Kemungkinan gejala dan tanda lupus oleh paru-paru, sistem darah, perut, dan mata.
Paru-paru: Lebih dari 50 persen penderita lupus memiliki beberapa jenis penyakit paru-paru. Peradangan lapisan paru (pleuritis) adalah masalah yang paling sering terjadi. Hal ini bisa menyebabkan nyeri dada dan sesak napas dan bisa dikelirukan dengan bekuan darah di paru-paru atau infeksi paru-paru (pneumonia). Koleksi air di tempat antara paru-paru dan dinding dada juga dapat terjadi (disebut efusi pleura). Pneumonia dapat terjadi pada pasien lupus yang memakai obat imunosupresif.
Sistem darah dan getah bening: Sekitar setengah dari penderita lupus memiliki anemia, dan sampai setengahnya memiliki trombositopenia (jumlah trombosit rendah) dan leukopenia (jumlah sel darah putih rendah). Jumlah trombosit yang rendah dapat menyebabkan perdarahan dan memar di kulit, dan jika parah, dapat menyebabkan perdarahan internal. Beberapa pasien lupus cenderung membentuk bekuan darah dalam pembuluh darah (mengarah ke phlebitis) atau arteri (yang menyebabkan stroke atau masalah lainnya). Hal ini kemungkinan besar terjadi pada pasien yang memiliki autoantibodi tertentu dalam darah mereka yang disebut antibodi antifosfolipid. Pasien dengan masalah klinis ini dan antibodi ini mungkin perlu minum pengencer darah (antikoagulan) dalam jangka waktu lama. Wanita dengan antibodi ini juga dapat mengalami frekuensi keguguran spontan yang tinggi (seperti yang dijelaskan di atas).
Perut, usus, dan organ terkait: Banyak pasien dengan lupus mengembangkan ulkus tanpa rasa sakit di mulut dan hidung pada beberapa titik penyakit mereka. Nyeri perut pada lupus bisa disebabkan oleh peradangan pada lapisan perut, infeksi usus, aliran darah rendah ke usus yang disebabkan oleh bekuan darah, atau pembengkakan pembuluh darah yang mengalir ke usus. Jika orang tersebut memiliki banyak cairan mengambang bebas di perut (asites), cairan ini juga bisa menjadi terinfeksi, menyebabkan rasa sakit yang parah.
Mata: Peradangan dan kerusakan pada retina adalah komplikasi lupus yang jarang terjadi. Kekeringan mata sangat umum terjadi pada pasien lupus. Orang dengan lupus sering harus diskrining oleh dokter mata jika mereka diobati dengan obat antimalaria klorokuin (Aralen Fosfat) atau hydroxychloroquine (Plaquenil Sulfate).