Terbit: 1 September 2020 | Diperbarui: 24 June 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Gejala hepatitis B biasanya ditandai dengan bagian putih mata yang tampak kuning. Gejalanya berlangsung selama beberapa minggu, tetapi terkadang dapat bertahan selama berbulan-bulan. Selengkapnya simak gejala lainnya, penularan, dan pengobatannya di bawah ini!

Kenali Gejala Hepatitis B, Jenis, Penularan, dan Pengobatannya

Tanda dan Gejala Hepatitis B

Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Penyakit ini dapat meningkatkan risiko terkena gagal hati, kanker hati, atau sirosis, suatu kondisi yang merusak hati secara permanen.

Hepatitis B sering kali tidak menunjukkan gejala dan jika muncul biasanya akan hilang dengan sendirinya. Kebanyakan orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka memilikinya. Jika memiliki gejala penyakit ini, mungkin terasa seperti flu biasa. Gejala penyakit ini terbagi menjadi dua jenis, yakni akut dan kronis.

Berikut ini gejala hepatitis B akut, kronis, dan pada anak:

1. Gejala Hepatitis B Akut

Hepatitis B akut adalah kondisi yang terjadi ketika virus menyebabkan sakit untuk waktu yang singkat tetapi kemudian akan sembuh. Beberapa penderita penyakit hepatitis B akut secara alami dapat membersihkan virus dalam tubuhnya. Virus yang bertahan di hati selama lebih dari enam bulan dapat menyebabkan hepatitis B kronis.

Kebanyakan orang dewasa lebih berisiko mengalami gejala hepatitis B daripada anak-anak. Berikut ini gejalanya:

  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mual dan muntah.
  • Mata dan kulit kekuningan (penyakit kuning/jaundice).
  • Kelelahan.
  • Sakit perut.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Urine berwarna gelap dan kotoran berwarna pucat.

2. Gejala Hepatitis B Kronis

Hepatitis B kronis adalah kondisi yang terjadi ketika virus telah bertahan di hati seumur hidup. Penderitanya mungkin tidak selalu merasakan sakit, tetapi seiring waktu virus dapat melukai hati sehingga tidak berfungsi dengan baik.

Kebanyakan penderita penyakit hepatitis B kronis tidak mengalami gejala apa pun. Adapun gejala hepatitis B kronis, termasuk:

  • Sakit di hati.
  • Kelelahan, depresi, dan mudah tersinggung.
  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Sakit dan nyeri di persendian.

Penderitanya mungkin merasa sehat, tetapi penyakit ini tetap dapat merusak hati seiring waktu. Beberapa hal yang dapat terjadi pada hati dari waktu ke waktu adalah:

  • Kerusakan hati (fibrosis), kondisi ini menyebabkan hati menjadi keras dan tidak berfungsi dengan baik.
  • Sirosis, yang berarti kerusakan hati menjadi semakin parah dan memiliki banyak jaringan parut di hati.
  • Gagal hati yang menyebabkan hati berhenti berfungsi.
  • Kanker hati, merupakan tumor yang berkembang pada organ hati.

3. Gejala Hepatitis B pada Bayi dan Anak

Tanda dan gejala pada bayi dan anak biasanya muncul sekitar 25 sampai 180 hari setelah terpapar virus hepatitis B (HBV). Gejala hepatitis B yang paling umum pada bayi dan anak, di antaranya:

  • Kulit dan mata menguning (jaundice).
  • Kelelahan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
  • Kehilangan selera makan.
  • Demam ringan.
  • Sakit perut di bagian kanan atas.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Nyeri sendi.
  • Urine berwarna gelap dan feses berwarna terang.
  • Gatal yang menyebar luas.
  • Ruam.

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Penyakit hepatitis B bisa serius dan patut Anda waspadai, jadi sangat penting untuk segera menghubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat jika:

  • Menduga mungkin telah terpapar virus hepatitis B (mendapatkan perawatan darurat bisa membantu mencegah).
  • Mengalami infeksi dalam beberapa hari setelah terpapar.
  • Memiliki gejala yang berhubungan dengan hepatitis B.
  • Berisiko tinggi terkena hepatitis B, kelompok berisiko tinggi termasuk orang yang lahir di negara di mana infeksi sering terjadi, bayi lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B, dan orang yang pernah menyuntikkan narkoba.

Penularan Hepatitis B

Hepatitis B adalah penyakit yang dapat menular dengan berbagai cara berikut ini:

  • Hubungan seks. Seseorang bisa tertular jika melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi virus hepatitis B, yakni melalui darah, air liur, air mani, atau sekresi vagina pasangan yang dapat masuk ke dalam tubuh.
  • Berbagi jarum suntik. Penularan hepatitis B dapat menyebar dengan mudah melalui jarum suntik secara bergantian yang terkontaminasi darah dari penderita penyakit hepatitis B.
  • Tertusuk jarum secara tidak sengaja. Petugas kesehatan dan siapa pun yang melakukan kontak dengan darah orang yang terinfeksi bisa tertular dengan cara ini. Tusukan jarum tato atau tindik juga berisiko.
  • Berbagi barang pribadi sehari-hari. Menggunakan barang pribadi orang lain yang mungkin terkontaminasi cairan tubuh, termasuk pisau cukur, sikat gigi, perhiasan, dan gunting kuku.
  • Ibu ke anak. Wanita hamil yang memiliki hepatitis B dapat menularkannya kepada bayinya saat melahirkan. Namun, vaksin dapat segera diberikan untuk mencegah bayi baru lahir terinfeksi.

Penularan hepatitis B tidak menular melalui ciuman di pipi atau bibir, batuk atau bersin, memeluk, berjabat tangan atau berpegangan tangan, makan makanan yang telah disiapkan oleh penderita infeksi, atau menyusui.

Cara Mengobati Gejala Hepatitis B

Perawatan untuk penyakit ini biasanya berdasarkan jenis kondisinya. Berikut ini cara mengobati hepatitis akut dan kronis, serta pada bayi dan anak:

  • Hepatitis B akut. Jenis ini mungkin tidak memerlukan perawatan medis, tetapi dokter mungkin akan menyarankan untuk memperbanyak waktu istirahat, minum banyak cairan, dan menjaga pola makan yang sehat untuk membantu tubuh melawan infeksi.
  • Hepatitis B kronis. Biasanya, terapi obat ini untuk penyakit hati aktif. Ada sejumlah obat untuk mengobati hepatitis B, dua di antaranya adalah bentuk interferon suntik, sedangkan lima antivirus lainnya adalah tablet.
  • Hepatitis pada bayi dan anak. Hepatitis B kronis dapat dirawat dengan obat-obatan untuk mengurangi aktivitas virus dan mencegah gagal hati. Pengobatannya termasuk injeksi Interferon Alfa-2B (Intron A) dan obat oral lamivudine (Epivir-HBV). Pasien juga harus menghindari apa pun yang dapat melukai hati lebih lanjut, termasuk alkohol, obat-obatan tertentu, suplemen makanan, dan herbal.

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Hepatitis B in Children: Symptoms and Treatment. https://www.chp.edu/our-services/transplant/liver/education/liver-disease-states/hepatitis-b. (Diakses pada 1 September 2020)
  2. Anonim. 2019. Hepatitis B. https://www.nhs.uk/conditions/hepatitis-b/. (Diakses pada 1 September 2020)
  3. Anonim. 2020. Hepatitis B. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4246-hepatitis-b. (Diakses pada 1 September 2020)
  4. Anonim. 2019. Hepatitis B symptoms. https://www.hepatitisaustralia.com/symptoms-of-hepatitis-b. (Diakses pada 1 September 2020)
  5. Mayo Clinic Staff. 2019. Hepatitis B. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-b/symptoms-causes/syc-20366802. (Diakses pada 1 September 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi