Terbit: 29 January 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Gastritis adalah suatu masalah kesehatan yang terjadi pada organ lambung. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai penyakit ini mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahan.

Gastritis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Apa Itu Gastritis?

Gastritis adalah penyakit lambung yang ditandai oleh adanya peradangan (inflamasi), iritasi, atau erosi pada lapisan dinding dari organ tersebut. Gastritis bisa menjadi penyakit yang singkat dan mendadak (gastritis akut), atau bisa menjadi kondisi yang lebih lama (gastritis kronis). Selain itu, kondisi ini juga bisa saja menjadi bagian dari sejumlah gangguan medis seperti gastritis atrofi, gastritis autoimun, dan gastritis eosinofilik.

Contoh gastritis akut adalah gangguan perut yang mungkin diakibatkan oleh konsumsi alkohol atau obat tertentu seperti aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Sedangkan gastritis kronis biasanya lebih disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori (H. Pylori), sejenis bakteri yang menginfeksi perut.

Penyebab Gastritis

Penyebab gastritis adalah rusaknya lapisan lendir (mukus) yang menyelimuti dinding lambung (mukosa). Mukus ini seharusnya bertugas melindungi mukosa dari paparan asam lambung dan enzim bernama pepsin. Ketika mukus mengalami kerusakan, otomatis mukosa akan dengan mudah terpapar asam lambung hingga berujung pada terjadinya peradangan lambung tersebut.

Apa yang menyebabkan lapisan mukus rusak? Ada sejumlah faktor yang diduga memainkan ‘peran’, yaitu:

1. Gaya Hidup

Gaya hidup menjadi salah satu faktor umum penyebab seseorang menderita radang lambung. Gaya hidup yang dimaksud meliputi:

  • Konsumsi makanan pedas, asam, bersantan, dan berlemak
  • Konsumsi minuman mengandung alkohol
  • Konsumsi minuman mengandung kafein (teh, kopi, dsb.)
  • Merokok
  • Stres

2. Penggunaan Obat-Obatan

Penggunaan beberapa jenis obat-obatan juga ditengarai menjadi penyebab munculnya penyakit ini, yaitu:

  • Aspirin
  • Ibuprofen
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
  • Obat kanker

3. Penyakit

Menderita suatu penyakit tertentu tak luput dari faktor penyebab peradangan dinding lambung. Penyakit-penyakit yang dimaksud antara lain:

  • Refluks cairan empedu
  • Penyakit Crohn
  • Penyakit autoimun
  • Tuberkulosis

4. Infeksi

Faktor paling umum lainnya yang menyebabkan gastritis adalah infeksi, yaitu:

  • Infeksi bakteri pylori
  • Infeksi virus
  • Infeksi jamur
  • Infeksi parasit

5. Tindakan Medis

Terjadinya peradangan pada mukosa lambung juga di beberapa kasus disebabkan oleh tindakan medis, seperti:

  • Endoskopi
  • Operasi lambung
  • Terapi kanker

Di samping faktor-faktor di atas, ada lagi faktor lainnya yang ditengarai turut meningkatkan risiko munculnya penyakit tersebut yakni usia. Ya, gastritis sangat rentan dialami oleh mereka yang sudah berusia lanjut. Bertambahnya usia tentu juga berdampak pada penurunan fungsi sejumlah organ tubuh, tak terkecuali lambung.

Ciri dan Gejala Gastritis

Penyakit satu ini membuat penderitanya mengalami sejumlah gejala. Ciri-ciri atau gejala yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Mual
  • Muntah
  • Perut kembung, terutama setelah makan
  • Ulu hati terasa perih, panas, dan nyeri

Pada kasus yang lebih parah, penyakit ini ditandai oleh gejala-gejala seperti:

  • Muntah darah
  • Feses berwarna gelap
  • Keringat berlebih
  • Demam
  • Kepala pusing
  • Detak jantung meningkat
  • Sesak napas

Segera periksakan diri ke rumah sakit apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas. Biar bagaimanapun, penyakit ini harus mendapat penanganan medis sedini mungkin sebelum kondisi bertambah parah hingga berujung pada komplikasi serius.

Komplikasi Gastritis

Ya, radang lambung yang tidak segera ditangani lama kelamaan akan berkembang menjadi penyakit serius yang bahkan bisa mengancam keselamatan jiwa.

Jika terus terpapar asam lambung, mukosa akan mengalami pengikisan yang bisa menyebabkan terjadinya perdarahan pada organ tersebut. Celakanya, kondisi ini juga dapat memberi celah bagi sel kanker untuk tumbuh dan berkembang. Alhasil, muncullah penyakit kanker lambung!

Oleh sebab itu, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika dirasa sering mengalami gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas dalam jangka waktu cukup lama.

Diagnosis Gastritis

Guna memastikan apakah pasien menderita radang lambung, dokter perlu melakukan serangkaian tahapan pemeriksaan yang terdiri dari:

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter akan mengajukan serangkaian pertanyaan pada pasien sehubungan dengan keluhan yang dirasakan.

  • Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
  • Seberapa sering mengalami kondisi ini?
  • Gejala apa saja yang dirasakan?
  • Makanan apa saja yang dikonsumsi sehari-hari?
  • Apakah sedang mengonsumsi obat-obatan?
  • Apakah mengonsumsi alkohol?
  • Apakah merokok?

2. Pemeriksaan Fisik

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap fisik pasien untuk mencari tahu apakah ada kemungkinan pasien menderita peradangan pada lambung.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain dengan memeriksa langsung kondisi lambung dengan prosedur endoskopi, yakni memasukkan selang khusus yang dilengkapi kamera ke dalam tubuh pasien. Alat tersebut akan mengirimkan gambar fisik lambung untuk selanjutnya diteliti oleh dokter.

Selain itu, dokter juga akan meminta pasien untuk memberikan sampel feses. Sampel ini nantinya akan diteliti lebih lanjut melalui mekanisme uji laboratorium. Biasanya, hal ini untuk mencari tahu apakah ada infeksi bakteri yang terjadi. Tujuan yang sama juga berlaku di metode pemeriksaan lainnya yaitu pemeriksaan darah.

3. Pemeriksaan Penunjang

Sementara itu, pemeriksaan penunjang dilakukan apabila penyakit ini sudah disertai oleh gejala lainnya seperti peningkatan detak jantung, pun apabila ada kecenderungan kondisi ini mengarah ke kanker lambung.

Pemeriksaan penunjang yang dimaksud antara lain:

  • Elektrokardiogram (EKG), untuk memeriksa kondisi kelistrikan jantung
  • Biopsi, untuk mengetahui apakah pada sel atau jaringan lambung terdapat sel kanker

Pengobatan Gastritis

Metode pengobatan gastritis tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya. Biasanya untuk meredakan gejala-gejala, dokter akan meresepkan sejumlah jenis obat-obatan seperti:

1. Antibiotik

Obat antibiotik digunakan apabila penyakit disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori maupun bakteri jenis lainnya. Antibiotik yang umum diberikan seperti:

  • Metronidazole
  • Clarithromycin

2. Penghambat Pompa Proton (Proton Pump Inhibitors)

Obat penghambat pompa proton (PPI) bertujuan untuk menghambat produksi asam lambung sekaligus meredakan gejala yang ditimbulkan. Obat-obatan yang umum diberikan antara lain:

  • Omeprazole
  • Lansoprazole

3. Penghambat Histamin (H-2)

Sama seperti PPI, pengobatan dengan menggunakan obat dari golongan penghambat histamin (H-2) bertujuan untuk menghambat produksi asam lambung. Obat-obatan yang dimaksud seperti famotidine dan ranitidine, meskipun penggunaan ranitidine sudah dilarang di Indonesia.

4. Antasida

Pada kasus yang tergolong ringan, dokter mungkin hanya akan meresepkan obat dari golongan antasida. Obat ini berfungsi untuk menetralkan asam lambung.

Obat antasida juga sejatinya tergolong ke dalam kategori obat bebas dan dapat Anda beli di apotek maupun swalayan.

5. Coating Agents

Obat ini berfungsi sebagai pelapis untuk melindungi dinding lambung. Sukralfat dan misoprostol adalah dua contoh obat yang masuk ke dalam golongan obat ini.

6. Obat-Obatan Lainnya

Sementara itu, Anda juga mungkin akan diberikan obat-obatan yang berfungsi untuk meredakan gejala pendamping seperti mual dan pusing. Obat-obatan ini—sama seperti antasida—dapat ditemui dan dibeli di apotek atau swalayan terdekat.

Pencegahan Gastritis

Gastritis dapat dicegah dengan sejumlah cara berikut ini:

  • Batasi konsumsi makanan pedas, asam, bersantan, dan berlemak
  • Hindari konsumsi alkohol secara berlebihan
  • Hindari kebiasan merokok
  • Minum air putih yang banyak
  • Kelola stres dengan baik
  • Menjaga higienitas makanan yang hendak dikonsumsi
  • Cuci tangan sebelum makan

 

  1. Anonim. What is Gastritis? https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-gastritis# (Diakses pada 29 Januari 2020)
  2. Anonim. Gastritis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastritis/symptoms-causes/syc-20355807 (Diakses pada 29 Januari 2020)
  3. Smith, L. 2017. Everything you need to know about gastritis. https://www.medicalnewstoday.com/articles/309046.php (Diakses pada 29 Januari 2020)
  4. Wint, C dan Winnie, Y. 2017. Gastritis. https://www.healthline.com/health/gastritis (Diakses pada 29 Januari 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi