pada tumor otak
- Pertama, tinnitus dan vertigo, dan diikuti dengan gangguan saraf pendengaran yang mengarah terjadinya tuli (gangguan saraf kranial ke-8)
- Kesemutan dan rasa gatal-gatal pada wajah dan lidah (gangguan saraf kranial ke-5)
- Terjadi kelemahan atau paralysis (keterlibatan saraf cranial ke-7)
- Karena pembesaran tumor menekan serebelum, mungkin ada abnormalitas pada fungsi motorik.
Tumor intrakranial
- Dapat menghasilkan gangguan kepribadian, kebingungan, gangguan fungsi bicara dan gangguan gaya berjalan, terutama pada pasien lansia. Tipe tumor yang paling sering adalah meningioma, glioblastoma dan metastase serebral dari bagian lain.
Beberapa tumor tidak selalu mudah ditemukan lokasinya, karena tumor-tumor tersebut berada pada daerah tersembunyi (silent area) dari otak –area yang di dalam fungsinya tidak dapat ditentukan dengan pasti.
Perkembangan tanda dan gejala adalah menentukan apakah tumor berkembang atau menyebar.
Bagaiamana tumor menjadi glioblastoma?
Terdapat 2 tipe, yaitu:
- Glioblastoma primer. Tipe yang sering terjadi. Ketika telah diketahui, tumor sudah mencapai stadium 4 dan pertumbuhannya sangat agresif
- Glioblastoma sekunder. Ketika telah diketahui, tumor telah mencapai stadium 2–3, di mana pertumbuhannya lebih lambat dari glioblastoma primer. Lalu, secara pasti tumor akan mencapai stadium 4. Sekitar 10 persen glioblastoma adalah tipe ini. Biasanya, glioblastoma sekunder menyerang usia 45 tahun atau lebih muda.
DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi