Terbit: 18 March 2017 | Diperbarui: 29 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kelainan katup jantung bisa menyebabkan denyut jantung tidak teratur. Data menunjukkan bahwa 40% orang dengan prolaps katup mitral mengeluhkan palpitasi. Selain itu, wanita yang sedang hamil sering mengalami palpitasi dan biasanya tidak ada gangguan irama yang berbahaya.

Palpitasi Jantung – Gejala dan Prognosis

Namun, bagi wanita yang telah memiliki masalah irama jantung sebelum kehamilan, frekuensi palpitasi mungkin meningkat karena perubahan normal pada kadar hormon dan perubahan aliran darah yang terjadi karena jantung menyesuaikan dengan memompa darah ke rahim untuk perkembangan janin. Bahkan, perubahan kadar hormon tubuh wanita sebelum, selama, dan setelah menopause juga dapat meningkatkan frekuensi jantung berdebar.

Gejala Palpitasi Jantung

Palpitasi sendiri bukanlah penyakit, namun gejala itu sendiri. Palpitasi dapat dikaitkan dengan sensasi detakan jantung yang terisolasi. Jika Anda mengalami palpitasi yang berkepanjangan, biasanya Anda akan merasakan perasaan dada yang bergemuruh atau kepenuhan.

Kadang-kadang pasien menggambarkan kepenuhan dengan rasa tercekat pada tenggorokan diikuti dengan sesak napas, dan mungkin sulit untuk memutuskan apakah rasa penuh ini adalah karena palpitasi atau karena angina (nyeri dada khas karena sumbatan pembuluh darah koroner jantung). Hal ini terutama jika palpitasi telah surut dan tidak terjadi ketika orang datang ke dokter. Episode palpitasi berkepanjangan dapat dikaitkan dengan nyeri dada, sesak napas, berkeringat dingin, mual dan muntah. Beberapa jenis masalah irama jantung dapat menyebabkan pusing atau bahkan pingsan (sinkop).

Prognosis Palpitasi Jantung

Kebanyakan palpitasi, seperti kontraksi atrial terisolasi prematur dan kontraksi ventrikel prematur, adalah varian normal dan tidak memengaruhi gaya hidup atau usia. Gangguan irama lainnya biasanya membutuhkan obat untuk kontrol, tetapi tujuannya adalah untuk memungkinkan pasien untuk kembali ke denyut jantung yang lebih stabil dan normal.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi